10

4 5 1
                                    

My Love Mine All Mine.

**

Ara menatap ke arah kelas dharma, Ia membawa paper bag berisi bekal dan jaket milik dharma tapi orang yang di tunggu-tunggu tidak kunjung muncul.

Salah satu teman dharma yang kebetulan lewat pun memilih untuk menegur Ara karena sudah dari jam 06:30 Ara terlihat duduk di depan kelas milik-nya.

"Ada apa ra?" Tanya Andre.

"Gini ndre, gua lagi nungguin dharma tapi dia ga kelihatan daritadi, dia kira-kira kemana ya?" Tanya Ara yang membuat kening andre mengernyit heran.

"Loh, lo ga tau kalau dharma sakit?" Tanya andre yang membuat Ara melotot kaget.

"Gua ga tau kalau dharma sakit, maaf ya malah mengganggu gua balik ke kelas dulu bye!"

Ara pun berlari menuju kelas milik-nya, ia menatap paper bag yang masih ia genggam, Ara mencoba untuk menelepon nomor dharma dan sambungan telepon pun terhubung.

"Hallo dam, lo kok ga ngabarin gua kalau lo sakit?"

"Hallo, maaf gua lupa ini aja gua baru bangun."

"Lo sakit apa? Demam? kemarin 'kan kita kehujanan."

"Badan gua panas jadi gua izin sekolah aja takut tumbang di sekolah."

"Yaudah nanti gua ke rumah lo buat jenguk lo sekalian bawa makanan."

"Iyaa"

Sambungan telepon pun ter-putus, Ara menatap ke arah paper bag nya yang masih ia genggam.

"Hahh yaudahlah namanya juga musibah ga ada yang tau 'kan, mending gua makan aja daripada mubazir di buang."

**

Dharma menatap semua makanan yang tersaji di depan-nya lalu setelah nya ia menatap Ara dengan tatapan heran-nya.

"Hehe maaf gua masak-nya banyak, gua ga tau apa selera makanan yang lo suka jadi gua akhirnya memilih untuk memasak semua-nya." Ucap Ara.

Dharma pun hanya bisa menghela nafas panjang, dengan cepat ia mengambil piring dan nasi lalu mengambil makanan yang sudah tersaji di depan-nya.

Sedang 'kan Ara, ia hanya melihat reaksi dharma ketika memakan masakan-nya.

"Gimana? enak ga?" Tanya Ara dengan mata yang berbinar-binar.

Dharma yang mendengar-nya pun mengangguk sebagai jawaban, dharma tidak berbohong memang masakan Ara terbilang cukup enak dan cocok di lidah-nya.

"Ahhh akhir-nya setelah sekian lama ga denger pujian." Ucap Ara dengan mengangkat kedua tangan-nya.

Dharma pun memilih acuh karena memang itu kebiasaan-nya untuk tidak menghiraukan orang lain.

"Lo tau ga sih? pas gua mau kesini gua lihat orang kecelakaan, parah banget sampe kata-nya ada yang meninggal di tempat." Ucap Ara dengan menatap dharma yang masih memakan makanan-nya.

"Terus?" Tanya dharma dengan menyimpan piring di meja.

"Terus, kata-nya yang nabrak mobil ini sampe kepental jauh banget karena saking kenceng-nya mana jalanan licin kan karena hujan jadi ni pengendara motor kebanting sampe ke bentur trotoar." Ucap Ara yang membuat dharma menyimak.

My Last LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang