13

12.8K 289 20
                                    

"Hiks.. Ngeselin.. " isakan kecil terdengar dari mulut mungil Liam, seperti nya dia ingin menangis.

Lian langsung memeluk Liam agar tetap tenang dan berhenti menangis namun hasilnya nihil, Liam malah semakin menangis dan terus menangis.

"Sshh.. Cup cup cup" Tangan Lian menepuk nepuk lembut kepala Liam, biasanya cara ini berhasil.

"Ungh.. " Liam mulai tenang, dia memeluk tubuh abangnya yang lebih besar darinya.

"Heh~.. " Lian tersenyum, kekasih nya ini lucunya setara dengan bayi kucing.

Lian bingung karena Liam tidak gerak sedari tadi, saat dia cek ternyata Liam sudah tidur dengan nyenyak. "Sial.. Ini bukan saatnya untuk tidur.. Sebentar lagi latihan bakal dimulai.. "

Yah.. Sepertinya dia harus mencari alasan kenapa Liam bisa tidur. "Mending gw cari pelatih nya dulu, biar bisa izin Liam ga ikut" Lian bergegas mencari pelatih.

Yaa tapi sebelum itu dia memakai kan kekasih nya celana terlebih dahulu agar tidak ada yang sange gara gara kekasih nya ga pakai celana.

Lian menggendong Liam ala ala bridal style dan mencari sang pelatih berada.

"Pak pelatih! "

"Eh!? Eh.. Iya nak ada apa? Apa ada masalah dengan adik anda? " ucap sang pelatih.

"Anu... Kan sebentar lagi latihan mau di mulai, adik saya izin ga ikut soalnya ga enak badan secara tiba tiba" padahal Liam tidur gara gara habis nangis dan kecapean.

"Oohh, ok ok istirahatin aja dulu adiknya nanti biar di tunggu sama salah satu murid"

"Siap pak! "

"Kalo gitu biar bapak yang bawa adik kamu ke tempat istirahat" Lian mengangguk dan memberikan Liam untuk di bawa ke tempat peristirahatan.

"Kamu ngumpul dulu sama yang lain, udah pada nungguin tuh"

"Ok"

==================
Tempat peristirahatan
==================

"Nak Hendra tolong jagain Liam ya, kamu ga usah ikut latihan ga papa" suruh pelatih dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

"Baiklah"

Hendra duduk di samping Liam yang sedang tidur nyenyak.
Sesekali dia menyentuh nyentuh pipi Liam karena gemas.

"Lucu banget astaga.. " ucap Hendra sambil menoel noel pipi Liam.

"Um.. " ah.. Sepertinya Hendra menggangu tidur nyenyak nya, sehingga Liam terbangun.

"Hallo dek Liam, mau ngewe ga-"

"Mesum.. Sama kayak bang Lian.. "

"Ish.. Ayolah dek.. 1 ronde aja kok"

"Tapi pelan ya?.. "

" iya iya"

Hendra tersenyum miring, akhirnya dia bisa mendapatkan Liam dengan mudah.

=======

"Aah.. Ungh.. P-pelan.. Aah.. " Hendra membuat jari nya menjadi pose gunting lalu memaju mundurkannya dengan cepat.

"Akh!? " Liam tersentak saat hendra menambahkan jarinya menjadi 3.

"Aah.. " jari Hendra sudah di keluarkan, namun sekarang penisnya yang akan menggantikan jarinya.

"Kalo sakit cakar aja punggung kakak" Liam mengangguk sebagai jawaban, dia memeluk Hendra dengan erat.








Tbc
==========

Maaf kalo adegan ngewe nya pendek.
Btw makasih yang udah baca dan udah vote

Author sayang kalian semuaa

Ok sekian

Emuach

Abang sangeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang