08

116 15 1
                                    

Ruowei membawa sepeda Yangyang dari restoran semalam, menuju restoran milik Xiqiao. Lumayan menghemat pengeluaran karena dia tidak perlu naik taksi lagi. Uang dari Ricky juga masih banyak, karena tadi Zhang Fei yang membayar makanan mereka berdua. Begitulah royalnya nona muda Zhang. Tau sahabatnya selalu berkekurangan, dia tidak pernah ragu membagikan miliknya bahkan uang sekalipun.

Sebenarnya Ruowei tidak tega meminta Fei berbohong untuknya. Tapi tidak ada pilihan lain selain itu. Setidaknya hanya enam bulan. Setelah kontraknya berakhir Ruowei berjanji pada dirinya sendiri untuk memberitahu Zhang Hao pertama kali.

Sementara itu di SXT Investment, Hedi dan Xiaoting sudah menunggu kedatangan adik bungsu mereka, yang tak lain adalah Ricky. Sedangkan yang dinanti malah berjalan santai masuk ke dalam ruangan tanpa beban sedikit pun.

Krystian sendiri menyadari opininya memang benar. Hedi tidak rapat pagi ini. Dia duduk di kursi CEO seperti biasa. Ada Xiaoting juga dibelakangnya. Ekspresi mereka tidak bisa ditebak.

"Krystian keluarlah sebentar. Aku akan berbicara dengan gege dan jiejie," perintah Ricky. Sejenak Krystian menunduk, lalu keluar dari ruangan tersebut.

Sesudah kepergian Krystian, terdengar helaan nafas Xiaoting. Istri Kun itu ternyata memegang sebuah majalah. Diserahkannya majalah itu pada Ricky tanpa mengucap sepatah katapun.

Di sampul majalah tersebut terpampang jelas wajah Ricky dan Ruowei yang memakai masker. Tak lupa judul yang sangat besar bertuliskan 'Aktor Ricky pensiun dari dunia hiburan dan akan segera menikah'.

"Kenapa Xiao jie? Apa yang salah? Bukankah ini rencana kalian?" tanya Ricky beruntun.

Hedi bangkit berdiri menjawabnya. "Tidak ada yang salah Rui. Hanya saja kau terlalu gegabah dan terlalu cepat melakukan ini semua."

"Kalau bukan sekarang kapan lagi? Menurutku semakin cepat semakin baik. Di rapat pemegang saham nanti pula dia ku perkenalkan."

"Kenapa tidak membawanya pada kami dulu?" ucap Xiaoting. "Aku dan Hedi ge perlu tau siapa yang akan menjadi ipar kami."

"Kalian sudah bilang setuju mendukungku bukan? Kenapa aku harus mempertemukan kalian terlebih dulu," ujar Ricky.

"Tapi Rui-"

"Wanita itu tampak tidak asing." Hedi mengambil majalah dari tangan Ricky, lalu memperjelas penglihatannya. "Walau hanya melihat matanya aku sepertinya tau."

"Jangan bilang kau teringat seorang pembantu," sahut Xiaoting.

"Ya, kau benar!"

"Apa? Pembantu?" Xiaoting membeo.

"Lebih tepatnya pelayan. Pelayan baru di restoran Bibi Xiqiao." Hedi berbangga diri bisa mengingat dengan baik. Meski tadi dia hampir lupa.

"Yang benar saja, adikku akan menikahi pelayan rendahan? Apa kata dunia nantinya," protes Xiaoting.

"Xiao jie, kata gege dia pelayan baru. Otomatis belum banyak yang mengenalnya. Tidak usah khawatir," ucap Ricky.

"Tapi tetap saja aku tidak rela." Dalam pikiran Xiaoting gadis yang menikah dengan Ricky setidaknya setara dengan mereka.

"Mau tidak mau kau harus setuju."

"Hanya enam bulan jiejie. Kau khawatir seakan akan aku akan bersama gadis itu selamanya." Ricky masih berusaha meyakinkan Xiaoting. "Dia juga gadis yang baik. Besok bertemulah dengannya."

"Tidak Rui aku butuh waktu untuk hal itu." Pada hal yang ia sendiri tidak suka, memang Xiaoting tidak bisa langsung menghadapinya. Begitulah wanita berkelas, lebih memilih menghindari daripada membuat masalah.

ISTRI KONTRAK TUAN MUDA || Ricky ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang