6

56 14 1
                                    

.
.
.
.

Yeonjun menatap sekelilingnya takut, hari semakin gelap, sudah satu jam lamanya, namun Sunwoo maupun Jaemin masih tak kunjung kembali.

"Gimana? Mereka belum kelihatan?" Tanya Jihoon sembari berjalan mendekat dan ikut duduk disebelahnya.

Yeonjun menggeleng. "Belum, makin lama gue liatin pohon itu, rasanya makin gelap, seakan-akan pohon nya bakalan lenyap dan hilang di balik kegelapan."

Jihoon menghela napasnya berat. "Pohon itu...." Ia menjeda kalimatnya beberapa saat. "Tadi Bang Min-gyu cerita soal kakak nya Jeno."

"Kak Jaehyun?" Tanya Yeonjun.

"Iya, dia bilang, pohon itu yang ngebuat kak Jaehyun meninggal."

Yeonjun mengernyitkan dahinya bingung. "What? Kok? Gimana ceritanya?"

"Waktu kak Jaehyun sekarat, mereka gak sempet bawa kak Jaehyun yang terbaring lemah. waktu itu mereka kaget, karena tiba-tiba aja tubuhnya kak Jaehyun diseret, dibenturin berkali-kali sampai akar pohon ngelilit lehernya dan... You know, kak Jaehyun gantung diri, dalam keadaan tak sadar." Jelas Jihoon.

"Pantes aja Jeno nangis, tapi Bomin? Dia kenapa nangis juga?" Tanya Yeonjun aneh.

Jihoon meringis, menggaruk tengkuknya canggung. "Bomin kan indigo. Waktu lewatin pohon tadi, dia liat banyak arwah."

"Terus?..." Desak Yeonjun tak sabar.

"Nah, terus kalau kita liat ke atas pohon, pasti bakal liat tengkorak manusia yang buaaanyak banget. Mungkin aja kan salah satunya itu kak Jaehyun?" Ujar Jihoon melanjutkan ucapannya.

"Btw Sunwoo sama Jaemin ngapain balik ke tempat tadi? Mereka izin nya ke Lo sama Haechan kan?" Tanya Jihoon mengganti topik.

"Ngambil bendera, katanya jatuh karena Sunwoo panik waktu bang Min-gyu pingsan."

Jihoon mengulum bibirnya khawatir. "Padahal biarin aja. Gue gak masalah kita di hukum di pos 3. Gak bisa lanjut ke pos lain pun gue gak peduli."

"Sunwoo keras kepala Ji, dia bilang dia gagal jadi captain kalau kita gak sampai ke pos terakhir." Bukan, bukan Yeonjun yang menjawab, tapi Haechan yang entah sejak kapan sudah duduk disebelahnya.

"Padahal dari kita semua, Sunwoo tuh yang paling takut pas lewatin pohon gede itu. Tapi tu anak malah pura-pura berani, padahal dia jelas banget ketakutan." Tambah Yeonjun.

Ia berdiri, membersihkan celananya yang kotor, berniat untuk menenangkan Bomin yang sampai saat ini masih menangis keras.

"KAK YEONJUN!!"

Yeonjun yang baru saja melangkah dibuat tersentak, ia menoleh ke kebelakang, matanya membulat saat melihat kedatangan Jaemin dan Sunwoo di sana.

Jaemin baik-baik saja, tapi Sunwoo? Apa yang terjadi dengan kakinya? Kenapa Sunwoo terlihat pincang?

"Kak Yeonjun bantuin Sunwoo!!" Teriak Jaemin tergesa-gesa. Nadanya terdengar ketakutan, matanya memerah menahan tangis.

"KAK YEONJUN!" teriak Jaemin lagi, menyadarkan Yeonjun yang malah melamun, suaranya bergetar ketakutan.

Yeonjun panik, dengan cepat ia berlari menghampiri Sunwoo dan Jaemin. Haechan mengikuti nya di belakang, sedangkan Jihoon pergi untuk memberitahu Min-gyu dan yang lainnya.

"Sunwoo kenapa Jaem?" Tanya Yeonjun khawatir. Ia menggendong Sunwoo di punggungnya, sedangkan Haechan menenangkan Jaemin yang terlihat syok.

Jaemin meneguk ludahnya kasar, ia berbalik menatap pohon besar itu waspada. "Pohon nya, sialan, ranting nya nusuk kaki Sunwoo."

The 13 Club (00L & 97L)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang