chapter 1

22 8 13
                                    

Digedung SMP norxie school, pengumuman tentang pemilihan osis telah ramai diperbincangkan oleh siswa-siswi. Bahkan ada yang memimpin menjadi ketua OSIS.

Dikelas VII-2 yang dikenal dengan kelas paling heboh di bandingkan dengan kelas VII lainnya. Bel masuk belum dibunyikan sehingga anak-anak kelas VII-2 keluar masuk kelas.

"Uera, ngapain Lo?tumben diem aja" tanya may.
"Tau ni tumben amat sih" sahut Mey, kembaran may.
"Ada Bu Nining tuh, mau masuk kelas" tambah Ade dan gea.

Tidak lama dari Bu Nining masuk kelas, bel awal pelajaran pun bunyi, dan mapel pertama disetiap kelas mulai berjalan seperti biasanya. Bu Nining adalah guru mapel sejarah yang bisa dibilang killer dari guru mapel IPA.

"Baik kalian semua silakan buka buku LKS hal 25, itu ada tugas asesmen kalian kerjakan mulai dari no 1 sampai 20" timpah Bu Nining.

"Okey Bu" jawaban serentak dari anak-anak.

Tak lama kemudian dua mapel telah dilalui, sejarah dan bahasa Indonesia. pelajaran yang sangat menyenangkan bukan di waktu pagi-pagi.

Selang beberapa menit, anak OSIS mulai memasuki kelas VII-2 untuk mempromosikan organisasi itu.Ricuh kelas yang mulai tidak terkendali dari kelas VII-2 membuat waketos kewalahan untuk mendiamkan kericuhan tersebut.

" ya ampun kak lio ganteng banget sih, jadi pingin aku pinang" kata may.

"hadehh, bisa aja lu may, lihat bening dikit langsung melotot tu mata" sahut mey kembaran may, yag dibarengi dengan ketawa ade dan gea.

 " woii, Quera nazyifa, lue itu bener-bener ya, gak ada binar- binarnya lihat cogan" timpah gea. 

" minim apa kek ini cuman dilirik doang, terus lanjut main hp lagi" tambah may.

jika ketiga teman Quera sangat tergila- gila dengan Lio Mahesa, maka tidak dengannya, yang menganggap Lio tidak jauh berbeda dengan teman laki-laki lainnya yang ada di SMP Norxie school. Quera bisa dibilang gadis cuek,dingin, dan cantik. 

Ura yang sedang memberikan surat formulir pendaftaran untuk siswa yang ingin masuk osis, seketika berhenti dikursi yang ditempati oleh Quera. Ura menatap Quera dengan senyum yang terukir dan disambut senyum tipis oleh Quera. disamping itu ade menatap Ura dengan binar sampai melongo sangking cantiknya Ura.

" biasa aja kali lihat kak Uranya" kata Quera, sambil memukul pundak Ade.

" cantik tau kak Ura, cantikkkkkk bangetttteeeeee, kalo semisal gue deketin mau gak ya?" sambung Ade.

" masih kecil sok mau cinta-cinta an lu, yang ada jadinya cinta monyet".

" emang yakin kak Ura mau sama lo? menurut gue si enggak deh kayaknya"sambung Quera dibarengi dengan ketawa teman-temannya.

setelah membagikan formulir pendaftaran, tak selang dari itu bel istirat telah berbunyi, dan anak-anak mulai beristirahat. suasana kantin sangatlah ramai, sampai-sampai penjual dikantin tidak terlihat sangking ramainya yang beli makanan. Ade yang sedang sibuk mencari tempat kosong untuk mereka duduk ternyata nihil, tidak ada satu pun tempat kosong untuk mereka. Sampai akhirnya Gea menemukan bangku kosong yang terletak dibagian pojok.

" ada tempat kosong gaes dipojok sana" tujuk gea, sambil di ikuti teman-temannya.

"lo gila ge,kalo nyuruh kita duduk disana geblek" kata may.

" itu kan tempatnya kak Iky and the gang anyingg, mau cari gara-gara lo sama mereka?" sambung mey.

"not bad, yaudah kesana aja" timpah Quera.

Quera yang berjalan menuju ketempat paling pojok di ikuti kawan-kawannya dari belakang. karna tindakannya, beberapa mata tak luput memandang Quera dan kawan-kawannya saat hendak menuju tempat pojok sana.

buat temen-temen semuaa jangan lupa untuk folllow cerita pertama aku yaa makasih

good response is an encouragement for the writer. ❤

Luka Dan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang