"Kita menikah satu bulan lagi, jadi persiapkanlah dirimu," ujar Ricky sambil duduk di samping Ruowei pada bangku taman. Suasana malam yang dingin tidak menghalangi mereka untuk memakan es krim.
"Apa kau tidak merasa itu terlalu cepat? Dua atau tiga bulan lagi mungkin lebih baik."
"Kau mau berita tidak baik tentangku semakin banyak rupanya. Satu bulan sudah tetap, tidak bisa berubah."
Semakin lama Ricky menunda pernikahannya, akan semakin banyak pula berita buruk dari media yang tidak bertanggungjawab. Cukup sudah citranya yang mulai rusak di depan pemegang saham Shen Group. Sekarang dia harus menanggulangi semua itu.
"Dua bulan lagi saja bagaimana?" Ruowei kembali menawar.
"Kenapa kau selalu ingin memperlambat sesuatu?"
"Misal kita menikah dalam dua bulan ke depan, otomatis aku menjadi istrimu hanya empat bulan karena kontrak kita enam bulan."
"Tidak, kontrak dimulai setelah kita menikah. Mau kau menikah denganku satu tahun ke depan tetap saja kontrak berakhir setelah kau enam bulan menjadi istriku." Ricky memperjelas. Jadi gadis di sebelahnya ini berbasa-basi hanya untuk menyelaraskan kontrak dengan keinginannya? Tidak semudah itu, tegas Ricky.
"Menyebalkan." Memasukkan es krim dengan banyak ke dalam mulutnya, Ruowei menggerutu.
"Itu resiko."
"Tapi tuan mengapa kau menambah kontrak?" tanya Ruowei. "Tadinya hanya tiga menjadi enam bulan."
"Bukankah sudah kubilang tiga bulan terlalu singkat?" Ricky mengingatkan.
"Atau kau menyukaiku," tuduh Ruowei.
"Tidak." Ricky menjawab langsung.
"Ah pikiranku juga terlalu tinggi. Tidak mungkin tuan muda yang kaya raya menyukaiku."
Sesaat mereka berdua hening dan fokus pada es krim masing-masing. Ricky lalu memikirkan satu hal. Ruowei ini sudah mengidolakannya cukup lama, tetapi mengapa saat ia mengajak gadis itu menikah tidak ada reaksi senang sama sekali? Malahan Ruowei terlihat tertekan dan selalu emosi di dekatnya
"Aku penasaran seperti apa kriteria wanita idamanmu," ucap Ruowei. Lamunan Ricky pun buyar.
"Tidak ada. Aku lebih suka memperoleh pengakuan dari orang-orang disekitarku. Segala keahlian yang kumiliki percuma rasanya jika tidak di apresiasi."
"Dasar narsistik."
Beberapa menit kembali berlalu dengan kesunyian. Hingga Krystian datang membawa makanan yang diperintahkan Ricky. Dua porsi makan malam, diberikannya pada sang bos.
"Kau lumayan cepat juga," ucap Ricky.
"Tidak terlalu bos. Aku meninggalkanmu sudah sekitar lima belas menit."
Ruowei berusaha menahan tawa dengan menutup mulutnya. Tanggapan Krystian pada setiap ucapan Ricky selalu sukses membuatnya tergelak.
"Tinggal mengiyakan saja apa susahnya?"
"Maaf bos." Penuh sesal Krystian meminta maaf.
"Sudahlah jangan marahi dia terus," nasehat Ruowei.
"Dia kan asistenku, terserah aku mau melakukan apapun padanya."
"Ya terserah kau tuan."
Ricky ini seperti remaja puber yang moodnya cepat berubah. Krystian juga selalu diam dan tidak berani bersuara. Menyadari suasana canggung itu, Ruowei berinisiatif mengalihkan pembicaraan.
"Ah kau membeli makanan lagi? Padahal kita sudah makan di rumahmu."
"Bukan untukku, tapi untuk Ayah Ibumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KONTRAK TUAN MUDA || Ricky ZB1
Fanfic"Disukai oleh banyak orang ialah suatu keberuntungan. Tetapi dicintai olehmu adalah anugerah terindah dari Tuhan." -Ricky Shen "Semua manusia bisa pergi, bahkan setelah mereka berjanji." -Lin Ruowei Start: Dec 28, 2023 End: -