#12

10K 728 10
                                    


****
~dikamar ciel

"maaf, papa tidak mencari ibumu dan dirimu, kalau saja papa mencari kalian lebih cepat ini tidak akan terjadi padamu, ini salah papa"

Duke mengelus kepalaku perlahan dan menatapku dengan sedih, aku yg terbangun karena duke mengusap kepalaku tiba tiba tetap menutup mata karena mendengar duke berbicara, aku tidak tahu harus berbuat apa

"papa janji, mulai sekarang papa akan selalu bersamamu, papa akan membuat orang yg melukai mu menderita, jadi papa harap burung pipit kecil papa ini terbang bebas dan lakukan apapun yg dia suka, kmu harus bahagia ciel, terbanglah dan berbahagialah karena papa yg akan mendukungmu dibelakang, papa akan menjadi tamengmu" kata duke kepadaku

Aku membuka mataku tiba tiba yang membuat duke terkejut

"tapi ciel ingin papa disamping ciel, ciel ingin berbahagia bersama papa dan kakak kakak ciel, ciel tidak ingin papa menjadi tameng yang berdiri dibelakang atau didepan ciel, ciel hanya ingin papa disamping ciel, papa cukup menjadi keluarga ciel itu sudah membuat ciel bahagia pa" ucapku sambil menahan air mata

Duke memelukku dengan erat, dan berkata "apa ciel tidak marah kepada papa?, karena papa telat menjemput ciel makanya ciel harus menderita diluar sana"

"ciel tidak pernah benci sama papa, ciel sayang sama papa, dulu ciel selalu berdoa setiap malam agar ciel mendapat keluarga, ciel benci sendirian, ciel selalu iri melihat anak anak yang memiliki keluarga, tidak seperti ciel, sekarang ciel bahagia, setiap hari ciel tidak pernah menangis seperti dulu, bukan karena ciel anak seorang duke tapi karena sekarang ciel punya keluarga, ciel punya papa dan kakak"

*terima kasih helena, kau melahirkan anak yg luar biasa seperti dirimu, dari luar dia memang mirip diriku tetapi hatinya dan pemikiran nya yg polos menyerupai dirimu, maaf aku terlambat mencarimu dan aku berjanji akan menjaga putra kita dengan baik* batin duke sambil tersenyum

Setelah itu aku dan duke berbicara tentang ibuku, lalu setelah beberapa waktu akupun tertidur

****

~diruang bawah tanah

"kau sudah kembali jax"

"iya ayah"

"dimana dia"

"dipenjara"

"ayo kita temui dia"

"hmm"

****

"apa kabar pangeran"

"apa yg kau lakukan duke, kalau ayahku tahu, kau akan mendapat masalah besar"

"heh, masalah? kau tau bahkan saat dipesta tadi aku menghinanya dengan jelas dan dia tidak melakukan apa apa, apa kau tahu kenapa pangeran?"

Pangeran mahkota tertunduk diam karena ia tahu bahkan ayahnya yg seorang raja tidak lebih berkuasa dari duke graxia

"diam mu berarti kau cukup tahu pangeran, bahwa ayahmu pun tidak bisa menyelamatkan mu"

"ayah"

"ya, kenapa"

"haruskah aku menyiksanya?"

*duke menyeringai

"tidak, karena sekarang aku dalam suasana hati yg baik, biarkan saja dia sekarang, kita akan mengurus dia nanti"

"baik ayah"

"tapi...... Karena dia lancang kepada ciel seharusnya kau membuat dia tidak bisa bersuara lagi jax, apa kau semakin lembut sekarang" ucap duke sambil tersenyum ke jax

"maaf ayah, aku terlalu lembut kepadanya" kata jax mengetahui pikiran duke

"kali ini kumaafkan karena ciel"

"iya ayah"

"ayo kita keatas, kurasa gael sudah selesai"

"baik ayah"

Duke dan jax berjalan bersama, dan saat dipintu penjara

"potong lidahnya dan cambuk dia" ucapnya tegas kepada penjaga

"baik tuan muda"

.
.
.
.
.
"Sorry guys karena kemaren gak up karena gk ada kuota, gini gini saia pengangguran hiks hiks sehingga susah beli kuota" ucapku sambil menunduk sedih

"adakah yg mau sedekah kepada mimin untuk beli kuota untuk up" ucapku malu malu

Dana/pulsa : 083875758706

"bagi yg baik hati sedekah sama mimin terimakasih" *menunduk 90 derajat
.
.
.
.
Tbc

aku?? putra seorang duke? {end s1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang