#7

11.1K 993 20
                                    

"apa benar kamu membuat nya sendiri?"

"apa rasanya tidak enak papa?"

"bukan itu, rasanya sangat enak, bahkan lebih enak dari buatan koki terkenal"

*ya jelas dong kn saia membuatnya pakai resep saia sendiri, ini adalah makanan penutup pertamaku saat aku baru membuka toko kue, aku mempelajarinya sangat lama dan aku juga mengubah sedikit resep nya agar tidak terlalu ketara *batin ku yg merasa bangga

Tok
Tok
Tok

(refisi: dari sini aku buat ketiga anak angkat duke manggil dia ayah ya, biar gk canggung manggil tuan ke ayah angkat nya sendiri)

"ayah ini kami"

"masuklah..."

Mereka pun masuk

"apa ini?"

"ini kue yang dimasak ciel"

"apa? Bayiku memasak kue"

*tuk* gael memukul kepala zen

"kenapa kepala ku dipukul?"

"sejak kapan adikku menjadi bayimu?"

"dia adikku juga dan lihatlah betapa kecilnya dia, dia tanpak seperti bayi menurutku"

*duke menatap zen dengan dingin

"dia adalah bayiku, beraninya kau berkata dia bayi mu"

"ayah, dia juga bayiku, karena dia adalah adik bayiku yang imut, apakah ayah tidak setuju?"

"ya, dia sangat imut"

"benarkan kataku"

*apa masud mereka berdua? Bayi? Aku? Apakah aku tampak seperti bayi? Dan apalagi mereka bilang aku imut? Hellooouuu gue udh tuek kalik masak dipanggil imut *gerutuku dalam hati

"hmm, ini sangat enak, apa kamu beneran membuat nya sndiri ciel?" tanya gael kepadaku setelah mencicipi kue dan menghiraukan kedua orang yg sedang berdebat disana

"mhm" anggukku

"ini sangat enak, kamu sangat berbakat ciel"

"aku ingin menjadi koki yg membuat makanan penutup kak dan membuka toko di desa atau tempat terpencil " kataku sambil tersenyum

Semua orang jadi berhenti dan melihatku

"apa kamu benar benar ingin membuka toko ciel" kata duke kepadaku

"mhm, iya papa"

"kenapa?"

"karena ciel ingin hidup jauh dari kekaisaran dan tahta, karena ciel takut sama raja"

*karena kalau gue ikut arus dan mati sia sia kan gak etiss ya kn?,, mau duke kek, mau raja kek, gue gk terlalu peduli, yg penting hidup tenang. dengan membuka toko kecil dipulau terpencil lebih enak dan lebih nyaman dari pada mati konyol, idup gue udh sia sia sekali masak harus mati sia sia lgi, gak lahh yauuu, mending huss huss cantik dan mundur alon alon dari arus mhueheheheh* batinku

*apa dia pernah digertak orang orang kekaisaran dulu? Akan aku buat mereka membayar nya beribu ribu kali lipat* pikiran duke

*ah beraninya mereka mengertak adik kesayanganku, aku baru bertemu dan dia sudah ingin menjauh dariku hanya gara gara keluarga kekaisaran?,, haruskah aku menguliti mereka dan membunuhnya dengan sadis? * pikiran zen (njirr rupanya sikopat juga ni si zen)

*ah, aku selalu taat dan mengikuti segalanya tetapi beraninya ada yg membuat adikku ketakutan, apakah aku harus memberontak dan meratakan kekaisaran?* pikiran gael (bukannya di novel gael itu baik ya? Dan ngelakuin apapun kata pemeran utama wanita tapi kok horor juga ni kakak bulol)

"apa ada orang yang menggertak ciel?"

"mhm, pangeran mahkota"

*APAAAAAA* pikiran duke, gael dan zen

"apa katanya"

"katanya rakyat jelata sepertiku walaupun mati tidak akan ada yang peduli dan katanya nyawaku bukan apa apa karena sekali jentikan jari nya saja aku bisa langsung mati"

*yahh gue gk bohong sih, karna dulu pas jadi pengemis gue pernah ketemu putra mahkota sekali, dan gue hampir mati njirr, sampe sekarang gue masih merinding* batinku

Mukaku menjadi pucat dan berkeringat dingin, sang duke dan kedua kakak ku marah besar, suasana jadi dingin dan menyesakkan tetapi aku tidak tau karena aku fokus kepemikiranku sendiri

.
.
.
.
.
Tbc

aku?? putra seorang duke? {end s1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang