05

150 23 1
                                    

"Oh? Pagi Kenma, kuroo!" ucap (Name) menyapa mereka.

Sudah beberapa minggu (Name) menjadi bagian dari tim Nekoma sebagai manajer perempuan. Anggota tim juga sudah akrab dengannya.

Di minggu pagi ini mereka akan mengadakan latihan untuk turnamen penyisihan voli.

"Kenma-san, Kuro-san! Pagi!" So Inuoka, murid kelas 1, juga menyapa mereka yang baru datang.

"Pagi semua. Semuanya sudah ada di sini?" balas Kuroo.

"Anu... kalau itu..." Inuoka berujar ragu.

"Sudah ku bilang berkali-kali padanya bahwa kelas 1 harus datang lebih awal." Yaku kesal dengan adik kelasnya.

Aku menghampiri Kuroo. "Yah, seperti yang kau lihat. Hanya Lev yang belum datang, Kuroo."

"Dia pasti sedang membuang waktu lagi." Taketora pun menimpali.

"Dia seperti kucing liar." Ucap Yaku yang sedang bermain dengan bola volinya.

Sesaat kemudian ketika Kuroo dan Kenma mengganti sepatu khusus latihan, pintu gym terbuka menandakan orang datang. Tampak Lev berdiri di sana sambil menggendong kucing liar.

"Kau selalu terlambat seperti biasa." Ujar Kuroo pada adik kelasnya itu.

"Haiba Lev telah datang!" Lev berujar tanpa rasa bersalah pada mereka.

Aku menghela nafas. "Cepat persiapkan dirimu untuk latihan, Lev." 

Aku menghampirinya dan mengambil kucing liar itu lalu menggendongnya.

"Hehe. baiklah, (Name)-san." Dengan terburu-buru Lev mengganti pakaian dan sepatu khususnya.

***

"Semuanya terlihat bersemangat." Naoi-sensei memulai percakapan.

"HORAA!!" Taketora memukul bola voli dengan kencang ke tim lawan. Mereka sedang tanding 4 lawan 4.

Bola tak bisa diselamatkan oleh Lev selaku tim lawan yang membuat tim Taketora memenangkan satu poin.

"Sudah ku bilang terima bola dengan tanganmu, kacang tanah!" Taketora berteriak pada Lev. Meski di luar lapangan ia sangat santai tetapi jika sudah menyangkut voli, Taketora tak akan segan untuk keras.

Masa ini memang Lev terhitung anggota baru dalam tim.

"Selanjutnya pasti bisa, sekali lagi!" Lev tak patah semangat.

Di sisi lapangan Naoi-sensei membuka percakapan ulang dengan Nekomata-sensei. 

"Haiba Lev memiliki bakat alami, kan? Untuk orang setengah Rusia dia tinggi, tangan dan kakinya panjang, dan memiliki kemampuan fisik yang bagus. Dia jelas-jelas berbeda dengan orang jepang, tetapi..." ucap Naoi-sensei menggantung.

Buakk

Lev berhasil menerima bola dengan baik namun ia terlalu cepat berselebrasi.

"Lihat ke depan, Lev!" Kuroo berteriak.

Dukk

Sayang sekali, bola voli lolos begitu saja yang membuat tim Lev kalah lagi.

"LEV!!" Yaku sudah diambang batas kesabaran.

"Kepribadiannya itu, dasar-dasarnya masih kurang dan harus dilatih lagi." Sedangkan Naoi-sensei melanjutkan ucapannya dengan bersweatdrop ria setelah melihat permainan Lev.

"Sebentar lagi babak penyisihan musim semi. Ini menarik," lanjut Naoi-sensei.

Nekomata-sensei menangkup dagu memberikan gestur berpikir. Tak lama kemudian ia berujar. "Hari ini sampai sini saja."

Miracle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang