14

166 18 4
                                    

first of all i come with an apology and thankies. sorry for the long wait and thx for reading my story, which is still far from perfect. 1 like or 1 comment from you guys are very valuable and i want to appreciate it by trying to continue this story in the midst of my quite busy lectures. fyi i dedicate this story to Ricky Shen from ZB1. so i hope u also fully support him throughout his career. maybe that's just a few words from me.

 maybe that's just a few words from me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy reading♡

---

"Mengapa menyuruhku menyuapimu huh?" kesal Ruowei. Ia dan Ricky berada di depan rumah sekarang. Sedangkan Hexiang dan Hedi sudah berangkat sedari tadi.

"Memangnya salah suami minta suap pada istrinya sendiri?"

"Suami kontrak maksudmu." Ruowei berucap sambil membuang muka.

"Ayolah jangan bicarakan kontrak sekarang." Ricky ikut kesal.

Hanya karena aktingnya menyuruh Ruowei menyuap barusan gadis itu langsung mengaitkan pada pernikahan kontrak. Walau memang itu kenyataannya, Ricky hanya ingin Hexiang dan Zige semakin percaya akan hubungan mereka.

"Rui? Kenapa belum berangkat?" Mendengar suara sang Ibu Ricky lantas menarik pinggang Ruowei lalu memeluknya erat.

Gerakan tanpa aba-aba tersebut membuat Ruowei terpaku. Tangannya bahkan terasa kaku di depan dada Ricky.

"Ibu tidak lihat istriku ini? Dia terus menempel dan tidak rela aku pergi bekerja," bohong Ricky.

"Ah begitu rupanya. Ruowei ikut saja ke kantor," saran Zige.

"Ti-tidak Ibu, tidak perlu." Ruowei segera melepas kedua tangan Ricky lalu menjauhkan diri.

"Kalau dia ikut aku tidak akan fokus Bu." Ricky berkata sambil merangkul bahu Ruowei. Pelototan tajam tak ketinggalan dilayangkannya.

"Benar juga."

"Iya kan?" ujar Ricky. Dia lalu meletakkan salah satu tangannya di pinggang Ruowei, sedang tangan yang satu lagi berada di pipi chubbynya. Tatapan Ricky berubah teduh, serta sedikit menunduk karena tinggi Ruowei sebatas dadanya saja. "Baiklah istriku yang cantik, aku pergi dulu. Jangan lupa untuk bersikap baik di rumah bersama Ibu dan yang lainnya."

Ruowei memejamkan mata kala bibir Ricky mendarat di dahi mulusnya. Jangan lupakan posisi tubuh mereka yang hampir menempel satu sama lain. Tangan Ruowei yang kembali berada di dada Ricky, meremas kemeja pria itu erat.

Sepersekian detik kemudian Ruowei membeku. Ia tidak berani membuka mata karena kini Ricky mencium bibirnya. Hanya kecupan tanpa gerakan tapi tetap saja rasanya mendebarkan.

Ricky sendiri tidak tau mengapa ia melakukan hal tersebut. Niat hati hanya mencium kening, tetapi bibir Ruowei sungguh mengalihkan perhatian. Tanpa pikir panjang Ricky pun menyambar bibir ranum yang menggodanya.

ISTRI KONTRAK TUAN MUDA || Ricky ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang