8

470 55 11
                                    

Meskipun baru saja putus dengan Pupe, Tharn memutuskan untuk tetap fokus pada pekerjaannya. Laporan magangnya menjadi prioritas utama, dan dia tidak ingin masalah perasaannya mengganggu kinerjanya.

Tharn duduk di meja kerjanya, melibatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaannya. Gulf, menyadari talenta besar Tharn, sering mengajaknya untuk menangani projek-projek besar.

"Tharn, aku butuh kepala dingin dan pemikiran jernihmu di projek ini. Kamu siap?" Tanya Gulf sambil memeberikan sebuah dokumen pada Tharn

Tharn, meskipun masih terasa berat untuk fokus pada pekerjaan tapi Tharn ingin mencobanya "Tentu, pak Gulf. Aku akan memberikan yang terbaik" ujar Tharn

"Bagus. Saya tahu kamu sedang melewati masa sulit, tapi jangan biarkan itu menghentikanmu" ujar Gulf

"Terima kasih, pak Gulf. Aku akan fokus pada pekerjaan. Itu cara terbaik untuk melupakan semua ini" balas Tharn

Sementara itu, Tharn terus berusaha menyelesaikan laporan magangnya dengan baik. Setiap tantangan di dunia pekerjaan menjadi pengalih perhatiannya dari kisah cinta yang baru saja berakhir. Meskipun sulit, Tharn membuktikan dirinya sebagai profesional yang dapat memisahkan urusan pribadi dan pekerjaan.

Dalam dunia bisnis tekstil yang kompetitif, perusahaan Gulf menjadi pusat perhatian. Dengan banyak proyek pengembangan pasar di cakrawala, Gulf, Bright, dan Tharn harus bekerja dengan cepat dan cerdas untuk mengambil peluang-peluang yang ada.

Gulf, sebagai CEO perusahaan, meminta bawahannya untuk merancang strategi untuk memperluas pasar perusahaan.

"Kita perlu menargetkan segmen pasar yang lebih luas. Bright, urus dokumentasi dan persiapan pertemuan dengan calon mitra. Tharn, fokus pada riset pasar untuk menentukan tren terkini." Ujar Gulf pada

"Saya akan membuat jadwal pertemuan dan mengkoordinasikan semua detailnya, Gulf." Bright, sebagai sekretaris pribadi Gulf, dengan cepat menanggapi

"Baik, pak Gulf. Saya akan memastikan riset pasar kita mendalam dan relevan" Jawab Tharn yang bersemangat untuk belajar

Mereka bekerja sebagai tim yang solid, menyusun rencana pengembangan pasar yang komprehensif.

"Bright, hubungi juga tim desain untuk menyiapkan presentasi visual yang menarik. Kita perlu membuat kesan yang kuat" perintah Gulf

"Baiklah aku akan menyusun tim dan memberi tahu mereka segera, Gulf" balas Bright

Selama pertemuan berikutnya, mereka membahas detail proyek dengan antusiasme.

"Saya melihat tren penggunaan tekstil ramah lingkungan meningkat. Mungkin kita bisa menonjolkan keunggulan produk kita di sini" saran Tharn

Gulf memberikan persetujuan "Bisakah kamu menyusun strategi pemasaran berdasarkan temuan risetmu, Tharn?" Tanya Gulf

"Pasti, pak Gulf. Aku akan bekerja keras untuk itu" ujar Tharn

Dengan kerja keras dan kolaborasi tim, proyek pengembangan pasar berjalan lancar. Mereka membuktikan bahwa kombinasi kebijakan, dukungan, dan kreativitas dapat menciptakan kesuksesan di dunia bisnis yang kompetitif.

Gulf diam-diam memperhatikan perubahan dalam diri Tharn sejak putus dari Pupe. Entah kenapa, sikap Tharn semakin mirip dengan Mew, mantan suami Gulf. Tharn menjadi lebih pendiam dan dewasa, kontras dengan kepribadian ceria dan humorisnya yang dulu.

Gulf, tanpa disadari, semakin merasa terikat pada Tharn. Wajah dan tingkah lakunya yang semakin mirip dengan Mew membuat perasaan Gulf menjadi rumit.

Gulf mencoba memahami perasaannya sendiri, dan dia berbicara secara pribadi dengan Bright.

"Bright, aku merasa aneh. Tharn, dia seperti Mew, tapi bukan Mew. Ada yang membuatku tertarik padanya" ujar Gulf

"Mew mantan suamimu itu? Yang kau bilang sangat mirip dengan Tharn?" Tanya Bright

"Iya, memang siapa lagi Mew yang aku kenal selain Mew mantan suamiku" jawab Gulf

"Mungkin ini hal yang alami, Gulf. Kita semua terkadang tertarik pada orang dengan karakteristik tertentu" balas Bright

"Tapi ini lebih dari sekadar karakteristik. Ini seperti ada ikatan yang sulit dijelaskan, karna mereka sekarang hampir sama dari fisik maupun sifatnya" ujar Gulf

"Mungkin Tharn punya sesuatu yang membuatmu merasa nyaman, seperti yang dulu kamu rasakan bersama Mew dan itu pasti karna perubahan sifat Tharn yang terlihat lebih dewasa" ujar Bright

"Lagian bagus dong kalo Tharn bikin lo nyaman, udah selayaknya lo buka hati buat teman hidup yang baru" ujar Bright

"Aku takut Mew merasa Tharn menggantikan posisinya" gumam Gulf

Gulf, tanpa menyadari, memulai perjalanan emosional yang kompleks, mencoba memahami perasaannya terhadap Tharn yang semakin membuatnya penasaran.

Bright, sebagai sahabat setia Gulf, memutuskan untuk memberikan peringatan. Dia mengingatkan Gulf agar tidak menjadikan Tharn sebagai pengganti Mew, meskipun kesamaan dalam sikap dan penampilan mereka.

"Gulf, gw belum pernah ketemu Mew sebelumnya jadi gw sama sekali gak tau semirip apa Mew sama Tharn, tapi kita perlu ingat bahwa mereka tetap dua individu yang berbeda. Jangan sampai lo membanding-bandingkannya terus-menerus" ujar Bright memperingatkan

"Gw tahu, Bright. Tapi terkadang, perasaan gw aneh. gw kayak liat Mew hidup lagi di dalam Tharn" ujar Gulf

"Ikatan itu mungkin karena kemiripan mereka, tapi kita harus berhati-hati. Tharn punya karakter dan kepribadian uniknya sendiri" Ujar Bright

"Gw gak mau menyeret Tharn ke dalam bayang-bayang Mew. Dia layak dihargai atas dirinya sendiri" balas Gulf

"Benar. Jangan memaksakan perasaan lo ke Tharn cuma gara-gara kemiripannya sama mantan suami lo, Berikan dia kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri" ujar Bright membuat Gulf menghela nafas berat

~~~

Beberapa hari kemudian Tharn memasuki ruangan CEO dengan niat tulus membawa laporan pemasarannya. Namun, ketika mencari Gulf, ruangan itu tampak sepi. Tharn mengambil keputusan untuk meninggalkan laporannya di meja kerja Gulf, tanpa menyadari bahwa kecerobohannya akan membuka rahasia yang tak terduga.

Tharn, tanpa sengaja, menjatuhkan sebuah bingkai foto di meja Gulf. Bingkai terjatuh cukup keras sampai pecahan kaca menyebar di lantai dan itu membuat Tharn merasa cemas.

"Oh tidak, bingkai ini pecah, aku bisa dalam masalah besar" ujar Tharn khwatir

Dengan hati-hati, Tharn mengambil bingkai yang terjatuh dan merasakan reli keretakan di permukaan kacanya. Namun, yang membuat Tharn terkejut bukanlah keretakan itu, melainkan gambar di dalam bingkai.

"Ini... ini pak Gulf dan siapa?" Gumam Tharn

Pada foto tersebut, Gulf tersenyum bahagia bersama seorang pria yang sangat mirip dengan Tharn. Matanya membulat dan rasa penasaran meliputi pikirannya.

"Ini tidak mungkin. Bagaimana bisa ada seseorang yang begitu mirip denganku?" Tanya Tharn sambil terus memperhatikan foto di bingkai yang hancur itu

Takut akan konsekuensi jika memangkas foto itu, Tharn berusaha mencari jawaban. Dia merasa perasaan aneh dan ketakutan melanda

~~~

Okey ayo turunin target jadi 25

Aku mau cerita ini cepet endingnya

Does Happiness Exist? S2 || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang