255 ᕼᗩᖇI. 20

1.3K 113 3
                                    

"kamu gak pulang?"

oniel bertanya pada zee yang baru saja datang ke kamar inap chika, zee hanya menggelengkan kepalanya dan duduk di samping oniel.

"sedih banget liat mereka berdua"ucap zee, kali ini oniel yang mengangguk bahkan pipinya masih di basahi oleh air mata.

chika terlihat terbangun, oniel langsung tercekat dan mengelus tangan chika yang sejak tadi di genggamnya.

chika masih terlihat lemah, ia memandangi oniel dan zee secara bergantian.

"ayah mana?"

oniel terdiam ia bingung harus menjelaskan apa pada chika.

"kity..".

"christy lagi tidur kak, kakak pulih dulu ya, nanti kita liat christy"ucap zee, ia mencoba untuk menenangkan chika.

"aku mau ketemu kity"

chika hendak terbangun tapi oniel langsung menahan tubuhnya.

"iya nanti kita ketemu christy, tapi lo harus pulih dulu chik"

"ga mau niel, christy mana"

chika tetap bersikeras untuk bertemua christy, ia sudah sangat merindukan adiknya itu terlebih lagi rasa khawatir yang setiap harinya di rasakan chika.

hingga akhirnya mau tak mau oniel mengabulkan permintaan chika.

zee mendorong kursi roda chika dengan oniel di sampingnya, terlihat chika sangat tak sabar untuk bertemu adiknya.

oniel menahan kursi roda chika saat mereka sudah sampai di ruang inap christy, oniel menyamakan tingginya dengan chika, ia menangkupkan ke dua tangannya di pipi chika.

"janji sama gue, lo harus kuat dengan apapun yang lo liat?"

chika langsung menganggukkan kepalanya, sebenarnya perkataan oniel semakin membuatnya takut, tapi ia tak ingin oniel berubah pikiran dan kembali melarangnya.

pintu pun di buka oleh zee, oniel beralih mengenggam tangan chika, ia tetap ingin menguatkan sahabatnya itu.

chika langsung mengigit bibirnya untuk menahan agar ia tak menangis saat melihat christy berbaring dengan banyak alat di tubuhnya, dapat oniel rasakan genggaman chika yang semakin erat di tangannya.

"hai, udah berapa lama kita gak ketemu? sampai banyak alat ini di tubuh mu?"chika mengusap kasar air matanya,ia sudah berjanji pada oniel agar kuat melihat kondisi christy.

"maaf udah ninggalin kamu beberapa hari ini, aku janji gak bakal ninggalin lagi"

zee menggelengkan kepalanya beberapa kali, ia terlihat berusaha menahan tangisnya sedangkan muthe yang baru saja bangun dari tidurnya menikmati pemandangan di depannya, beberapa kali ia menghela napasnya ia menatap sediih kearah sana.

dan oniel terus mengusap punggung chika, ia salut pada sahabatnya itu, sejauh ini chika menepati janji nya agar tetap kuat dengan apapun kondisi christy.

"aku sayang kamu kity"

chika tersenyum dalam peluknya, ia memeluk erat tubuh christy yang masih terbaring, rasanya ia sangat rindu dengan pelukan hangat christy saat ia merindukan ibunya.

pintu terbuka dan terlihat vion dan juga arkang dengan kondisi berantakan, banyak sekali memar di wajah mereka berdua, bahkan banyak sekali darah di pipi kanan vion yang mengalir begitu saja dari kepalanya.

vion langsung menghampiri chika, ia sangat mengkhawatirkan kondiri chika.

chika terlihat kaget, entah kenapa ada rasa perih di hatinya saat melihat vion dengan kondisi seperti ini, perlahan ia menyentuh pipi vion, bahkan dapat vion rasakan jemari chika yang bergetar.

255 HARI (CH²) [𝐒𝐄𝐋𝐄𝐒𝐀𝐈]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang