4

84 14 0
                                        

.
.
.
.

"Chan, yang Lo gendong itu apa?"

Haechan terdiam mematung,  menatap bingung pada teman-temannya yang dengan spontan beranjak menjauhi dirinya.

"Guys?" Haechan bertanya bingung. Sebisa mungkin ia meminimalkan detak jantungnya, berusaha tenang walaupun didalam hati ia panik sejadi-jadinya.

Bomin mendekat, ia sebenarnya sudah terbiasa melihat makhluk aneh, tapi tetap saja ia takut. "Chan, baca doa,"

Haechan mengangguk cepat, ia tanpa pikir panjang lagi memilih membaca ayat kursi yang langsung terlintas di benaknya.

"Itu takbiratul ihram bego!" Ujar Jeno malu.

"Anying, mau baca ayat kursi malah nyasar ke bacaan shalat!!" Ucap Yeonjun tertawa lepas.

"Si geblek!!" Gumam Bomin speechless.

"Aduhhh, itu hantu bocilnya kasian malah kalian kacangin!" Teriak Jihoon yang ternyata mampu menyadarkan mereka lagi.

"Lah iya busett!!" Ujar Jaemin tersadar.

"Terus ini gimana?!!!!" Teriak Haechan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Dia gak mungkin nemplok gitu aja kalau Lo gak bikin masalah duluan Chan." Kata Seungmin yang disetujui Bomin.

"Masalah apa bjir?! Gue gak bikin masalah apa-apa." Sangkal Haechan. Karena seingatnya, dari tadi dia gak ngelakuin hal aneh-aneh kok.

"I think, Lo ngomong kasar atau ngambil sesuatu maybe?" Tebak Sunwoo.

Haechan terdiam, ia berpikir beberapa saat hingga akhirnya dia terpikirkan suatu benda yang berada di saku celananya. "Maksud Lo jepit rambut?" Tanya Haechan sembari menunjukkan barangnya.

Tepat setelah Haechan menunjukkan jepit rambut itu, anak kecil yang berada di punggung Haechan pun langsung bereaksi, menangis kencang hingga membuat mereka semua menunduk menutup telinga masing-masing.

Haechan memejamkan matanya erat, buliran air mata terus keluar membasahi pipi gembul nya. Ia tak sanggup, telinga nya terasa sakit hingga rasanya akan berdarah jika anak itu terus menangis di punggungnya.

"CHAN! LEMPAR JEPIT RAMBUTNYA SEJAUH MUNGKIN!!" Titah Bomin berteriak.

Sia-sia, sampai tenggorokan Bomin kering pun Haechan tak akan mampu untuk mendengar suaranya. Suara tangisannya lebih kuat daripada teriakan Bomin. Apalagi Haechan berada sangat dekat dengan suara tangis itu.

Merasa tak tahan lagi dengan suara tangisan yang ia dengar, Bomin dengan sisa keberaniannya mencoba menghampiri Haechan.

Bomin menendang hantu anak kecil itu hingga terlepas. Ia kemudian menarik Haechan untuk berdiri. Merebut jepit rambut itu secara paksa. Tanpa berlama-lama, Bomin melempar jepit rambut itu jauh-jauh hingga hantu kecil itu pun menangis lebih keras dan pergi untuk mencari jepit rambut miliknya yang telah dilempar entah kemana.

Seungmin berdiri, menarik temannya satu persatu untuk berlari menjauhi tempat itu.

"SEMUANYA LARI!"

•••

"Stop! Kita berhenti disini." Ujar Sunwoo sembari terduduk lemas dibawah pohon rindang.

"Chan, anjir Lo! Kok bisa sih Lo ambil itu jepit rambut? Kurang kerjaan banget sumpah." Kesal Jeno dengan napas yang tak beraturan.

"Gue gak tau kalau itu ada hantunya! Lagian jepit nya keliatan kuno banget Jen! Kayak jepit milik keluarga kerajaan gitu, makanya gue ambil." Ringis Haechan.

The 13 Club (00L & 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang