"Disukai oleh banyak orang ialah suatu keberuntungan. Tetapi dicintai olehmu adalah anugerah terindah dari Tuhan."
-Ricky Shen
"Semua manusia bisa pergi, bahkan setelah mereka berjanji."
-Lin Ruowei
Start: Dec 28, 2023
End: -
Happy birthday to our rolemodel😇 Semoga di usia 20 ini Ricky bisa semakin berkembang, menjadi lebih baik dan pastinya sukses bersama jebewon💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading♡
———
Pukul sepuluh malam Ricky belum juga pulang ke rumah. Sembari menguap, Ruowei yang duduk di kasur besar Ricky berulang kali melihat jam dinding untuk memastikan ia tidak salah.
Air hangat yang Ruowei sediakan di kamar mandi pasti sudah dingin. Air itu ditampung sekitar lima sampai enam jam yang lalu. Pakaian tidur Ricky juga telah siap di atas kasur.
"Memangnya berbicara dengan klien bisa sampai selama itu?" Ruowei bermonolog kesal. Kalau bukan karena isi kontrak baru mereka mengenai piano, Ruowei tidak akan duduk menunggu sang suami begini. "Seperti pasangan sungguhan saja."
Sepuluh menit berlalu, Ruowei hampir tertidur dengan posisi duduk. Ia lantas berdiri lalu berjalan sambil menghentakkan kaki ke dalam walk in closet.
"Sudahlah aku tidak peduli! Biarkan saja dia."
Sebenarnya berbincang dengan klien itu tidaklah lama. Apalagi jika Ricky yang turun tangan langsung sebagai perwakilan Shen Group. Berkat keahliannya, percakapan yang berujung perpanjangan kontrak dan lain lain akan selesai dengan cepat. Seperti yang terjadi hari ini. Jam menunjukkan pukul empat sore tapi Ricky sudah selesai dengan pekerjaannya.
"Mau langsung pulang ke rumah bos?" tanya Krystian. Setelah mengantar Hedi dan Ruowei, Krystian memang segera menyusul Ricky.
"Tidak. Aku ingin bermain bowling sebentar."
Krystian tentu menuruti permintaan bosnya. Tapi benar-benar tak lama sesuai perkataan Ricky. Hanya satu jam lebih. Krystian pun kembali menanyakan apakah mereka akan pulang atau tidak.
"Ayo ke bar."
Bukannya menjawab, Ricky malah mengajak Krystian demikian. Jangan tanya ekspresi pria itu sekarang. Brian pernah bilang padanya kalau Ricky sering ke bar. Tapi selama beberapa bulan berada di samping Ricky, tidak pernah sama sekali Krystian mendengar ajakan tersebut.
Brian juga membeberkan alasan Ricky pergi ke bar, yaitu karena jenuh, depresi, tidak bisa tidur, butuh pelarian dan lain sebagainya. Mengingat ucapan Brian tempo hari, tanpa ragu Krystian menanyakan keadaan bosnya sekarang.
"Bos kau baik-baik saja kan?"
"Apa maksudmu? Aku tidak kenapa-napa." Ricky menjawab ketus.
Krystian berpikir setelah mereka berdua masuk ke tempat terkutuk tersebut Ricky akan mabuk-mabukan, turun ke lantai dansa hingga menggoda wanita. Namun semua dugaannya salah besar. Ricky hanya duduk di depan bartender sambil menikmati minuman tanpa alkohol pesanannya. Dan kegiatan ini ia lakukan sampai larut malam.
