Chapter 13

456 9 0
                                    

Sampai rumah, Gita mendapatkan secarik kertas di tv. Dari ayah,

Ayah kemungkinan pulangnya besok malam, karena sekarang ayah nginep di rumah tante. Ajak temanmu jika kamu kesepian!
ngd   
Hembusan nafas kasar terdengar dari Gita. Mau gak mau, Gita harus belajar mandiri. Lalu ia ke kulkas, dan

"Makanan habis?"

Gita ganti baju dan langsung ke supermarket dengan naik motor.

Sampai sana, ia berkeliling mencari barang belanjaan.

Saat di tempat sayur,

"Gita?" kata Yoga saat mengambil jagung

Gita menengok dan langsung mengambil sayuran dengan cepat, lalu pergi ke tempat sabun tanpa mendengarkan ucapan Yoga,

"Hei, kamu dengarkan? Gita!"

Gita buru-buru belanja sabun dan langsung membayar lalu pergi. Yoga hanya diam mematung melihat Gita.

Kenapa selalu ada Yoga sih?

Gita terus membatin sambil mengendarai motor. Saking ngebutnya, Gita nyaris tabrakan dengan mobil dan nyaris jatuh kalo kakinya tidak refleks turun sambil menahan motor. Gita tidak apa-apa, tapi sebutir jeruk kelindas motor.

Lalu Gita pulang kerumah. Sampai rumah, Gita menaruh barang belanjaan dan langsung ke kamar,

"Git, lo harus biasa Gita, jangan kayak tadi...." gumamnya berbisik.

Gita memasukkan belanjaan kedalam kulkas.

Gita mengerjakan pr. Dan tiba-tiba, Farras datang kerumahnya,

"Heh, ngapain lo kerumah gue?"
"Ini ada oleh-oleh dari Jogja, ayahmu ada?"
"Lagi Pergi keluar Far...."
"Yaudah, ini oleh-olehnya...."
"Makasih Far......"
"Hehe sama-sama Git... lo sendirian di rumah? mau gue temenin gak?"
"NO! ntar macem-macem lagi!"
"Gue anak baik-baik yeee..."
"Gue mau curhat!"

Gita curhat kepada Farras tentang kejadian tadi.

"Jadi lo berantem sama Yoga?"
"Daripada dia berantem sama lo Far. Lagian kan......"
"Gak segitunya juga kali....."
"Hufftt....."
"Gue mau cerita juga Git...."

Farras bercerita pada Gita tentang Yoga di kelas. Semenjak mereka putus, sepertinya Yoga selalu membuat mereka risih.

Dan semenjak mereka putus, mereka perlahan-lahan menjauhi Yoga.

Mungkin trauma....

"Lebih baik maafkan dia, kalo dia bikin kita putus....."
"Tapi, gue masih sakit hati, sakit banget...... terasa, dikekang gitu...."
"Iya juga sih..... eh hari Sabtu gue, Zata, Nero mau ke mall. Mau ikut gak?"
"Mau mau. Kok Zata gak ngasih tau?"
"Hehe gue yang mau ke mall sih.... dan disambut antusias banget sama Zata..."
"Alamat shopping si Zata...."
"Hehe yaudah, sampai ketemu hari Sabtu....."
"Oke...."

Farras pulang ke rumah.

Hari Sabtu telah tiba. Farras menjemput Nero,

"Eh Yoga gak diajak?" tanya Nero

Hembusan nafas kasar Farras terdengar keras di telinga Nero,

"Gue males."
"Lha? kok gitu?"
"Ntar gue ceritain..."
"Hmmmm"

Nero masuk kedalam mobil Farras.

"Eh gue smsin Zata yak? mau ke mall mana kita?"
"MOI"
"Oke!"

Nero smsin Zata,

Zat, kita ke MOI yak! ajak Gita juga! berangkat kayaknya sendiri-sendiri! Oke?

Send

"Udah gue kirim...."
"Bagus!" kata Farras
"Eh Yoga kenapa gak diajak?"
"Lo tau gak?"
"Enggak......."
"Huffftttt"
"Serius eh. Lo gak percaya sama sahabat lo ini?"
"Iya iya. Nih Gita tuh berantem sama Yoga....."
"Dan kita menjauhi Yoga?"
"Engga juga sih......."

Hp Nero bergetar. Sms Nero dibalas Zata,

Gue otw yau!!

"Zata udah berangkat!"
"Hmmm, paling dia duluan yang nyampe"
"Tau darimana lo?"
"Lo gak tau kalo dia suka kebut-kebutan dijalan? ugal-ugalan? ngejoki?"
"Hmmmm" Nero tampak berpikir,

Nero ingat. Dia pernah ikut sama Zata ke toko buku waktu kelas 10. Alesannya sama-sama mengganti buku perpus yang hilang. Zata mengendarai mobilnya Nero.

Nero gak mau ngebayangin betapa ngebutnya mobilnya saat dikendarai Zata, sampe nyaris terjadi kecelakaan,

"Iya bro, gue inget. Ngebut banget...."
"Nah, makanya itu....."
"Eh iya soal Yoga, kalian merasa ada 'jarak' gak?"
"Kalo gue sih iya......"
"Maafan gih!"
"Gue tunggu Gita dulu!"
"Lho, kenapa nunggu Gita?"
"Karena..... Yoga itu udah bikin sakit hati Gita, otomatis dia juga bikin gue sakit hati....."
"Sudahlah..... anggap saja tidak pernah terjadi...."
"Susah Ner, susah....." kata Farras pasrah
"Berdoa aja, semoga Gita cepat maafin Yoga, biar lo juga cepet baikan sama Yoga!" ujar Nero

Farras hanya menghela nafas dan membuangnya kasar...

================================

"Lo berantem sama Yoga?" tanya Zata
"Mungkin....."
"Ayolah, kalian udah gede. Gak baik masalah dipanjangin...."
"Gak. Gue masih sakit hati. Tega-teganya Yoga jadi PHO! Gue gak sudi!"

Zata tampak berpikir keras,

"Gue tau lu orangnya gak tega. Maafin Yoga bisa kali....."
"Hufft, akan ku pikirkan!" kata Gita.

================================

Sorry jika merasa digantung....

Vomment :*

Selama iniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang