"kalo gitu, ayo kita nikah!!"
Alia membelalakkan matanya mendengar ucapan asal dari mulut Junghwan. Wajahnya memanas tak ayal ia mengalihkan pandanganya sambil berusaha menahan agar tidak salah tingkah.
"Aku gak mau nikah sama orang sakit!" Dengus nya, Junghwan tersenyum mendengar ucapan Alia, ia menarik gadis itu agar bisa ia dekap.
Alia terjatuh kedalam pelukan Junghwan, walaupun hawa nya sangat panas namun Alia merasa nyaman di pelukan Junghwan.
"Ayo rawat aku, biar aku sembuh!"
Alia terdiam, apa tadi katanya nya 'aku'? Pria tersebut menggunakan 'aku' dan bukan 'saya' lagi. Di dalam dekapan Junghwan, ia tersenyum lebar karena sudah tidak mampu menahan senyuman yang sedari tadi meronta ingin keluar.
Beberapa saat, Alia melepaskan pelukan nya sambil menatap mata sayu Junghwan, dulu mata itu selalu datar dan tajam tapi sekarang sayu. Bibir nya yang selalu datar kita melengkungkan sebuah senyuman manis walaupun bibir tersebut tampak pucat.
"Ya udah, kamu makan dulu ya!" Ujar Alia lembut, Junghwan mengangguk semangat seraya bangkit perlahan agar kepalanya sedikit lebih terangkat.
Alia mengambil kan bubur yang sudah Jeongwoo masak tersebut dan menyuapi Junghwan yang terus menatapnya, merasa terus di perhatikan Alia mengalihkan pandanganya.
"Berhenti natap aku!"
"Kenapa?" Tanya Junghwan.
"Aku malu" cicit gadis itu membuat Junghwan gemas bukan main. Jika tidak mengingat ia sedang sakit, mungkin ia akan mencubit dengan brutal pipi Alia.
_________
"Kamu yakin?" Tanya Doyoung khawatir.
"Aku yakin kok kak, kan sebelumnya juga aku pernah tinggal disini"
Saat ini Alia sedang minta ijin pada Doyoung untuk menginap disini beberapa hari sampai Junghwan sembuh, karena lelaki yang tiba-tiba manja tersebut tidak ingin jauh dari Alia.
"Maaf ya kalo Junghwan ngerepotin Lo terus!" Jeongwoo yang sedikit banyak sudah mengetahui permasalahan Alia dan Junghwan menjadi kasian pada gadis itu.
"Gakpapa kak. Boleh ya kak?" Tanya Alia lagi pada Doyoung yang mau tak mau Doyoung mengiyakan permintaan adik nya.
"Ya udah, kalo gitu kakak pamit dulu"
Selesai dengan acara berpamitan Alia membuka handphone nya yang kemarin Doyoung berikan padanya, handphone lama nya. Semakin yakin lah Alia jika ia benar adik Doyoung karena di handphone tersebut banyak sekali fotonya, foto Doyoung maupun orang tua nya.
Ia mengabari Karina bahwa ia tidak bisa pulang dan menginap beberapa hari di rumah Junghwan.
Untung nya Karina tidak gimana-gimana dan hanya mengiyakan saja.
Alia bangkit dan masuk ke dalam kamar Junghwan dimana ia melihat Junghwan sedang tertidur dengan posisi terlentang.
Sangat lucu pikir Alia, ia duduk di sisi Junghwan sambil mengelus rambut nya. Rambut Junghwan sangat lembut makanya Alia sangat suka untuk mengelus atau menyisir menggunakan tangan rambut Junghwan.
"Yang lain udah pergi?" Tanya Junghwan dengan mata terpejam, Alia tau bahwa selama sakit Junghwan mudah sekali bangun.
"Hmm udah" jawab Alia seadanya, sedikit canggung rasanya hingga Alia menghentikan kegiatan nya dan beralih memainkan handphone nya.
Tak terasa sore sudah berganti malam, Alia baru selesai membersihkan diri nya. Ia membawa air dan juga kain lap berniat untuk membersihkan badan Junghwan yang berkeringat karena efek obat yang ia minum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Wife [SELESAI] //Junghwan
Teen Fictiondi paksa untuk terus menikah membuat So Junghwan muak, dan berakhir memilih salah satu pasien nya yang terkena amnesia untuk menjadi seorang istrinya. awalnya rencananya ini hanya ia lakukan untuk beberap minggu, namun seiring dengan berjalannya wa...