Kazanara 17

8.5K 649 259
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sesampainya dirumah, Kazam dan Kanara langsung masuk kedalam rumah. Kanara mengikuti langkah Kazam kemana pun laki-laki itu bergerak.

"Mas..." Panggil Kanara sebab Kazam masih setia membungkam.

"Sholat isya' dulu, Na, udah isya'." Ucap Kazam langsung masuk kedalam kamar mandi.

Kanara menatap tubuh tinggi itu hingga menghilang ditelan pintu. Kanara menghela nafas lesu, dia bingung sebenarnya laki-laki itu diam marah padanya atau pada orang-orang itu tadi.

Kanara duduk dipinggiran ranjang dengan pikiran panjang, sambil menganyukan kakinya Kanara memikirkan ucapan orang-orang tadi. Kanara tidak menyangka jika tindakannya tadi pagi bisa sepanjang ini urusannya. Kini Kanara sedikit paham, kenapa Kazam selalu melarangnya berpakaian terbuka ketika keluar rumah.

Kanara juga jadi paham, jika tinggal didesa sangat berbeda dengan dikota. Jika dikota ia bebas mau berpakaian apapun tanpa di jelekkan, maka berbeda dengan didesa, mereka langsung menggiring opini-opini buruk tentangnya.

Cekleek !!

Kanara mendongakkan kepalanya kala pintu kamar mandi sudah terbuka.

"Kita jama'ah."

Kanara langsung paham, dan segera bergegas kekamar mandi untuk mengambil wudhu. Sedangkan Kazam langsung menyiapkan sajadahnya dan juga sajadah untuk Kanara.

Kazam mengusap wajahnya yang masih basah sisa air wudhu sembari beristigfhar pelan.

Tak lama kemudian, Kanara keluar dan segera mengambil posisi dibelakang Kazam langsung memakai mukenanya.

Masih dalam keadaan hening, bahkan Kanara pun tidak berani memulai melihat wajah Kazam yang seperti itu.

"Aduuh mana sih bolongannya." Kesal Kanara yang mencari letak posisi kepala mukenanya. Saking terburu-buru takut Kazam mengomelinya, Kanara sampai belibet sendiri.

Kazam menoleh kebelakang kala mendengar dumelan pelan dari belakangnya. Kazam menggeleng pelan, menarik ujung bibirnya tipis melihat istrinya yang kesulitan alias ribet sendiri.

Kazam pun membantu memakai mukena Kanara dengan benar. Kanara yang tidak bisa melihat apapun dari dalam ia merasakan ada sentuhan dari luar pun langsung diam kaku, hingga akhirnya ia melihat wajah tampan Kazam tepat didepan wajahnya.

Lagi. Kanara seolah dihipnotis, matanya tidak berkedip sama sekali menatap Kazam yang sibuk membenahi mukenanya hingga benar. Tenang, tangan Kazam tidak menyentuh kulit Kanara hingga tidak sampai membatalkan wudhunya.

"Siap??"

"Hah!?" Kanara terkesiap sadar dari lamunannya. "I-iya, siap."

Kazam kembali ke posisinya, langsung memimpin sholatnya.

KAZANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang