Chapter 07

7.8K 536 105
                                    

Keesokan harinya Kazam dan Kanara bersiap-siap pulang dari hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya Kazam dan Kanara bersiap-siap pulang dari hotel. Siang ini mereka akan kerumah Kanara terlebih dahulu untuk meminta izin, karena setelah ini Kanara akan ikut tinggal bersama Kazam didesa yang jauh dari pusat kota.

Tentu saja Kanara menolak tidak mau. namun, lagi-lagi Kanara tidak bisa membantah setelah mendapat ancaman dari papanya akan mencabut semua fasilitasnya jika tidak mau tinggal bersama Kazam, dan mengabdi sebagai istri yang patuh juga taat. Mau tidak mau dengan berat hati, Kanara terpaksa mengiyakan.

Ruangan tampak begitu sunyi, tidak ada suara apapun didalam sana, padahal didalam ruangan itu terdapat dua manusia yang sama-sama sedang membereskan beberapa baju dan barangnya untuk di masukkan kedalam koper.

Selesai menata barangnya, Kazam menoleh kearah Kanara yang masih belum selesai membereskan barang-barangnya. Kazam menggelengkan kepala pelan, ujung bibirnya terangkat tipis saat melihat istrinya itu memasukkan semuanya dengan asal dan berantakan.

Kazam tidak berniat untuk membuka suara, ia sengaja membiarkan gadis itu yang akan menyapanya sendiri.

Kini ganti Kanara yang melirik kearah Kazam. Niatnya ingin tahu apa yang di lakukan Kazam justru dirinya malah saling bertatapan dengan Kazam yang ternyata juga sedang menatap kearahnya. Karena terlanjur ketahuan sedang melirik, Kanara langsung melototkan matanya.

"Apa lihat-lihat !!" Ucap Kanara ketus.

"Kan kamu sendiri yang lihat kearah saya." Jawab Kazam santai.

"Lo-- gak usah jawab gue." Ucapan Kanara terhenti, hatinya mendadak sebal setiap berbicara dengan Kazam. Ternyata cowok itu tidak sekalem wajahnya.

Kazam hanya diam dan bersikap seolah tidak merasa bersalah. Menghadapi gadis seperti Kanara sepertinya tidaklah sesusah dugaannya.

Dengan kekesalan yang mendarah daging Kanara memasukkan barangnya dengan keras hingga menimbulkan suara. Mengode bahwa dirinya sedang marah, alih-alih ditenangkan justru Kazam pergi kedalam kamar mandi.

Melihat itu Kanara semakin kesal dibuatnya, "Dasaar cowok nyebelin. Muka aja ganteng, ternyata nyebelin banget." Gerutu Kanara.

Semua sudah siap. Kini mereka akan turun. Saat ingin keluar kamar tanpa aba-aba, Kazam menarik koper dari tangan Kanara dan dibawanya keluar. Sejenak Kanara terdiam, mematung dengan pikirannya yang bercabang kemana-mana. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Di koridor hotel menuju lift, Kanara berlari pelan menyusul langkah lebar Kazam dari belakang.

"Heh !"

"Heh !"

"Heh !"

Kanara memanggil Kazam sampai tiga kali panggilan, tapi yang panggil tidak kunjung menoleh. Kanara berdecak pelan, padahal jarak nya dengan Kazam tidak ada sampai satu meter. Mana mungkin lelaki itu tidak mendengarnya, kecuali memang tuli.

KAZANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang