6. Gym Date

856 95 6
                                    

"hah-~" desah nafas (Name).

"Huft- CHOI BANGSAT!!" Umpat (name) di dalam apartemennya.

Joker yang ada di dapur, keluar untuk melihat apa yang sedang gadis itu teriakan.

"Ada apa (Name)?" Tanya Joker yang penasaran kenapa (Name) meneriakkan nama seseorang.

"T-tidak ada apa apa, t-temanku sedikit menyebalkan" Ucap (name) dengan nada kesal.

"Memang apa yang dia lakukan?" Tanya Joker.

"Dia membuat janji denganku" jelas (Name).

"Janji? Lalu apa masalahnya?" Ucap Joker menanyakan alasan.

"Aku malas bertemu dengannya" Jelas (Name).

"Kenapa tidak kau batalkan saja? Apa penting?" Ucap Joker memberikan solusi.

"Iya, aku malas" ucap (name) dengan wajah cemberutnya.

"Ya.. aku tidak bisa membantu kalau begitu" ucap Joker sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tumben kamu di rumah, ada apa?" Tanya (Name).

Joker jarang ada di rumah jika siang hari, dia lebih sering ada di malam hari.

"Tak ada, Wooin tidak menghubungiku. Jadi aku tidak pergi, mungkin bisa dibilang libur" ucap Joker sambil mengigit apel yang ia pegang.

"Mhm.. begitu" Jawab (Name).

"Kalau begitu... Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya (Name).

"Tidak tahu" singkat Joker.

'Sungguh tidak bisa di tebak' batin (name).

"Hah- apa kamu pernah mencoba pergi ke Gym?" Tanya (name).

"Gym? Ada apa memangnya, apa kamu mau mengajakku ke Gym?" Tanya Joker.

"Ya, apa kamu mau ikut?" Tanya (Name).

"Ya, Boleh-boleh saja" Jawab Joker.

°°°
"Jadi, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Joker yang sedang berlari di treadmill.

"Leg day, sudah lama tidak melakukan hal ini" ucap (Name) yang sedang ada di treadmill sebelahnya.

"Memangnya kapan terakhir kali melakukan Leg day?" Tanya Joker lagi.

"Beberapa bulan yang lalu, aku melatih bagian lengan biasanya" ucap (name).

"Aku susah untuk mengkontrol pedal dengan tanganku, jadi dibutuhkan cengkraman tangan yang lumayan kuat dan otot lenganku gampang tegang" lanjut (name).

"Begitu, omong omong kamu bersepeda untuk apa?" Tanya Joker.

Rasanya pertanyaan Joker menjadi petir di otak (name). Pasalnya dia memang bersepeda tapi, bagaimana menjelaskannya.

"U-untuk hobi semata! Ya, hobi.." ucap (name).

"Oh, begitu. Lalu kenapa kau mencoba untuk menuruni tanjakan mematikan pada malam itu?" Tanya Joker dengan polosnya.

"Aku malas untuk putar balik lagi" singkat (name).

Sebenarnya Joker tau kalau (name) menyembunyikan sesuatu, tapi karena mutu pernikahan mereka adalah tidak mengurusi hidup pribadi mereka. Jadi Joker mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih jauh.

Joker dan (name) melanjutkan untuk berlari di treadmill mereka, sampai Joker menoleh dan menatap ke samping lalu berhenti.

(Name) yang melihat itu juga ikut berhenti, dan bertanya "ada apa Joker?" Tanya (Name) pada Joker.

"Sepertinya aku mengenal orang itu" ucap Joker sambil menatap seseorang yang baru saja keluar dari ruang ganti.

"Si rambut merah itu?" Tanya (Name).

"Iya" jawab Joker.

"Dia selalu di sini saat aku lewat daerah sini di sore hari, kadang juga aku mampir ada dirinya" jelas (name).

"Jadi begitu" Jawab Joker.

"Apa kamu mengenalnya?" Tanya (Name).

"Iya, walaupun tidak dekat. Namanya Vinny" jawab Joker memperkenalkannya.

"Teman setim?" Tanya (Name).

"Iya" jawab Joker.

Percakapan yang (Name) dan Joker lakukan di perhatikan oleh seseorang. Seseorang itu adalah Vinny sendiri, tapi sepertinya ada orang lain di sebelahnya. Itu Sangho.

"Ada apa Vinny?" Tanya Sangho.

"Tidak ada, gadis itu.. apa dia temanmu?" Tanya Vinny pada Sangho.

Sangho menatap kearah orang yang di bicarakan, ternyata itu adalah (Name) tapi... Siapa orang yang ada disebelahnya?

"Tidak, Bukan.. dia bukan temanku" ucap Sangho.

Bagaimanapun Sangho harus menepati janjinya kepada (Name) untuk menyembunyikan identitasnya.

"Ada apa memangnya? Apa kamu tertarik dengannya?" Tanya Sangho.

"Tidak, hanya saja orang yang ada di sebelahnya.... Bukankah itu Joker?" Tanya Vinny.

"Sepertinya.. kau salah lihat. Bukankah biasanya Joker bersama dengan Wooin?" ucap Sangho meyakinkan.

"Itu, tidak salah" ucap Vinny.

Vinny segera menepis pikirannya dan berjalan untuk pergi dari Gym.

Beberapa jam kemudian...

"(Name), aku pergi dulu ya?" Ucap Joker sambil mulai memasang helm-nya.

"Kamu mau kemana?" Tanya (Name).

"Wooin memanggilku, aku akan pulang nanti malam" jelas Joker.

"Baiklah, hati hati" ucap (name).

•••
"Tumben datang?" Tanya Sangho pada (name).

"Ya.. sekalian nge-Gym" Jawab (Name) singkat.

"Aku ingin minta tolong, datanglah ke Lapangan hari Jum'at" ucap Sangho pada (Name).

"Ada apa memangnya? Kau ingin pergi?" Tanya (Name).

"Ya.. begitulah, ada beberapa masalah juga" jelas Sangho .

"Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke lapangan. Aku hanya berharap petaka tidak datang ke Korea" Ucap (Name).

"Petaka? Siapa petaka maksudmu ini?" Tanya Sangho.

"Petaka bagiku, jika dia datang ke Korea. Identitas ku akan terbongkar" ucap (Name) dengan wajah cemas.

"Begitu.. yasudah lah. Kau boleh pergi jika kau mau" ucap Sangho.

"Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu"
























°°° To be continued

Between you and I (Joker X reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang