⁰¹

423 26 7
                                    

❣ Happy Reading ❣

*****

"Ricky maafin Ibu, Ibu benar-benar ga bisa batalin perjanjian yang udah di sepakatin sama keluarga Kim."

Pemuda yang di ketahui bernama Ricky itu menatap nanar sang Ibu yang hanya bisa menundukkan kepala. Ia masih tidak menyangka, mendengar kenyataan yang disembunyikan oleh Ibunya selama beberapa bulan ini.

"Bu! Aku lurus aku normal!! Kenapa Ibu malah jodohin aku sama orang sesama jenis diem-diem di belakang aku bu?!?!" wajah Ricky menjadi merah karna menahan rasa marah.

Sang Ibu sudah hampir kehabisan kata-kata untuk menjelaskan semuanya, namun Ricky tetap tidak mau mencerna penjelasan nya itu.

"Ricky dengerin Ibu nak, Ibu jodohin kamu karna Ibu ngga sanggup lagi. Ibu ngelakuin ini demi kamu nak," jelas sang Ibu.

Ricky menarik nafasnya kasar. "Ibu ngelakuin itu artinya Ibu ngejual Ricky bu.."

Sang Ibu menggeleng keras mendengar ucapan putra nya itu. Bukan seperti itu maksud yang sebenarnya, Ibu mana yang tega menjual anak satu-satunya. Bahkan kedua nya hanya hidup berdua tanpa siapa-siapa.

"Ricky Ibu bukannya ngejual kamu, kalo Ibu ngejual kamu Ibu yang dapet untung, tapi ini kamu yang dapet untung nak. Kamu hidup sama keluarga Kim bakalan aman dan terjaga.." jelas ibunya, namun Ricky benar-benar tak bisa menerima hal semacam itu.

"Ibu gabisa ngerti aku apa? Jodohin sama orang sesama jenis? Punya masa depan apa aku kayak gitu bu?"

"Ricky maafin Ibu, tapi turutin permintaan terakhir Ibu nak-"

"APA?! Maksud Ibu apa permintaan terakhir!!?" sela Ricky dengan suara tinggi nya.

Ibu Ricky tersebut kembali mendudukkan kepalanya dengan wajah nya yang berkerut cemas, pucat, serta tangannya yang gemetaran.

Ricky yang melihat tingkah aneh sang Ibunda pun..

"Bu? Ibu kenapa? Ibu sakit?" amarah yang tadinya memuncak saat ini berubah menjadi kecemasan yang melanda Ricky.

Melihat kondisi Ibunya saat ini, ia jadi menyesal memarahi Ibu nya dengan nada suara yang tinggi tadinya.

"Bu kita ke rumah sakit sekarang!" saat ingin menggendong Ibu nya, tangan Ricky di tahan perlahan oleh Ibu nya, menandakan ia tak ingin pergi ke rumah sakit.

Ricky tak habis pikir dengan pikiran Ibunya yang keras kepala, "tapi bu-"

"N-nak, Ibu cuman mau bilang tepatiin permintaan terakhir Ibu."

Mendengar perkataan Ibunya barusan, seketika wajah Ricky berubah menjadi panik, "ibu ngomong apaan sih?! Permintaan terakhir apa?"

Ibu nya hanya menarik nafas dengan sangat lemah, sehingga terlihat jelas ia sulit menarik nafas nya dengan benar.

"R-ricky anakku, Ibu udah mau pergi n-nyusul ayah mu nak... T-tolong buat ibu bahagia dengan turutin permintaan I-ibu, kamu harus setuju berjodoh dengan anak keluarga Kim-"

"Udah bu jangan ngomong panjang-panjang. Ricky gabakal setuju juga." sela Ricky dengan panik.

"T-tapi nak itu permintaan terakhir Ibu.. T-tolong turutin ibu buat yang terakhir kalinya.."

Mata Ricky berkaca-kaca memandang nanar Ibu nya yang sungguh terlihat di ambang kematian, dengan nafas yang benar-benar sesak itu..

Pada akhirnya hal yang tak mau Ricky inginkan terjadi beberapa detik sebelum Ricky berteriak dengan tangisan nya yang tersedu-sedu oleh kematian sang Ibunda yang menjadi keluarga satu-satunya itu.

𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐐𝐮𝐚𝐝𝐫𝐚𝐧𝐠𝐥𝐞 -𝐑𝐢𝐜𝐤𝐲 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang