Danielle ingin masuk menjadi anggota cheerleader untuk tim basket di sekolahnya.
namun, dia menyesal karena harus menyerahkan kevirginannya pada kapten tim basket di sekolahnya.
Bagaimana kisahnya??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danielle masih tidak mau sekolah di hari ke-5. Ibunya masuk ke kamar Danielle pagi hari sebelum berangkat ke kliniknya karena dia dokter bedah plastik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kamu masih sakit? Obat yang mamah kasih udah di minum? Mau ke rumah sakit buat di check up semuanya? Kalau lama tidak sekolah gimana nanti mau lulus ke kedokteran."
Danielle langsung membuka selimutnya dan melihat ibunya dengan tatapan sinis. " Mah, kenapa baru pulang setelah 3 hari? Mamah sesibuk itu sampai lupa punya anak yang lagi sakit? Sepenting itukah aku harus masuk kedokteran mah sampai mamah tega nyuruh aku ke sekolah padahal aku masih sakit?"
" Sayang, maafin mamah." Ibu Danielle duduk di ranjangnya. " Bukan itu maksud mamah. Mamah juga khawatir sama kesehatan kamu, mamah kan sudah kasih obat, tapi kamu ternyata belum sembuh, jadi kita ke rumah sakit aja, mungkin kamu butuh di rawat disana. Kamu gak mau bilang sakitnya dimana dan apa."
Danielle ingin mengatakan yang sebenarnya, dia sakit di area kewanitaannya, itu sangat perih. Tapi Danielle tidak kuasa mengatakannya, dia takut."
Danielle lalu bangun dan memeluk ibunya sambil menangis. Dia terisak dan mengatakan kalau dia baik-baik saja dan akan segera sekolah lagi.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
