03

12 6 2
                                    

Aku mencintaimu, selalu.

**

Suasana kamar kembali hening ketika Ara terlihat sedang melamunkan sesuatu sembari membaca sebuah novel 'apakah mungkin kita bisa bersama?' kisah yang sangat mendalami hati para pembacanya.

"Duh gua jadi ga yakin, kira-kira bisa ga ya dapet dia?" Ucap Ara sembari menatap novel yang sudah berada di halaman paling akhir.

Ara pun memilih untuk berhenti berpikir yang tidak-tidak, ia pun mengambil ponsel miliknya dan mulai menyalakan musik, jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam yang artinya sudah tengah malam.

Ara kembali melamun, ia masih memikirkan bagaimana caranya agar bisa menyakinkan dharma jika cintanya itu sangat nyata untuknya.

"Jam 12 bukannya tidur malah melamun, siapa lagi kalau bukan gua." Ucap Ara dengan disertai kekehan miris.

Ia semakin tidak yakin bahwa dharma akan menerima pernyataan cintanya, keyakinan Ara pun goyah ketika teman kost-an nya memberikan novel berjudul 'apakah mungkin kita bisa bersama?' novel yang bahkan sudah di liris sebelum ia mengenal dharma.

"Seandainya dharma nerima cinta gua, gua bakalan berhenti buat jadi cewe kpopers tapi kayaknya mustahil sih buat bikin dia nerima cinta gua, dia aja belum jatuh cinta sama gua."

"Apa gua harus ke dukun buat melet dia? Ya kali gua melet dia, mending gua berusaha ajalah tapi jangan sampe buat dia risih, gua ga mau jadi asing." Ucap Ara dengan meyakinkan diri, Ara pun akhirnya terlelap karena lelah dengan pikirannya.

**

Pagi pun tiba, Ara terlihat sangat rapi dengan kemeja putih serta celana panjang hitam nya, Ara hari ini akan bertemu kembali dengan dharma untuk kedua kalinya mereka akan ketemu karena jadwal dharma yang lumayan padat.

Ara menyemprotkan parfum berbau cotton candy yang sangat enak di hirup.

Ara menatap ke arah kaca dan seperti biasa "perfect, gua yakin sih kalau gua gini terus cowo lain yang malah kepicut bukan dia, gimana sih caranya buat dia suka sama gua? tapi yaudah gapapa dia butuh waktu juga kan buat nerima gua." Ucap Ara dengan merapihkan kembali kamarnya yang terlihat berantakan.

Tok tok tok

Suara ketukan terdengar di balik pintu kamar kost miliknya, Ara membuka pintu dan di depan pintu terdapat seorang perempuan bernama Bella.

"Noh di depan ada cowo nyariin lo, tumbenan amat lo keluar kamar biasanya juga ngerem kek ayam mau lahiran" Ucap Bella dengan menatap Ara heran.

Ara hanya bisa tersenyum mendengarnya. "Biasalah, gua mau ngedate dulu, kasian anaknya udah nungguin kanjeng ratu ini!" Ucap Ara dengan melangkah pergi meninggalkan Bella yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ada-ada aja kelakuannya." Ucap Bella dengan tersenyum.

**

Dalam perjalanan menuju sebuah taman, perjalanan di isi oleh cerita random dari Ara, Ara bercerita panjang tentang keseharian nya dan banyak hal lainnya dan dharma hanya pasrah mendengarkan tanpa berniat untuk menyela.

Perjalanan mereka tidak sunyi karena Ara yang extrovert dan bawel yang membuat perjalanan terasa menyenangkan.

Sesampainya di taman, Ara tidak berhenti berbicara justru ia berinisiatif untuk memanjangkan kembali cerita tersebut agar bisa lebih lama mengobrol dengan dharma.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang