Wira terus berlari tidak tentu arah, tubuhnya telah dikendalikan oleh sosok yang tak kasat mata, memiliki dendam yang ingin terbalaskan.Dia terus berlari menembus semak belukar. Wajahnya memucat kebiruan. Pakaiannya robek akibat goresan-goresan ranting pohon.
Teman-temannya terus mengejar
sampai membuat mereka kewalahan.
Dengan bantuan penerangan cahaya senter masing-masing dan mengikuti jejak sepatu Wira."Wiraaa!"
"Wiraaaa!"
"Lo dimana?!"
Teriakkan teman-teman Wira saling bergantian memanggil.
Sampailah Wira ditepian sungai dengan aliran deras dan banyak bebatuan.
Puuus .... Hembusan angin keluar dari tubuh Wira, matanya kembali seperti semula, tidak melotot keatas. Sekarang jiwa Wira sepenuhnya kembali ke raganya.
Wira menyapu seluruh pandangan.
"Di mana aku?" batinnya bertanya, kebingungan. Tempat yang berbeda dari sebelumnya. "Hikhikhikhik!" tawa cekikikan, menambah kecepatan degup jantung Wira.Wira diam terpaku, ia tidak berani menoleh
ke arah suara." Se- sekarang su-sudah ingat?" sebuah bisikan di telinga Wira, seluruh tubuhnya gemetar iringi jantung berdetak riuh. Ia ingin berbicara. Namun, mulutnya terkatup rapat seolah terkunci.Wyuuss! Hembusan angin dahysat.
Menerpa tubuh Wira dan membuatnya tersungkur. Eling menampakkan wujudnya lagi dihadapan Wira. Mengembang di udara.Jari telunjuknya yang berkuku hitam dan panjang menunjuk-nunjuk Wira. "MATI, HARUS MATIi!" teriaknya menggelegar dan penuh amarah. Wira tidak bisa membuka mulutnya sedikitpun, ia berlahan mundur seraya menggeleng-geleng kepala.
" Wira!" teriak teman-teman Wira. Mereka melihat Wira tersungkur di hadapan sosok menakutkan.
Wira mengangkat tangan untuk menandakan dia minta pertolongan. Rina berlari menghampiri. "Lo nggak papa kan?" tanyanya bernada panik. Wira hanya bisa menggeleng lemah.
" Ka-mu siapa?" Anas memberanikan diri bertanya. Eling menyeringai lebar.
"Kalian tidak usah ikut campur!" jawab Eling menatap murka semua manusia di hadapannya.
"Kami akan ikut campur karena dia bagian dari kami," sahut Anas.
Eling kembali tertawa kecicikan." Hihihihihi .... Dia harus Matii!"
"Kenapa? kenapa kamu ingin dia mat—"
"Karena dia, AKU MATI!" sela Eling berapi-api.
Hayyyy!
Salam kenal😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Traveling ( End )
HorrorSekelompok anak muda pergi kesebuah hutan untuk kegiatan traveling. Satu persatu mereka mendapatkan teror yang membuat mereka ketakutan setengah mati dan kehidupan mereka di hutan tersebut bagaikan dilembah kengerian. Semua teror itu berasal dari se...