04

165 24 0
                                    

"Kozumee-san!!" 

Kenma yang terkejut dengan panggilan itu mulai bangun dari tidurnya dan menatap sekitar lalu ke arah (Name) sambil mengangkat alis, memperagakan gestur tanya.

"Jangan tidur saat guru sedang menjelaskan. Watanabe-sensei memperhatikanmu sedari tadi, tuh." Aku memperingati Kenma agar kembali sadar dari tidurnya.

Kenma menghela napas dan berterima kasih dengan nada mengantuk. "Baiklah, terima kasih sudah membangunkan ku (Name)."

Aku mengangguk dan kembali memperhatikan pelajaran dengan serius.

***

"Bagaimana keputusanmu (Name)?"

"Aku..." 

Suasana tegang menyelimuti meja makan (Name) dan beberapa anak-anak voli lainnya. Saat di kantin tadi ia bertemu Kuroo, Kenma, Yaku, Lev, dan Taketora. Dirinya ditarik ke tempat duduk mereka. Bahkan ia sempat merasa aneh karena ada Kenma. Biasanya anak itu malas keluar kelas. 

Sekarang mereka berharap aku menjadi manager perempuan di tim voli sungguhan. Oh! Lihat wajah Taketora yang berharap banyak. Bahkan sedari tadi Kenma yang sedang bermain PSP ikut memperhatikan dalam diam.

"Pft! Hahaha! Wajah kalian lucu sekali," aku tertawa lalu memberi mereka jawaban dengan tenang. 

"Aku sudah mendaftarkan diri kok, bahkan Nekomata-Sensei dan Naoi-Sensei sudah mengetahui hal ini." Manabu Naoi adalah pelatih kedua tim Nekoma.

"AKHIRNYA NEKOMA MEMPUNYAI MANAGER PEREMPUAN!" Taketora yang heboh mengagetkan semua orang di kantin. Kuroo sigap membungkuk kecil dan meminta maaf akan kekaucauan ini. Ia menarik Taketora agar segera duduk lalu menjitaknya. Begitu pula suasana meja makan kami yang canggung.

 "Maaf, maaf. Aku terlalu bersemangat hehe. Kalian tau kan aku iri dengan para gagak itu," ucap Taketora membara setelah mengingat Karasuno memamerkan kedua manajer perempuan mereka.

"Taketora bodoh, lihat sekeliling dulu kalau mau teriak!" umpat Yaku sambil menjewer telinganya.

"Yaku-san~~" Taketora mengeluarkan air mata imajiner, mendramatis keadaannya.

"Suadahlah teman-teman. kembali ke topik. Aku senang mendengarnya (Name). Selamat datang di tim kami," Kuroo dengan nada kalemnya memberikan ucapan selamat pada gadis itu.

"Selamat bergabung, (Name)!" Yaku pun senang mendengar kabar ini.

"Selamat bergabung, (Name)-san."

"Selamat bergabung, (Name)."

"Hahaha! Terima kasih banyak semua. Mohon bantuan untuk kedepannya," aku tersenyum lebar untuk membalas ucapan mereka.

"Baiklah, kau akan mulai bekerja saat pulang nanti. Karena kita akan mengadakan latih tanding dengan tim dari Miyagi."

"Miyagi?" tanyaku.

'Karasuno ya?' aku juga menebak dalam batin.

"IYA! Para gagak yang tadi ku singgung adalah tim Karasuno, aku tak sabar bertemu dengan mereka." Taketora tersenyum licik. 

"Ah, benar dugaanku." Aku bergumam sangat pelan sampai tidak ada yang mendengarnya.

Setelah itu, mereka melanjutkan makan siang sambil berbincang hal acak. Mulai dari tim voli sampai kegiatan sekolah.

Tak lama kemudian bel berdering menandakan jam istirahat telah usai.

"Sampai bertemu nanti semua!" aku melambaikan kecil ke arah mereka.

Miracle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang