Bab 11: Penculikan

39 22 0
                                    

Ruangan sempit yang sedikit temaram karena penerangan sederhana di tengah hutan itu, terlihat penuh sesak. Ada dua orang yang terikat saling membelakangi di tengah ruangan Sedangkan para penjaga kini sedang mengelilingi mereka dengan perawakan sangar dan mata yang tampak ingin menelan seseorang.

Pejabat Kim memasuki bilik dan memandang wajah putranya yang terlihat mengenaskan. Wajahnya babak belur, sudut bibir yang mengeluarkan darah terdengar mengeluarkan suara ringis kesakitan.

Setelah sang atasan masuk, beberapa anggota pun keluar dan hanya menyisakan empat orang saja di dalam.

"Myung Shik-ah, Myung Shik-ah. Buat apa kau senekat ini? Padahal, masih banyak perempuan lain di luar sana yang akan dengan senang hati kau pinang. Atau kau bisa memilih seorang Gisaeng tercantik untuk kau jadikan gundik. Eh, malah kau pilih jalan yang sulit." Pejabat Kim berkata sambil mengeleng-geleng, ia sungguh tak menyangka anak lelakinya begitu nekat hanya karena seorang perempuan.

"Aku tak sekadar mencari istri, Abeoji! Aku menginginkan belahan hati. Seseorang yang mau hidup bersamaku dalam suka-duka, menjadi ibu dari anak-anakku, dan tempat diri ini berlabuh sampai renta nanti." Myung Shik berkata dengan suara keras. Ia kesal karena pernyataan ayahnya terdengar terlalu merendahkan martabat perempuan.

Pejabat Kim mendecih seolah tak peduli akan kesalahannya. "Sudahlah! Apa gunanya belahan hati, kalau kau nanti tak lebih dari seorang abdi yang melayani raja dan putrinya. Dengan tetap menjabat, kau bisa menjadi raja di rumahmu sendiri, memiliki banyak selir semaumu, menghasilkan pundi-pundi uang untuk masa tuamu, dan semua yang kau inginkan bisa terjadi. Apa! Apa lagi yang kurang? Kau ini anak tak tahu diuntung, padahal aku sudah susah-susah membesarkanmu! Apa salahnya sedikit menurut. Cinta itu bisa dicari Myung Shik-ah!"

"Percuma saja aku jelaskan, Abeoji tak akan mengerti." Myung Shik berkata tanpa memandang ayahnya. Lagipula, perih yang ia rasakan di beberapa tempat termasuk hatinya, membuatnya malas bicara lagi.

"Aku akan memaafkanmu atas insiden malam ini. Beruntungnya, Sang Raja juga belum tahu tentang kejadian ini, jadi kita kembalikan sang putri ke penjara dan pulanglah bersamaku. Semua akan aman." Sang ayah terkekeh, ia jelas ingin memberikan sugesti agar Myung Shik sadar atas kelakuannya yang tak berpikir panjang.

Myung Shik menggeleng, ia memang sadar kalau terlalu terburu-buru mengambil keputusan. Namun, dirinya sungguh tak mau gadis yang kini duduk di belakangnya sambil terhuyung-huyung itu, kembali ke penjara. Lebih tak mau lagi, jika Putri Gyunhui menjadi istri orang lain.

Myung Shik terpikir untuk meng-iya-kan dulu saja sang ayah, lalu kemudian dirinya dan Gyunghui akan kabur lagi saat melintasi hutan.

Namun, belumlah sempat berkata apa-apa, di luar sana terdengar suara ribut. Bukan sekadar orang-orang yang tengah bercakap, tetapi lebih seperti suara pertempuran. Denting pedang yang beradu dan desiran anak panah yang melesat membuat hati mereka yang berada di dalam jadi resah.

Pejabat Kim kebingungan dengan apa yang terjadi. Seorang bawahan datang dengan tergopoh-gopoh dan wajahnya bersimbah keringat.

"Taegam! Di luar ada rombongan perampok. Saya mohon Anda segera keluar dan sembunyi."

Wajah pejabat Kim seketika pias, ia segera memerintahkan bawahannya untuk melindungi putranya dan Gyunghui, lalu ia sendiri segera keluar dan lari.

Tak lama kemudian, dari arah luar pintu ditendang sampai copot dari engsel. Sisa penjaga yang berada dalam ruangan berusaha melawan. Akan tetapi, lawan mereka tampaknya sangat terlatih sehingga tak butuh waktu lama untuk mengalahkan para penjaga istana.

Enam orang pria bertubuh besar dengan pakaian serba hitam dan penutup wajah itu, memasukkan kepala Gyunghui ke dalam kantong kain hitam lalu membawanya entah ke mana. Sedang Myung Shik yang masih dalam kondisi terikat, dilumpuhkan dengan sekali pukulan di tengkuk. Laki-laki itu pun pingsan.

Hwajeon Untuk Gyunghui [ ✔️ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang