"Yuk chik" ucap vion membuka kan pintu dan mempersilahkan chika masuk.
"Hai bang rian" sapa vion
"Hai vion, ada apa?"
"Kenalin ini chika, kakaknya christy"
"Ohh ini kakak nya christy yang baru, cantik ya sama kayak adiknya, kalian cocok jadi adek kakak"
Chika tersenyum.
"Yaudah chik, kamu ngobrol ya aku tunggu di luar"
"Iya vi"
"Silahkan duduk"
"Ada apa kamu ke sini"
"Saya mau tanya tentang christy, dia punya penyakit apa dok"
Rian terkekeh. "Kalau soal itu kamu tanya kan langsung ke christy nya karna saya sudah berjanji untuk tidak memberi tau siapa pun"
"Percuma dok, kalau saya tanya dia, dia pasti gak bakalan ngejawabnya"
"Itu urusan kalian sebagai saudara, pulang dan tanya ke christy"
"Baik dok, terima kasih"
Chika pun keluar dengan perasaan yang campur aduk, ia masih bingung apa sebenar nya yang terjadi kepada christy.
"Udah chik"
Chika hanya mengangguk.
"Yaudah yuk aku antar kamu pulang"
"Gak usah vi, aku bisa sendiri. Makasih ya" ucap chika meninggalkan vion.
Cekklek
Rian keluar dari ruanganya, vion yang melihat rian keluar langsung menghampirinya.
"Ngomong apa tadi ke chika, kok mukanya kayak gitu"
"Kamu yang nanya chika ya kalau christy pasien abang"
"Tadi gak sengaja bang, ehhh dia nya nyadar lagi pas aku ngomong"
"Kebiasaan kamu vion, awas jangan sampai tentang penyakit christy kamu kasih tau"
"Iya bang, kalau gak khilaf"
"Aduhh vin vin, ini itu rahasia vin, kamu gak boleh seenaknya aja, tentang penyakit christy itu harus christy sendiri yang memberi tau chika, cukup ini aja yang dia tau. Oke"
"Oke bang"
"Yaudah, kamu pulang"
***
"Kak chika dari mana, kok pulang ny malam" tanya christy.
"Lo gak perlu tau"
"Tapi kan kak..."
"Apa, gak boleh capek, takut jantung mama kamu kenapa napa"
"Kak, jantung itu memang milik mama aku, tapi sekarang yang ada di hadapan aku itu kakak, aku gak mau kakak kenapa napa"
"Udah deh gak usah sok pengertian, kamu aja urus diri sendiri gak bisa"
Chika pun yang sudah di landa emosi, naik ke kamar dengan buru buru.
"Apa kak chika udah tau" batinnya.
"Kak chika mau kemana" ucap christy ketika ia melihat chika sudah rapi.
"Ada urusan"
"Ada urusan, tapi ini kan udah malam kak"
Tanpa menjawab chika meninggalkan christy, christy ingin menahannya tetapi ia takut kakaknya itu semakin membencinya.
"Enak" ucap chika.