Malam ini terasa dingin sekali, berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Hujan yang cukup deras sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti meski sudah turun dengan derasnya selama satu jam lebih.
Di depan sebuah cafe, First berdiri sembari melihat jam tangannya gelisah. Ini sudah jam sebelas malam dan dia harus segera pulang karena besok dia harus bekerja shift pagi, iya dia part time di cafe ini. Dia hari ini tidak membawa motornya dan sudah meminta Perth, teman satu kamarnya untuk menjemput. Tapi lihatlah, sudah setengah jam lebih Perth tidak terlihat sama sekali.
"Sial," First mengumpat saat ponselnya kehabisan daya. Ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana bersamaan dengan bunyi klakson.
Itu Pond, temannya.
"Oi First, cepat masuk!"
Tanpa basa-basi, First berlari memasuki mobil Pond. Menggerutu sedikit saat tubuhnya sedikit basah oleh air hujan. Pond melajukan mobilnya setelah menghidupkan musik.
"Perth menyuruhmu?" Tanya First.
"Iya, Chimon demam jadi dia harus ke apartemen anak itu. Kebetulan tadi aku dari kamar kalian, jadi dia meminta tolong untuk menjemputmu."
"Oh,"
"Tapi tadi sepertinya di kamar Perth ada temannya."
"Siapa?"
"Khaotung."
Deg...
First terdiam.
Khaotung..
Setelah cukup lama, dia akhirnya bisa bertemu langsung dengan orang itu, lagi.
.
.
.
.
"Perth...?"
First membuka pintu kamar Perth, menemukan sesosok pemuda yang sedang memegang stick PS dan menoleh ke arahnya.
"Perth masih di tempat Chimon."
Sialan.
Suara merdu yang sedikit berat dan serak itu benar-benar membuat iman First goyah.
Lihat bagaimana sosok itu menatapnya dengan mata yang bening namun sedikit sayu karena mengantuk. Rambutnya sedikit acak-acakan karena mungkin tadi sempat berbaring, bibirnya merah sekali sementara disitu tidak ada botol minuman atau pun gelas.
Sialan, Perth!
Bagaimana mungkin temannya di tinggal tanpa di beri minum?
"Oh, Khaotung. Lama tidak melihatmu." First tersenyum kecil. Sosok di depannya hanya mengangguk. "Sekitar satu tahun?"
"Kurang lebih," Khaotung mengangkat bahu. "Aku biasanya bertemu Perth di luar atau dia yang main ke tempatku, tapi dari kemarin dia protes dan memintaku kesini. Aku baru tau kalau kalian jadi teman sekamar."
"Ya, menghemat biaya." First tertawa kecil. "Biasanya disini ramai."
"Perth juga bilang begitu,"
"Yasudah, lanjutkan, aku mau ke kamarku."
KAMU SEDANG MEMBACA
LATIBULE (FIRTSKHAO KHAOFIRST)
FanfictionLatibule bisa di artikan sebagai sebuah tempat persembunyian yang aman dan nyaman dan itu First temukan pada sosok Khaotung. Khaotung, seseorang yang membolak-balikkan dunia First sejak di malam pertama mereka bertemu. Apapun akan First lakukan untu...