#6

12.5K 1K 5
                                    

"ha... Siapa dia?"

Aku bingung, hmm siapa ketiga anak kecil ini?, ha? 3?wait wait, kakakku? Anjirr gue belum siap mental dan apa apaan ini, kenapa tidak ada yg bilang mereka akan pulang dan berada disini *batinku

"dia adik kalian"

"maksud anda, anda mengadopsi anak lagi tuan?"

"tidak, dia anak kandungku"

"Haaaaaa......."

Mereka bertiga kaget,

"duduk lah ciel, disini disamping papa"

"mhm" aku mengangguk kecil

"tidak mungkin anak seimut itu anak anda tuan"

"apa maksudmu zen"

"iya tidak mungkin karena anda seperti es sedangkan anak itu imut dan bercahaya seperti mentari"

"tutup mulut mu jax, apa perkataan mu itu, itu tidak sopan kepada tuan"

"kan aku hanya bicara gael, apa hubungannya dengan mu"

"siapa mereka papa" tanyaku dengan pura pura bingung

"mereka kakak kakak ciel"

Ketiga orang itu terkejut melihat duke efron sang gunung es itu tersenyum

"tapi kenapa mereka memanggil papa dengan sebutan tuan?,, apa mereka sama seperti ku pa?"

"tidak"

"apa papa menikah dengan orang lain sebulum mama?" tanyaku dengan muka polos dan dengan memiringkan sedikit kepalaku

Mereka bertiga kaget dengan pertanyaanku dan kaget dengan sikap duke

"tidak, mereka anak yg papa adopsi dan sponsori"

"mhm" angguk ku mengerti

~~imut~~~
Pikiran mereka semua termasuk ketiga anak angkat duke

"halo ciel, namaku Ragael adof graxia kakak tertuamu, ini jax alfret graxia kakak kedua mu, dan terakhir zenemian namos graxia kakak ketigamu"

"kau bisa memanggilku kakak zen"

"panggil aku kakak jax dan dia kakak gael"

"mhm" anggukku

****
Setelah selesai makan dan semua orang melakukan aktivitas masing masing, aku kedapur karena merasa bosan

****
~di dapur~

"ada apa tuan muda? Apa anda ingin makan sesuatu" tanya kepala pelayan

"tidak, aku ingin memasak kue untuk ucapan terima kasih ke papa karena menyayangiku" jawabku sambil senyum

"tuan muda ingin membuat apa biar kami bantu"

"tidak, tidak, tidak, ini adalah hadiahku jadi aku lah yg akan membuatnya sendiri, kalian keluarlah"

Semua orang keluar meninggalkan aku bersama salah satu pelayan karena mereka bersikeras agar aku tidak terluka, sebenarnya aku ingin membuat makanan penutup karena sudah lama mulut ku ingin makan makanan yg manis manis tetapi tidak ada,

Aku juga merasa bosan karena selalu sendiri tanpa bisa melakukan apa apa karena tubuh yg kecil ini, aku memang bisa berlatih sihir tetapi aku tidak ingin menjadi sorotan dan masuk ke dalam cerita jadi aku akan memasak saja, kalau aku menjadi koki maka tidak mungkin aku akan terbawa arus kan hehe *batinku

Aku ingin membuat tart strawberry dengan dilapisi lelehan coklat,, mungkin karena usia tubuh ini masih kecil sehingga aku ingin makan yg manis manis, aku menyiapkan bahan dan memasak nya sendiri, ini mengingatkan ku dengan kehidupanku yg dulu, saat aku membuka toko roti

*andai aku bisa membuka toko roti di kota dan menjauh sejauh jauhnya dari cerita novel ini pikirku*

"wait, itu bisa saja dong karena tidak ada yg melarang" bisik ku kepada diriku sendiri

****
Setelah kue sudah jadi aku membawa nya ke ruangan duke, pelayan membantuku membawa nya karena katanya tubuh ku terlalu kecil untuk membawa kue tersebut

****
~kantor duke~

Tok
Tok
Tok

"masuk"

Aku masuk bersama pelayan yg mbawa kue tadi bersamaku

"maaf yang mulia, tuan muda membuat kue penutup dan ingin memberikannya kepada anda"

"membuatnya sendiri?"

"iya yang mulia, tidak ada yg membantunya, dia sendiri yg membuatnya"

"wah cantik, kamu sangat pintar ciel"

Entah kenapa dipuji sang duke membuatku merasa terbang, aku bahagia hanya dengan kalimat sederhana itu, tapi ini tidak buruk juga *batinku

aku?? putra seorang duke? {end s1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang