Mereka memutuskan untuk membagi 2 kelompok. Kelompok yang pertama, Bobby dan Donghyuk memilih untuk tetap tinggal di rumah nyonya Song untuk menjaga beliau jika terjadi apa-apa. Kelompok yang kedua, Hanbin, Jinhwan dan Junhoe pergi ke sungai Han untuk memastikan bahwa Yunhyeong ada di sana sekarang. Mereka bertiga bergegas menuju mobil dan segera meninggalkan kediaman nyonya Song.
"Tunggu aku Yunhyeong hyung" lirih Junhoe.
Setelah mereka bertiga meninggalkan rumah bernuansa warna putih tersebut, Donghyuk kembali merasakan perasaan yang tidak mengenakkan lagi. Tapi perasaan itu dengan cepat ia tepis jauh-jauh dan mulai fokus mencari jalan keluar bagaimana cara agar Yunhyeong dapat kembali.
"Kau ingin ku bikinkan teh hangat?" celetuk Bobby untuk memecahkan keheningan.
"Bagaimana kau bisa membuatkanku teh hangat? Memangnya sekarang kita sedang ada di rumah siapa?"
Bobby hanya terkekeh mendengar jawaban dari Donghyuk. Setidaknya hal tersebut dapat membuat suasana menjadi sedikit mencair. Tidak lama nyonya Song keluar dengan membawa dua cangkir di tangannya.
"Ini minumlah. Aku merasakan kalau setelah ini kalian akan mengeluarkan tenaga yang banyak sekali." Ucapan tersebut berhasil membuat Donghyuk dan Bobby saling menatap satu sama lain.
"Temanmu, Jinhwan? Dia sebenarnya bisa berkomunikasi dengan hantu kan?" Tanya nyonya Song tiba-tiba. Dia terlihat sedikit gusar, sesekali menggenggam tangan satu dengan tangan yang lainnya. Pertanyaan tersebut hanya dibalas anggukan oleh Bobby dan Donghyuk.
"Sebenarnya...."
Kalimat yang keluar dari bibir nyonya Song terhenti. Matanya mulai terlihat berkaca-kaca ketika ingin menyampaikan sesuatu kepada dua orang yang merupakan teman anak semata wayangnya itu. Donghyuk yang memahami hal tersebut langsung beranjak dari kursinya dan menggenggam tangan nyonya Song yang tidak tahu mengapa sangat dingin pada malam itu. Ia menggenggam tangan yang sudah dipenuhi dengan guratan halus tersebut seraya memberikan kekuatan kepada beliau bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Aku pikir masalah ini tidak akan menjadi besar seperti ini...." nyonya Song pun tidak bisa menahan air matanya.
Donghyuk mencoba untuk menenangkan nyonya Song dengan mengelus pundaknya.
"Aku ingin meminta maaf kepada kalian karena semua ini sebenarnya adalah ulahku"
"Jika... jika saja waktu itu aku... aku tidak berusaha untuk berkomunikasi dengan arwah Chanwoo, semua ini tidak akan terjadi"
Bobby yang mendengar penuturan tersebut mengernyitkan dahinya. Dia bingung dengan apa yang barusan dikatakan oleh nyonya Song.
"Aku pernah mendatangi seorang dukun dan meminta tolong kepadanya untuk kembali menghidupkan Chanwoo..."
***
"CIIIIIIIITT!!!!" suara derit rem paksa terdengar agak keras ketika Jinhwan tiba-tiba menyuruh Hanbin untuk berhenti. Tentunya hal tersebut mendapatkan respon yang kurang enak dari Junhoe.
"Diam. Aku rasa ini adalah tempatnya".
Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan menuruni sebuah dataran. Langkah mereka berhenti di salahsatu penyangga jembatan dari Sungai Han. Jinhwan merasakan ada sebuah energi yang sangat kuat yang menariknya ke tempat tersebut.
Ia memokuskan matanya terhadap air sungai yang tenang. Tapi tidak lama kemudian air di dekat mereka berdiri mulai bergerak tidak normal. Mereka bertiga terkejut dengan apa yang mereka lihat di hadapannya saat ini.
"Hyung!!" Hanbin berteriak kepada Jinhwan yang sedang fokus melihat kejadian tersebut.
"Buaya?" tanya Junhoe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pitch Black
FanficGoo junhoe dan Song yunhyeong adalah sepasang sahabat yang berkuliah disatu kampus yang sama. Bahkan mereka berdua pun mengambil prodi yang sama juga. Umur yunhyeong yang lebih tua satu tahun dari junhoe, tidak terlalu berarti bagi mereka berdua. So...