Gita tampak panik saat mengetahui apa yang terjadi kepada Yoga.
Termasuk Zata yang juga panik hingga mobil yang dikendarainya melaju dengan cepat ditengah kepadatan jalan raya,
"Masih jauh ya Zat?", tanya Gita gelisah
"Bentar lagi, tapi macet sekarang...", kata Zata bete
"Zata, elo kan sahabat lamanya Yoga, lo tau gak Yoga sakit apa?", tanya Gita hati-hati
"Gue gak tau Git. Soalnya gue bukan ortunya dan setau gue Yoga itu dari kecil emang suka sakit-sakitan...", jawab Zata
"Lo jadi tetangganya dia dari kapan?", tanya Gita
"Dari kecil....", jawab Zata
Zata menambah kecepatan berkendara hingga sampai di rumah sakit yang dituju.
Gita langsung keluar dari mobil Zata dan berlari ke ruangan UGD disusul dengan Ibunya Yoga,
Farras melihat Gita dan Ibunya Yoga dengan ekspresi panik,
"Farras...."
"Permisi dok, keadaan anak saya bagaimana ya dok?", tanya Ibunya Yoga dengan sopan
"Mari ibu ikut ke ruangan saya!", perintah dokter dengan ramah
Dokter dan Ibunya Yoga berjalan menuju ke ruangan itu, sedangkan para guru mulai meninggalkan ruang UGD hingga hanya Farras dan Gita serta Zata yang baru sampai di ruang UGD,
"Bagaimana keadaan Yoga?", tanya Zata
Gita dan Farras hanya mengangkat bahu lemah.
*
Di ruangan dokter,
"Silahkan duduk!", perintah dokter
"Ah, terimakasih...", kata Ibunya Yoga sambil duduk di bangku yang disediakan
"Bagaimana keadaan anak saya dok?", tanya Ibunya Yoga
Dokter mengeluarkan hasil pemeriksaan Yoga,
"Begini Ibu, kondisi anak ibu semakin mengkhawatirkan. Apalagi kondisi jantung anak ibu perlahan mulai melemah....."
"Apa anak saya masih punya harapan untuk hidup lebih lama lagi?", tanya Ibunya Yoga
*
Setelah keluar dari ruangan dokter, Ibunya Yoga tampak frustasi dengan pernyataan dokter tadi. Tak lama, Gita dan Zata bertemu dengan Ibunda Yoga,
"Tante, tante kenapa?", tanya Zata sendu
Ibunya Yoga hanya menggelengkan kepala lalu menangis. Gita dan Zata langsung memeluk Ibunya Yoga erat.
"Tante gak tau lagi harus bagaimana.... Yoga itu anak kesayangan saya.... saya gak mau kehilangan dia secepat ini.....", kata Ibunya Yoga terisak
"Yoga pasti sembuh kok tante, saya yakin Yoga pasti sembuh.....", kata Gita berusaha menenangkan Ibunda Yoga
"Iya tante, apa yang dibilang Gita benar.....", timpal Zata
Ibunya Yoga hanya mengangguk pasrah sambil menangis. Air mata Ibunda nampak membasahi bagian bahu kanan bajunya Gita.
Tak lama, dokter keluar dari ruangannya dan berjalan menuju tempat Yoga dirawat.
"Tante, kita kesana yuk tante. Siapa tau Yoga udah siuman....", ajak Zata
Namun Ibunya Yoga menggeleng kuat dan semakin memeluk Gita dengan erat dan tangisannya semakin pecah.
"Iya tante, kita kesana aja.....", kata Gita membujuk Ibunya Yoga
Namun lagi-lagi Ibunya Yoga tetap tidak mau dan memilih untuk menangis di bangku dekat ruangan dokter itu.
Tak lama, Farras menghampiri mereka bertiga,
"Yoga udah siuman."
================================
Happy reading and vomment :*
Dari Juni ke November : 5 bulan!
Kuliah semester ini sangat menyita waktu 😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Selama ini
Teen FictionKetika suka sama seseorang, maka yang dirasa adalah pil pahit kekecewaan yang disimpan selama ini dalam sebuah rahasia. Copyright@2015