4. Sasuke

28 3 1
                                    


Perang besar Shinobi ke empat telah berakhir. Dengan Aliansi Shinobi sebagai pemenangnya.

Dua orang berperan penting dalam kemenangan itu, untuk menyegel Kaguya juga membebaskan semua orang yang terkena Mugen Tsukuyomi.

Pahlawan Konoha yang mendapatkan gelar itu, dari seluruh warga Konoha, sejak insiden Pain. Uzumaki Naruto.

Dan,

Seorang adik, yang menyerahkan diri pada musuh desa, agar menjadi lebih kuat, agar bisa membalaskan dendam klan pada kakak yang sangat dikagumi juga disayangi.

" Ne, Ne... Sasuke, kau harus tau ini. Genma-sensei benar-benar tak tanggung-tanggung untuk menyusahkan ku. " Cerita seorang gadis bersurai putih dengan iris mata merah.

"Hmm... Kenapa aku harus tau? " Ujar Sasuke dengan nada suara dingin, andalannya.

"Tentu saja, karna aku butuh seorang pendengar. "

"Ada banyak pria di Konoha atau desa lain, yang siap mendengar cerita mu itu kan. "

"Hei hei... Apa kau sedang dendam padaku? "

"Entahlah, ku pikir aku tak memiliki alasan untuk hal itu. "

"Kemanakan." Cibir gadis itu.

Sasuke lalu terkekeh pelan, sangat pelan hingga penjaga di luar selnya tak mendengar, seorang Uchiha Sasuke yang terkenal sebagai kulkas berjalan itu, sedang terkekeh di depan seorang gadis seusianya.

Hanya satu orang yang boleh mendengar kekehannya, melihat senyumnya, juga mendapatkan perhatian khusus dari seorang Uchiha Sasuke.

Memajukan sedikit tubuhnya ke depan, Sasuke lalu berbisik. "Kau benar-benar hanya ingin cerita, atau ingin kabur dari tugas membangun desa kembali? Hmm?"

Wajah gadis itu berubah cemberut. "Curang, kau menebak terlalu cepat. "

Sasuke kembali terkekeh kecil, lalu mengangkat kedua tangannya yang terikat di depan, lalu menangkup wajah gadis di depannya.  "[Name], yang ku kenal bukan seorang pembohong yang pintar, dia gadis manja yang sangat suka bersembunyi dibelakang ku, untuk mencari perlindungan bahkan dari matahari. Bagaimana bisa, kau memanfaatkan kunjungan untuk seorang tahanan sebagai alibi, hmm?? "

[Name] merona tanpa bisa dicegah.  "Lagi-lagi curang, kau membuat ku malu."

"Benarkah? " Dengan senang hati, Sasuke mencubit kedua pipi yang tadi ditangkupnya.

Wajah [Name], bergerak ke kanan kiri mengikuti arah gerakan Sasuke dengan pasrah, ditemani air mata yang mulai menggenang.

"Sasuke, wajah ku bisa berubah jelek. "

"Tenang saja, bagiku [Name]ku tetap terlihat sama. "

"Itu karena matamu, tertutup kain. Huaaa. " Tangis [Name] pecah. Bukan karena sakit di pipinya, tapi karena melihat keadaan Sasuke.

Seorang pahlawan perang lainnya, yang justru kembali sebagai tahanan.

Sasuke, di kurung tanpa boleh dikunjungi oleh siapa pun. Kecuali, [Name] yang memohon-mohon dengan air mata juga bersujud pada para penjaga Sel, dan yang pasti Hokage ke enam. Hatake Kakashi.

Yang lebih membuat [Name] sedih, Sasuke benar-benar diperlakukan seperti penjahat kelas berat. Wajahnya di tutupi kain, tangannya diikat dengan tali khusus untuk membuatnya tak bisa membuat segel apapun, atau sekedar mengumpulkan chakra.

"Jangan menangis. " Sasuke menghapus air mata yang membasahi pipi gadis itu, juga tangannya.  "Ku pikir, melihatmu menangis adalah yang terburuk. Ternyata, mendengar mu menangis tanpa bisa melihat lalu mendekap mu hingga tenang, membuat perasaanku jauh lebih buruk. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naruto Fanfic. (One-shot.) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang