21.

7.1K 136 12
                                    

setelah beberapa kali mereka berusaha untuk mencari jalan keluar, akhirnya lauren menemukan jalan yang membuat nya sangat yakin kalau itu jalan keluar.

"kalo zonk gw botak"
lauren membuka pintu berwarna abu abu, disana ternyata ada pintu lagi dengan tanda exit.

"anjay, kurang beruntung apa gua"
lauren mendekati pintu tersebut, namun ada yang menghalangi nya.

"Hai baby, ror"
pocong jadi jadian yang muncul di depan lauren dan kemunculannya entah dari mana. "BABI"

akhirnya pocong tersebut pergi meninggalkan lauren, untung nya hanya untuk menakut-nakuti bayangkan jika pocong tersebut menghalangi lauren.

lauren membuka pintu, lalu dia keluar dari rumah hantu tersebut, plonga plongo dulu nyariin temen temennya.

"selamat ya mbak karena berhasil lolos"
ucap mas mas penjaga rumah hantu.
lauren tersenyum bertanda terimakasih.

kita skip aj pas semua udah ngumpul, males nyeritain satu satu awal asal mereka bisa keluar.

setelah lauren menunggu beberapa menit, akhirnya liam dan lian muncul dengan liam yang ada di gendongan lian.

"kalian, kenapa? "
lian tak menjawab sedangkan liam hanya melamun, apa yang terjadi barusan? kira kira begitu yang ada di pikiran liam sekarang ini.

lalu muncul lagi ven dengan gibran yang sudah lemas.

sekarang tinggal nunggu dua di bolang..

"ini mereka kesesat atau gimana? " tanya ven sambil menepuk nepuk punggung gibran.

"gak lah, paling juga nyasar-"

"dor, mwmwk"
uh.. hendra mengejutkan mereka, jadi karena sudah keluar semua mereka memutuskan untuk istirahat terlebih dahulu.

"kok lu bisa keluar paling pertama ren? " tanya lian heran, jangan jangan lauren pakai ilmu Hitam biar bisa keluar?

"ceritanya penuh perjuangan"

"hmm.. haus.. "

"kita cari minum ayo, ini ven sekarat anjir kalo ga di kasih minum"
semua mengangguk menyetujui.

.

.

.

.

"kak, pesen es teh ga pake es ya kak, kalo bisa pakek cinta dari kakaknya aja"_gizan

"saya berbatang mas"

"APALAH GIZAN ITU"_gibran

"bukan temen gw"_lian

disaat semua sedang bercanda riang gembira. hanya ven yang duduk sendiri dan termenung diam.

entah apa yang di pikirkan si sadboy itu.

dia bangkit dari kursinya
" ges, gua ke kamar mandi dulu"

"yaa, silahkan, jangan lama lama"

ven menangguk lalu dia pergi.
tapi sebenarnya dia berbohong jika ingin ke kamar mandi, sungguh.

"ri.. gw kangen jalan jalan sama lo.."
ven bergumam. dia duduk di bangku kosong dan menyendiri di tempat yang sepi.

tanpa di sadarinya, ada yang mendekati nya dengan perlahan.

"ven? nyari gw? "
ven yang sepertinya familiar dengan suara tersebut pun dia menoleh. alangkah terkejutnya dia melihat sahabat lamanya yang sudah lama tidak terlihat akhirnya bertemu dengan nya.

"rino? "

"Hai, ven"

(AW AW SHIP BARU, ADUH AUTH YANG SALTING)

mata ven berkaca kaca, dia dengan cepat bangkit dari kursi dan langsung memeluk rino erat.

"lo udah pulang?.. kok ngga ngabarin?.. hum.. "
ven tak kuasa menahan tangisnya, air mata mulai terjun dari mata.

"sorry, ven. gw lupa ngabarin"
rino membalas pelukannya, tak lupa juga dia mengelus surai lembut ven.

"hiks.. k-kok bunda lo.. ga n-ngeberi tau?.. "

"bunda gw lagi sibuk"

(ADUH /mleyot. )

rino membersihkan air mata yang bercucuran. "maaf ya? ga ngabarin kalo gw udah pulang"

ven mengangguk. gemas, satu kata untuk ven.

"sendirian? "

"ngga, ada temen temennya ven"

"kenapa ga kesana? sendirian itu ga baik loh, cantikk"
wajah ven menjadi merah seperti kepiting rebus setelah rino mengatakan dirinya cantik.

"ven ganteng! bukan c-cantik! "
rino hanya terkekeh.

"iya iya, tapi di mata gw lo tetep cantik, ven"

"ihh! "

kita tinggalkan dulu dua calon pasangan book ini.

.

.

.

.

.

.

.

"ven mana? "
hendra menoleh sana sini untuk mencari ven.

"tadi katanya ke kamar mandi"

"kok lama? "

"coli mungkin"

PLAK!

kepala gibran di tampar oleh lauren. "GOBLOK ADA LIAM"

"ah! sakit njing"

liam hanya menatap mereka datar, dia heran, padahal mereka yang lebih tua, tapi ga bisa ngajarin yang baik.

"liam tau kok coli itu apa"
reflek semua mematung dan menatap liam, termasuk juga mas mas yang jualan minuman tadi.

"dek?.. abang ga ngajarin kamu loh ya.. "

"kan waktu itu ga sengaja liat abang coli di kamar mandi, pas adek lagi sakit"

"hah?"

.......

"pengen muntah.. "

liam berjalan lemah ke kamar mandi tanpa bantuan satu orang pun.

"abang mana.. "

sesampainya di depan pintu kamar mandi, liam memegang gagang pintu kamar mandi lalu membuka pintu tersebut.

"eh? "

"dek?.. ngapain?.. "

kedua adek kakak itu saling bertatap tatapan, liam bisa melihat dengan jelas abangnya sedang mengocok penisnya sendiri.

"abang yang ngapain "

"coli"

........

"oh iya, hehe"

"dasar"

lian hanya tersenyum malu, tak menyangka adeknya akan membahas hal ini di depan teman temannya.

"berapa cm kontol abang lu dek? "
gizan bertanya dengan entengnya tanpa memikirkan nya terlebih dahulu.

"entah, lupa"

"pasti kecil, punya gw nih, 19cm"

"pret"
























TBC

ror

SHIP BARU SHIP BARU

VEN ♡ RINO

WWEEEEEEEEEE

TEPUK TANGAN

ok heboh sendiri
maaf kalo cringe, rova ga ada ide lagi.

udah segitu aja, sampai jumpa di chp selanjutnya.

Abang sangeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang