chapter 8

1 1 0
                                    

Jam pelajaran pun berakhir, quera dan teman-temannya membereskan mejanya dan bergegas untuk pulang. Cuaca sedikit tidak mendukung, langit yang cerah kini berubah menjadi warna abu-abu dihiasi dengan gemuruh yang menggelegar. Seketika sepeda motor milik quera depan dan belakangnya kempes. " kok tiba-tiba kempes semua?", batin quera dengan sedikit curiga kepada Ura dan antek-anteknya itu, " sialan lo anjing, beraninya main belakang", lirih quera dengan sedikit kesal dengan mereka.

Tak lama kemudian hujan pun mulai turun, akhirnya quera mencoba mengirim pesan ke kak dafa.

Queraa

Kak.. kak dafa bisa jemput uera gak?

5 menit kemudian....

Abang dada

Kakak lagi dirumah kak dion dek, kenapa emang?

Bukannya adik bawa motor sendiri tadi?

Motornya kenapa, gak ada yang aneh-aneh kan?

Queraa

Motornya adek ban nya kempes, ada yang ngempesin kak.

Kakak gak bisa ya jemput adik sebentar, dingin kak..

Disini hujan lebat banget

Abang dada

Yaudah kalo gitu kakak suruh temen kakak aja ya, kebetulan-

Dia satu sekolah sama kamu.

Bentar , kamu  tunggu disitu aja.

Sambil menunggu kedatangan teman kak Dafa, Quera meneduh dibawah halte bis didekat sekolahnya. Jam telah menunjukkan pukul 16.30, sudah sekitar 30 menitan Quera menunggu hujan reda dan teman kak dafa menjemputnya. Karna dilihat sangat lama, Quera hendak keluar dari halte bis untuk mencari bengkel agar bisa memperbaiki ban sepedanya.

Seketika saat hendak mendorong  sepedanya, ia terkejut dengan dirinya yang tak terkena tetesan air hujan, secara didepan ia bisa melihat air yang turun dari atas langit belumlah meredah sama sekali. Saat ia tengok, ternyata ada seorang laki-laki yang sedang memberi payung Quera. Terkejut dengan keberadaanya, Quera yang ingin menepis payung itu, seketika sang empuh mengeluarkan suaranya " bang dafa nyuruh gua buat bantuin lo yang kehujanan disini" ucapnya. Quera yang terkejut dengan tutur ucapan Iky yang ternyata teman kakaknya yang satu sekolah adalah Ikyfandra.

Karna tak ingin berlama-lama, akhirnya Quera hanya mengikuti Iky. Iky menngajak Quera untuk berteduh sebentar lagi dilokasinya sekarang, secara hujan belum redah meskipun tidak sederas tadi. Suasana seketika menjadi hening, taka da yang memulai pembicaraan diantara mereka berdua.

Tak selang beberapa menit, Quera dengan berani dan pd nya akhirnya ia membuka pembicaraan tersebut hanya sekedar untuk mengucapkan teimakasih dan maaf telah merepotkan Iky. Laki-laki disampingnya terkejut dengan suara yang lembut namun tegas, seketika menolehkan mukanya dan tersenyum tipis dan menganggukan kepalanya .

" hujan nya udah redahan, mau nuggu bener-bener redah atau ditrobos?" Tanya iky dengan pelan, dilihatnya hujan sudah tidak deras hanya gemericik saja.

" trobos aja", sahutnya denga lirih. Tanpa menunggu lama, akhirnya mereka berdua menerobos hujan, untungnya hujan sudah tak lagi deras seperti tadi.

Jalan yang basah membuat iky mengendarai dengan kecepatan dibawah 60km/jam, secara dia sedang membawah gadis kecil kesayangan dari temannya itu. Seketika iky menghentikan kendaraannya didepan pedagang tahu tek, karna sudah pasti mereka sekarang sudah kelapan stadium 4 kali. Dan ahirnya mereka memesan dua porsi tahu tek. Tanpa menunggu lama, akhirnya mereka makan dengan keheningan hanya suara decapan dan sendok yang terbentur dengan piring kaca.

Selesai dari tempat makan itu, akhirnya mereka melanjutkan pulang. Pukul sudah menunjukkan jam 20.30 malam tetapi mereka masih dijalan dengan guyuran kecil dari langit. Suasana yang hening menambah suasana malam yang tenang, dengan hujan yang membasahi bumi tanpa henti membuat quera tak hentinya melamun. Tanpa disadari oleh quera, iky sudah sampai didepan rumahnya dan menyadarkan quera dari lamunanya.

" udah sampai rumah, masih mau bengong aja?", tanya iky kepada quera, dengan sontak dia tersadar dari lamunannya dan bergegas turun dari sepadaiky.

" sorry kak, ehmm makasih udah antarin gua" ucap quera.

" sans aja, gua juga seneng bisa bantuin lo, yaudah lo sekarang cepet masuk rumah terus ganti baju, udah basah kayak gitu nanti lo masuk angin", cecar iky kepada quera yang sangat panjang.


Chapter 8 finish

Sampai sini alurnya, sampai bertemu dialur berikutnya.

Maaf kalo alurnya tidak sesuai dan absurtya

Jangan lupa follow cerita aku yaa see uu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka Dan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang