15.

14.3K 285 34
                                    

Laras mengipas-ngipasi badannya dengan buku catatan, di tempat latihan sangat panas tidak ada angin sepoi sepoi.

"Gila, keringat lu udah kayak lautan aja ras" ujar gizan yang memperhatikan laras sibuk melawan panas nya cahaya matahari.

"Bacot.. "

"Gess raja tertampan ini kombek mwah" tiba tiba saja Hendra muncul dari belakang dan membawa sebuah kertas serta beberapa botol minuman.

Semua yang ada di situ melirik malas, pasti jika Hendra datang dia akan menjadi beban dan tak bisa di ajak berkerjasama. Melea yang awalnya hanya diam sekarang bergerak menjauh dari Hendra.

"Ck lo pada kayak gitu ah.. " ujar Hendra sebal.

"Adek gw mana? "
Hendra terdiam sambil senyum senyum ga jelas.

"Maaf nih ya.. Tapi adek lo habis gw jadiin tempat buang sperma gw" semua yang ada di situ terdiam mendengar jawaban dari Hendra.

"...."

Lian tak percaya apa yang dia dengar tadi, Hendra.. Ngewein Liam? Ga ketauan apa ya..

"Hole nya enak ga? " Gizan tanya dengan wajah tanpa dosa padahal banyak dosanya.

Lian yang awalnya memperhatikan Hendra sekarang berpindah ke gizan.

"Enak banget, junior gw kayak di pijitin gitu"

"Ck.. Lo kenapa ewein adek gw tolol" Lian merasa kesal dengan Hendra karena tidak mengajak nya ngewein Liam.

"Pengen aja gitu"

"Sekarang adek gw dimana? "

"Kalo ga salah tadi dia keluar terus main ayunan" Lian bergegas menuju lokasi Liam yang sudah di beri tau Hendra.

=============
"Liam-" Lian diam ketika melihat adiknya yang main ayunan seperti anak kecil, kaki nya di gerak gerakkan maju mundur agar menambah kecepatan ayunan.

"Adek lo mana-" Tiba tiba gizan muncul di belakang Lian, ketika melihat Liam yang asik menaiki ayunan dia hanya menatap kelucuan dari adik temannya.

"Um? Abangg! " Liam turun dari ayunan dan berlari ke abangnya yang sudah menunggu nya.

Liam memeluk Lian dengan erat tapi juga tidak terlalu erat. Lian membalas pelukan adiknya.

"Kak gizan? " gizan yang dipanggil pun menoleh dan tersenyum ke Liam.

"Anjirr sejak kapan lo ikut? " Ujar Lian keheranan dengan gizan yang kadang ada kadang tidak ada.

"Tadi gw di suruh Hendra buat nyusul, ga tau buat apa"

"Oh"

"Yaudah gw mau balik dulu, kayaknya udah mulai latihan yang ke 11, lo kalo ga mau ikut latihan gw bilangin ke pelatih biar lo ga usah ikut"

"Kalo gitu bilangin ya, gw mau sama adek gw"

"Yoi"

Gizan pergi dengan agak cepat soalnya udah kedengeran suara suara keramaian, jadi gizan harus buru buru.

"Dek.. "

"Yaa? "

"Kenapa pakek celana pendek?" Lian mengalihkan pandangan nya ke paha Liam yang mulus dan putih seputih kulit bayi.

"panas... Jadi pakek celana pendek deh! "

Lian duduk di sofa biru muda.
"Sini abang pangku" Lian menepuk nepuk pahanya agar Liam mau duduk di pangkuannya.

Liam duduk dengan tenang di pangkuan abangnya.

"Ayo ngesex.. "

Badan Liam merinding seketika ketika Lian membisik di telinga sensitifnya.

"Ngga.. Ga mau.. "

"Ga peduli mau atau ga mau.. "

===============
         







"Aahh! Ugh! Mm~" Liam keenakan saat dirinya di gempur oleh junior Lian yang besar dan panjang.

"Oohh~ terush~ nghh keluarin yang banyak! ~"

PLOK
PLOK
PLOK
PLOK

"Aahh~ sshh~ "
































Iklan
============
Maaf menganggu :>

Info telebih dahulu.
Ekhem
Jadi cerita yang kepilih untuk book selanjutnya adalah cerita..

Cuma musuh kok.

Tapi judulnya saya ganti jadi

Cinta musuh sendiri.

Nah untuk nama karakter nya..
Ya liat aja nanti pas booknya udah jadi

Mwehhehe

Ok silahkan lanjut baca
==============





















"Aahh~ yeahh~ nghh~ cum~" Lian semakin gencar menumbuk hole Liam yang sempit dan basah itu.

CROT
CROT

"Shh~ nghhh aaahh~"

"Oohh fuck! Sempit banget ajg"
Lian mengeluarkan juniornya lalu mengarahkan nya ke mulut Liam.

Liam melahap junior Lian dan menghisap nya, sekali kali juga menjilati lubang kencingnya tanpa rasa jijik.

"Ouh shit! " Lian memberhentikan aksi sepong nya dan mengubah posisi Liam menjadi mengangkang lebar.

Terlihat lah pemandangan hole Liam yang mengeluarkan cairan dan berkedut minta di isi, tentu saja itu cairan Lian.

"Mhh~ masukin lagi bang~ masih gatell~"

(Auth: ya garuk sendiri lah ajg)

Lian menghentakkan nya dengan kasar dan kuat menumbuk titik nikmat Liam.
















TBC

Sekian terimakasih

Abang sangeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang