3

119 20 2
                                    

.
.
.
.

"Kenapa Jaem? Kok muka lu kayak gelisah gitu?" Tanya Sunwoo penasaran.

Btw mereka semua lagi istirahat, soalnya lokasi sekolah mereka tuh jauh banget sama tempat pembaretan.

Kata panitia nya sih sekitar 5 kilometer. Mana harus jalan kaki lagi, kan ngeselin. Belum mulai aja kaki mereka udah capek duluan.

"Enggak, gue cuman capek aja." Balas Jaemin tersenyum tipis.

"Oh, pantes aja gak ada satupun gibahan yang keluar dari tadi" ujar Felix yang langsung di sumpal rumput sama Jaemin.

"Gak enak asuu!!" Umpat Felix kesal.

"Ya emangnya sejak kapan rumput rasanya enak?" Delik Jaemin sabar.

"Sejak dulu rumput tuh enak, ucap kambing, sapi dan domba." Timpal Haechan dengan nada dibuat-buat.

Jaemin menghela napas sabar, punya temen kok ajaib banget, heran.

"Woo, Sunwoo!" Panggil Eunwoo yang berlari ke arah tempat mereka beristirahat.

"Apa bang?" Tanya Sunwoo heran.

"Lo arahin kelompok Lo buat baris coba, bentar lagi kelompok kalian berangkat ke pos 1." Titah Eunwoo sembari menghitung mereka satu persatu.

"Udah rapih bang, tinggal berangkat." Ucap Sunwoo.

"Udah semua? Perlengkapan kalian? Yakin gak ada yang ketinggalan?"

"Siap, tidak kak!" Jawab mereka serempak.

"Ok bagus, Woo, pimpin yang bener, Awas aja lu! Jangan lama-lama, gue sama Younghoon bakal nungguin kalian semua di pos 3." Kata Eunwoo, ia menepuk pundak Sunwoo pelan sebelum pergi lagi bersama mentor yang lain.

"SEMANGAT GUYS!!" Teriak Eunwoo mengepalkan lengannya tinggi.

"Udah, ayo kita berangkat." Ajak Sunwoo memimpin di depan.

"Kayaknya pos 1 jarak nya gak jauh-jauh amat deh." Ucap Seungmin.

"Tau darimana?" Tanya Bomin.

Seungmin berdehem, lalu mengendikkan bahunya tak tahu. "Gue sebenernya cuman ngasal doang sih."

"Sialan"

"Btw, kayaknya di belakang si Jaemin itu banyak jurig nya deh." Bisik Seungmin, ia mengusap tengkuknya merinding.

Bomin mengangguk pelan, ia melihat sekitarnya takut, ini mimpi buruk. "Lo ngerasain juga kan? Dari awal gue udah liat, dan bukan di belakang Jaemin doang, tapi tempat ini penuh sama setan."

"Kenapa? Bukannya hutan ini aman ya? 2 tahun yang lalu juga pernah dibikin lokasi pembaretan kan?" Tanya Seungmin heran.

Bomin menggeleng, ia benar-benar tidak tahu. Setahunya tempat ini aman, tapi kenapa sekarang jadi banyak tamu gini?

"Guys! Kayaknya petanya salah deh."

Seungmin dan Bomin melirik satu sama lain, keduanya memilih bungkam dan berlari bersama anggota lain untuk melihat peta yang Sunwoo pegang.

"Kenapa?" Tanya Jeno.

"Di peta ada dua jalan Jen, arah ke pos 1 itu belok kanan, tapi sebelah kanan kan jurang?" Ucap Sunwoo bingung.

"Selain peta kan ada papan petunjuk, yang dari tadi mastiin papan siapa?" Tanya Felix.

Haechan mengangkat tangannya. "Gue, tapi papan petunjuknya juga bener kok sama jalan yang ditunjukin peta."

"Bener kata Haechan, gue juga ikut mastiin tadi. Yakali salah, orang warnanya aja ngejreng gitu." Timpal Jihoon.

"Ngejreng mata Lo! Orang warna papan nya aja merah gelap." Cibir Yeonjun.

The 13 Club (00L & 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang