Nibi pun langsung menelpon Jake, dan tidak ada jawaban.
"Ih ga di angkat jir" ucap Nibi.
"Yaudah cari disana ada kali" kata Ceya menunjuk ke arah kiri.
"Oke gue cari dulu ya"
Ceya pun mengangguk. Lalu Nibi pergi mencari Jake. Ceya yg sedang minum pun jadi sendirian karena Nibi pergi. Tiba² ada seseorang yg menuangkan minuman ke gelas Ceya. Ceya sontak kaget dan menoleh ke arah yg menuangkan minuman itu.
"Lo?" ucap Ceya kaget.
"Heeseung, gua Heeseung" jawab Heeseung lalu duduk didepan Ceya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ohh jadi Heeseung itu lo"
Heeseung mengangguk.
"Sorry ya" ucap Ceya tiba².
"Kenapa?"
"Udah nonjok lo waktu itu"
"Nonjok? kapan?"
"Pas di kantin, abisan lo megang² gue, kan gue gasuka" jawab Ceya.
"Ohh, iya gapapa. Sorry juga tiba² megang lu" kata Heeseung lalu minum.
"Ngapain lo disini?"
"Gatau, tiba² aja gua pengen kesini. Dari tadi gua berdiri, pegel"
"Ohh" Ceya pun ikut minum.
Keadaan jadi canggung. "Gua kesitu dulu ya" kata Heeseung dan di balas anggukan oleh Ceya. Di jalan menuju temannya, ntah kenapa Heeseung merasa seperti pernah bertemu dengan Ceya.
Malam pun semakin berlalu dan pagi telah tiba, banyak anak² yg sudah pulang sisanya adalah anggota kebersihan yg Jay sewa.
"Lu ga pulang bang?" tanya Jay ke Heeseung.
"Pulang tapi nanti"
"Lanjut part 2?" usul Jay.
"Duluan, gua ada urusan bentar" jawab Heeseung.
"Jake mana?" lanjutnya.
"Di kamar"
"Di kamar? Ngapain?"
Jay mengangkat alis nya.
Heeseung tersenyum miring. "Udah gila tu cowo" lalu ia pergi berjalan menuju kamar yg Jake dan Nibi tempati.
Di kamar terlihat mereka sedang berpelukan, ya pastinya tanpa busana.
Heeseung mempunyai ide untuk membangunkan keduanya segera.
Drrrrtt drrt
Jake terlihat mengangkat telponnya dengan setengah sadar. "Halo?"
"Son, kamu dimana?"
Jake sontak kaget. "Dad? daddy?"
"Kamu dimana?"
"D-di rumah Jay, Dad" jawabnya terbatah².
"Keluar sekarang, Daddy di depan!"
Jake terlihat langsung mematikan telponnya lalu membangunkan Nibi.
"Yang, sayang. Bangun"
Nibi membuka matanya setengah. "Aahhh, kan. Ini gara² kamu si"
"Apa? tiba² gara² aku"
"Jangan pura² gatau, jelas² kita sekarang gapake baju, ck"
Jake baru menyadari nya. "Ahhh shh, maaf sayang. Aku kobam semalem"
"Pake selimutnya, aku mandi dulu" lanjut Jake. Lalu sebagai permintaan maafnya, ia mencium kening Nibi.
