Menyanyi adalah hal yang ia suka tapi itu dulu dan sekarang ia sama sekali tidak tertarik dengan nyanyi.
"Aku cuma kangen mama aja, jadi aku minta kakak buat nyanyi" ucap christy.
Chika menoleh dan melihat christy kini terlihat sendu, chika merentangkan tangannya mengisyaratkan agar christy memeluknya.
"Sinii" ucap chika.
Christy berdiri dari duduknya dan memeluk chika dengan erat tentunya agar ia bisa mendengar detak jantung mama nya.
"Tolong jaga jantung ini"
Chika tak berucap apa pun, tapi christy dapat merasakan anggukan kepala chika.
"Kak"
"Hmmm"
"Jangan tertutup lagi ya, aku mungkin gak sepenuhnya tau masalah kakak, tapi kakak udah buat kak oniel salah paham, padahal kak oniel sayang banget sama kakak"
Pelukan mereka terlepas, chika berbalik menatap lurus langit biru, pikirannya kembali berputar, hubungan persahabatan chika dan oniel memang sedang tak baik dan itu semua karna ulahnya.
"Aku selalu berpikir, gak ada gunanya untuk bercerita ke orang lain kitty, karena pada akhirnya tetap kita sendiri yang mengatasi semuanya seorang diri"
"Kenyataannya? Bisa?"
Chika terdiam ia pun bingung dengan dirinya sendiri.
***
Pagi ini chika terlihat lebih bahagia.
Chika keluar dari kamarnya, ia berbelok ke kamar christy yang berada di sebelah kamarnya.
"Christy"
"Yaaakk"teriak christy kaget dan langsung masuk ke dalam lemari, ia malu chika tiba tiba saja masuk saat ia sedang berganti baju.
" apa sih, keluar gak" chika mengetuk pintu lemari.
"Sana, sana aku lagi ganti baju"
"Yaudah aku tunggu di sini deh, cepak ganti baju nya di dalan lemari aja" ucap chika, ia menutup mulut nya agar christy tak mendengar tawanya.
"Yaudah, mana seragam aku"
Tanngan christy muncul dari sela pintu lemari.
"Ambil sendiri lah"
"Ya tuhan, ternyata sikap ini nya gak berubah" batin christy.
"Kak nanti aku telat" rengek christy.
Karna christy sudah terlihat kesal, akhirnya chika mengambilkan seragam sekolah christy.
"Yaudah gih cepetan ganti baju, aku tunggu di bawa"
Chika akhirnya keluar meninggalkan christy yang sedang menganti pakaian.
Chika menatap heran saat melihat ayahnya masig berada di meja makan karena biasanya ayahnya selalu pergi sangat pagi dan akan pulang larut malam.
"Pagi sayang"
"Pagi yah"
Chika duduk di samping ayahnya lalu melahap roti isi selai coklat yang berada di meja makan.
"Bagaimana sekolah kamu?"
"Tumben nanyain"
Jawaban chika mampu membuat pramudya terdiam.
"Aku gak pernah bikin onar kok di sekolah, tenang aja"ucap chika, sejak tadi ia hanya fokus ke makanannya tanpa menatap ayahnya.
Pramudya meneguk habis air minum nya, lalu menatap chika serius.