Kazanara 12

7.1K 543 112
                                    

"Di cintai dan mencintai adalah dua hal yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di cintai dan mencintai adalah dua hal yang berbeda. Kamu bisa bahagia, tapi kamu juga bisa sengsara dengan pilihanmu sendiri."
-Kazam

*****

Hampir tengah malam, Kazam dan Kanara barusaja sampai di tempat balapan. Kazam memarkirkan mobilnya di tempat yang lumayan jauh dari arena.

Kanara melihat dari kejauhan Tasya sahabatnya sudah menunggunya. Tanpa membuang waktu lama, Kanara segera turun. Namun, sebelum turun Kanara melepas melepas ikatan kain di pinggangnya. Sayangnya, ada tangan kekar yang menghalangi.

"Jangan dilepas." Larang Kazam.

"Gue gak nyaman."

"Lebih baik kamu yang tidak nyaman, daripada menyamankan mata-mata disana." Jawab Kazam yang mampu membungkam Kanara.

Kanara faham maksud Kazam, hanya saja ia merasa aneh dan tidak nyaman dengan kain itu. Karena tidak mau berdebat dan menunda waktu lebih lama lagi, Kanara pun mengiyakan saja. Karena ia yakin, lelaki itu akan kekeh dengan pendiriannya. Lagi pula, Kazam melakukan itu demi kebaikannya.

Seperti layaknya seorang bodyguard, Kazam mengikuti Kanara dari belakang. Setibanya di tempat perkumpulan, semua mata gadis yang berada disana langsung salah tertuju pada Kazam.

Sadar jika Kazam langsung menjadi sorotan, Kanara menolehkan kepalanya, Meski lelaki itu tampak acuh dengan tatapan kagum para gadis, entah kenapa dihati Kanara seakan tidak terima gadis-gadis disana menatap Kazam sedemikian. Apalagi wajah lapar mereka yang seolah minta di nikahi.

"Tebar pesona banget sih." Gerutu Kanara pelan.

"Kanara !!" Panggil Tasya menghampiri. Gadis itu pun ikut salah fokus pada Kazam yang berdiri dibelakang Kanara. "Eh dia siapa? Dia bareng sama lo? Siapa, Nar?" Tanya Tasya.

Kanara bingung hendak menjawab apa. Namun untung saja, teriakan orang-orang menyelamatkan dirinya. Ternyata, balapan sudah akan dimulai.

"Eh udah mau mulai ternyata, kita kesana yuk." Ajak Tasya menarik tangan Kanara.

Kanara bernafas lega, setidaknya ia tidak perlu menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

Kazam mengikuti keduanya dari belakang. setibanya di arena, Kazam baru paham jika yang ditonton mereka adalah balapan liar.

Mata Kazam beralih pada Kanara. Gadis itu terlihat begitu bahagia dan juga senang, bahkan Kazam barukali ini melihat senyum Kanara yang begitu lepas. Tanpa disadari, ujung bibirnya mengulas senyum tipis.

Cantik, istrinya begitu cantik jika sedang tertawa.

Asyik memerhatikan Kanara, tiba-tiba Tasya menatap kearahnya. Tatapan gadis itu tidak bisa Kazam jelaskan, yang jelas tatapan Tasya seperti ada sirat tersendiri. Kazam pun langsung pura-pura mendekat kearah Kanara lalu membenarkan lilitan kain dipinggang Kanara, yang dimana sebenarnya tidak kenapa-kenapa. Ia hanya memberi isyarat bahwa dirinya mempunyai hubungan khusus dengan Kanara. Dan benar saja, Tasya langsung mengalihkan pandangan kedepan pagi.

KAZANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang