chapter 4

8 4 0
                                    

08***
p

" no siapa?" dengan raut yang berfikir.

Quera
??

Dengan secepat kilat ia membalik handphone nya dan memutar kursinya menghadap ke Dava.
Mengamati kakaknya yang sedang asik tengkurap di atas kasur quera dengan bermain game.

"Tumben main game nya dikamar adek?", tanya quera.

"Gak papa, pingin aja nemenin adek yang belajar"

" Ye.. emang adek masih TK yang minta ditemenin buat belajar?", sahut quera dengan nada sedikit kesal

"Biar gak begadang malam ini" timpal Dava.

Ting..
Notifikasi dari handphone quera mulai berbunyi kembali, tak lama ia mengambil handphone nya dan mulai beranjak dari meja belajarnya ke samping kakaknya.

08***
Ikyfandra

Quera
Dapet dari?

08***
Temen Lo, tadi gue minta jangan lupa di sv, no Lo udah gua SV soalnya

Quera
Y.

Sebagai jawaban terakhirnya untuk mengakhiri pesan ke Iky.

Setelah selesai membalas chat dari Iky sebagai penutup topik, handphone nya langsung dibuat mode jangan ganggu. Kemudian quera bermain ml dengan Dava.

Sesi bermain telah selesai selama 3 jam lamanya, rasa kantuk dari kedua remaja itu pun sudah tidak mampu ditahan lagi, hingga akhirnya mereka berdua tertidur.

Ditengah tengah tidurnya Dava terbangun karena haus, ia ingin ke dapur untuk ambil air, secara di kulkas mini yang dikamar quera sudah habis .

Saat hendak menuruni anak tangga, tanpa sengaja ia mendengar dan melihat perdebatan papa mamanya.

"Lagi dan lagi bertengkar terus, gak cape apa?!", batin Dava.

Karna melihat pertengkaran itu Dava mengurungkan niatnya untuk kedapur dan memilih kembali ke kamarnya untuk lanjut tidur

****

Fajarpun telah bangun, menyiratkan warna orange emas di bumi, dibaluti dengan embun yang sejuk .

Pukul telah menunjukkan 05.00 WIB, Quera terbangun dengan suara alarm yang selalu ia putar pukul 05.00 pagi. Saat terbangun ia mencari sosok disebelahnya yang tiba-tiba hilang.

"Mungkin kakak udah balik kekamarnya", batin quera sambil mencepol rambutnya.

Kemudian dia langsung mandi dan mengambil wudhu untuk sholat shubuh, selang beberapa menit, akhirnya quera telah selesai dengan kegiatannya dikamar, Ia langsung turun kebawah.

Dilihatnya ada bibi yang sedang memasak, ia menghampiri bibi untuk menyapanya dan membantu sedikit didapur.

"Bi, mama sama papa dirumah?", tanya quera ke bibinya, perihal ia melihat ada tas kerja milik papanya di meja makan.

"Iya non, kemarin bapak sama ibu pulang"

"Ohh gitu", dengan berjalan mengarah ke meja makan.

1 detik
2 detik
3 detik

Brak!!

Suara seperti orang terjatuh, bergegas bibi dan quera melihat kesumber suara tersebut.

Ternyata oh ternyata ada Dava yang terjatuh karena tersandung meja disebelah tangga.

"Hahahaha, kakak ngapain pagi-pagi udah nyium lantai", tawa quera pecah melihat tingkah kakaknya.

"Diem Lo, bukannya dibantu kakaknya malah diketawain"

"Siapa suruh buru-buru, akhirnya jatuhkan, sampai nyium lantai, kalo jomblo ya jomblo aja gak usah kayak gitu" ledek quera ke Dava, menurutnya hal tersebut sangat lucu apalagi di pagi hari buta seperti ini.

"Awas ya loo", ancam Dava ke adiknya

"Ihh cacut bang Dava ngancem quera", sambil berjalan ke meja makan.

10 menit kakak beradik itu makan akhirnya beranjak dari meja makan untuk berangkat sekolah.

Quera dan Dava yang sudah memanasi mesin sepedanya lalu bergegas untuk berangkat kesekolahnya.

Dipersimpangan jalan mereka berpisah, secara sekolah quera dan Dava berbeda. Jika quera di SMP norxie school maka kakaknya ada di SMA terkenal sesaentaro jakarta yaitu SMA nusa bangsa .

Sampainya disekolah quera memarkirkan sepeda samping geng Lio ketua OSIS.

Setelahnya langsung berlenggang masuk kekelasnya dan mendengarkan musik kesukaan quera.


buat teman-teman semuanya jangan lupa follow cerita luka dan rumah, dan tinggalkan jejak kamu di komentar yaa

good response is as an encouragement for the writer.♥️

Luka Dan RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang