BAGIAN 13 (Ceroboh)

137 78 10
                                    

"Bilang aja salam dari karyawan Sweet Donat Bandung!"

.
.
.
.
.

Cuaca sore hari yang mendung, membuat semua muird SMA Merdeka yang baru saja bubar kelas beberapa menit yang lalu itu menghela nafas kasar. Kebanyakan dari mereka membatalkan rencana kegiatannya sepulang sekolah karena takut akan turunnya hujan besar.

"Motor lo gue pinjem lagi ya," ucap Ardan sambil menaiki motor milik Dean tanpa menunggu persetujuan dari sang pemiliknya.

Dean berdecak. "Terus gue balik pake apa? Karpet terbang?!" Dean mendengus kasar sambil menatap Ardan yang sudah siap dengan motornya.

"Marvin." Jawab Ardan singkat.

"Asal jangan lecet aja kesayangan gue!" Ucap Dean pada motor miliknya.

"Aman, gue traktir kesayangan lo pake bensin seminggu." Jawab Ardan sembari memakai helm full face-nya.

"Iye iye," jawab Dean seadanya sambil berjalan pergi mencari Marvin, tadi lelaki itu sempat cek-cok dengan Mawar, selaku sekr. kebersihan kelas yang dengan sengaja nya Marvin pergi begitu saja saat bel berbunyi.

Sementara Ardan mulai melajukan motor milik temannya. Tapi tak disangka, Ardan nyaris saja menabrak seseorang yang sedang berdiri di tengah jalan depan gerbang sekolah. Dengan cepat ia menyalakan klakson lama dan mengerem motor milik Dean.

Ciiitt!!!

***

"DANU! LO PIKET!!!" Teriakan Caca yang melengking membuat seisi kelas meringis pelan merasakan teriakan Caca yang melengking di telinganya.

Danu menghembuskan nafas kasar di ambang pintu. Lantas ia berbalik dan masuk kembali kedalam kelas.

"AWAS YA!! GAK ADA ALESAN LAGI BUAT LO KABUR!!" Teriak Caca dengan keras meskipun Danu sudah berada dikelasnya.

Dengan cepat Danu menutup kedua telinganya dan kembali meringis. "Iye iye! Lo kalo ngomong pelan aja napa? Dikira gue budeg apa," Jawab Danu dengan kesal.

"IYA! LO BUDEG!" Jawab Caca cepat.

Alia menghela nafas kasar, lalu menarik tangan Ayesha untuk keluar. "Ca, gue duluan deh ya!" Alia menggendong tas miliknya dan pergi meninggalkan Caca yang masih asik berdebat dengan Danu.

Caca segera menatap Alia yang sudah berjalan ke luar. "Tungguin gue! Katanya mau shopping." Ucap Caca sedikit berteriak.

"Iya gue tunggu di parkiran." Jawab Alia yang sudah di luar kelas berjalan berdampingan drngan Ayesha.

Danu dengan cepat menjauh dan berjalan ke arah papan tulis. "Gue hapus papan tulis." Ucapnya dengan santai sambil mengambil penghapus.

Caca melotot dan mengacungkan sapu yang tengah di pegangnya. "GAK! ENAK AJA!! Lo harus ngepel." Sungut Caca.

"Mana ada! Tugas ngepel itu kodratnya ya buat cewek! Lah gue sebagai cowok mah yang simpel-simpel aja kali." Jawab Danu sambil melanjutkan kegiatannya menghapus papan tulis.

"Anjir! Lo gak liat sekarang gue sendirian ceweknya. Si cupu 'kan kagak masuk kelas tu anak." Jawab Caca kesal dengan umpatan, lalu kembali melanjutkan menyapu ruangan kelas.

Danu menghembuskan nafas kasar sembari mengambil pel-an. Sudah! Ia tidak mau pusing dengan yang namanya cewek. Apalagi sampai ribut adu mulut begini. Cewek ribet!

Sementara Alia dan Ayesha berjalan melewati koridor yang sudah lumayan sepi. Hanya ada beberapa anak saja yang mengikuti ekstra English Club.

"Sha, lo mau bareng lagi gak?" Tanya Alia seoanjang perjalanan.

Unspoken Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang