6

605 58 8
                                    

Tharn merasa dunianya hancur. Dia merasa ditipu, dikhianati, dan sangat marah. Tharn tidak percaya bahwa Pupe telah menjadikannya sselingkuhan selama 3 tahun. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa wanita yang dicintainya begitu menyakitinya

Tharn menghadapi pertanyaan yang tak terhitung: apakah semua kenangan indah yang mereka bagi bersama hanya rekayasa? Apakah semua ketulusan dan cinta yang dia berikan kepada Pupe hanyalah menjadi cemooh belaka? Apakah selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh Pupe?

Pertanyan-pertanyan itu membuat kepala Tharn terasa mau pecah, Gulf yang paham jika Tharn tidak baik-baik saja akhirnya membatalkan acara makan siang mereka

"Maaf Pak Niko tapi saya baru ingat ada masalah penting lain yang harus segera saya selesai, mungkin kita harus menunda acara makan siang kita dilain waktu" ujar Gulf

"Oh begitukah sayang sekali, padahal saya masih ingat banyak berbincang dengan CEO muda seperti anda" ujar Pak Niko

"Kita pasti bisa berbincang di lain waktu, tapi maaf sekali bukan siang ini, karna saya sangat terburu-buru" ujar Gulf sopan

Bright sebenarnya bingung urusan apa sampai Gulf sangat terburu-buru seperti itu padahal hari ini dia tidak memiliki jadwal meeting atau pekerjaan lainnya tapi Bright tidak berani bertanya langsung

Gulf bangkit dari tempat duduknya diikuti oleh Bright dan Tharn, mereka bertiga berpamitan dan pergi meninggalkan restoran, Tharn jalan terlebih dahulu meninggal Gulf dan Bright dibelakangnya

Kesedihan dan rasa sakit hati melanda dirinya, membuat tak bisa berfikir jernih dan menahan emosinya, dia tidak peduli jika dia dianggap tidak sopan atau kurang ajar setelah meninggal boss dan atasannya begitu saja, yang dia pikirkan adalah secepatnya meninggalkan restoran itu

"Loh Tharn mau kemana? Kita masih harus kembali kekantorkan?" Tanya Bright

"Biarkan saja dia pergi, kita ikuti dia tapi jangan sampai ketahuan" ujar Gulf

"Tapi kenapa kita harus mengikutinya diam-diam Gulf?" Tanya Bright diam

"Sudah jangan banyak tanya, kita ikuti saja sebelum dia keburu jauh" gerutu Gulf

Tharn tidak tahu harus pergi ke mana atau melakukan apa. Hatinya itu hancur dan dia merasa seperti dunia ini runtuh di atasnya. Dia berjalan tanpa tujuan, hanya ingin melupakan semua yang terjadi. Tanpa sadar jika Gulf dan Bright mengikutinya dari belakang

Saat sedang berjalan Tharn melihat sebuah taman, dia duduk di kursi yang ada di taman itu menundukkan kepalanya dan menahan air matanya agar tidak jatuh

"Brengsek harusnya gw tau jalang itu cuma manfaatin gw, kenapa gw mau aja sih dibodohin dia selama 3 tahun" batin Tharn

Gulf yang tidak tega melihat Tharn yang terlihat menyediakan akhirnya datang menghampirinya

"Tharn" panggil Gulf

"Pak Gulf, ma-maaf pak saya gak seharusnya tiba-tiba pergi tanpa izin dulu kebapak" ujar Tharn

Gulf duduk disebelah Tharn dan menyandarkan dirinya kesenderan kursi lalu mengakat dagunya menatap langit biru

"Patah hati bukanlah akhir dari segalanya, Tharn. Jangan biarkan satu kejadian buruk menghancurkan seluruh hidupmu. Masih banyak hal indah yang menunggu di depan." ujar Gulf

"Pak Gulf tau dari mana kalo saya lagi patah hati?" Tanya Tharn bingung

"Weekend yang lalu saya liat kamu keluar dari Gucci Store bareng perempuan itu, dan melihat reaksi kamu tadi sudah pasti kalian memiliki hubungan yang spesial" ujar Gulf untungnya Gulf sudah menyiapkan alasan yang masuk akan tidak mungkin Gulf mengatakan diam-diam dia mencari tau semua informasi tentang Tharn

"..." Tharn diam tak membalas dia hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap boss nya karna malu telah memperlihatkan sisi menyedihkan-nya

"Jangan dipikirkan lagi, Jika kamu kehilangannya, itu karena kamu ditakdirkan untuk menemukan sesuatu yang lebih baik. Percayalah, lepaskan, dan berikan ruang untuk apa yang akan datang" ujan Gulf lagi

Ucapan Gulf itu membuat Tharn merenung. Dia menyadari bahwa dia tidak boleh terus menerus meratapi kejadian buruk tersebut. Dia harus bangkit dan melanjutkan hidupnya. Dengan semangat baru

"Secepatnya gw akan mengakhiri hubungan gw sama si jalang itu" batin Tharn

"Saya janji akan jadi lebih baik lagi kedepannya, terimakasih pak" ujar Tharn

"Sama-sama, sekarang ayo kita kembali ke kantor banyak tugas yang menunggumu, tapi jika kau mau izin untuk hari ini dulu juga tidak apa-apa" Tawar Gulf

"Ti-tidak saya ikut bapak kekantor aja, saya mau menyelesaikan pekerjaan saya" tolak Tharn

"Kamu yakin? Jangan mencampurkan pekerjaan dengan urusan pribadimu ya" ujar Gulf

Tharn mengangguk paham, Gulf bangkit dari tempatnya duduk diikuti oleh Tharn mereka lalu pergi meninggalkan taman, Bright sudah menunggu mereka di depan taman dengan mobilnya

~~~

Hari ini Gulf dan Bright sedang menuju bandara untuk menjemput Win, saat pesawat mendarat Bright mulai merasa tidak sabar untuk bertemu kembali dengan Win. Setelah beberapa saat, pintu keluar akhirnya terbuka dan Win muncul di antara kerumunan penumpang. Gulf menyambut kedatangan Win dengan tangan yang terbuka

"Bagaimana penerbanganmu?" tanya Gulf sambil membantu membawa koper Win

"Menarik, Aku benar-benar tidak sabar memulai petualangan baru" jawab Win sambil tersenyum.

"Gulf biarkan aku saja yang membantu membawa kopernya" ujar Bright

"Baiklah terimakasih Bright" ujar Gulf

"Makasih Bright" ujar Win juga

"Iya sama-sama" balas Bright

"Aku sangat bersemangat untuk memulai bisnis di kota ini" ujar Win

"Aku juga! Kau telah bekerja keras untuk persiapan ini, bagaimana perasaanmu?" Tanya Gulf

"Aku merasa campuran aduk antara gugup dan bersemangat, Tapi aku yakin restorannya akan sukses" jawab Win

"Aku juga yakin, kau memiliki rencana yang baik dan tim yang solid. Restoranmu pasti akan sukses disini" ujar Gulf

"Gulf kau harus datang ke acara pembukaan restoran dan menjadi pelanggan pertama nanti" ujar Win

"Tentu saja aku akan datang kita adalah sahabat, dan kita harus saling mendukung" ujar Gulf

"Kenapa aku merasa seperti diabaikan" batin Bright

"Maaf menyela perbincangan kalian tapi.... Bagaimana jika kalian melanjutkan perbincangan ini di dalam mobil saja" ujar Bright menyela

"Oh iya maaf, kita terlalu bersemangat mengobrol sampai lupa kita masih dibandara" ujar Win

"Ayo ke mobil dan menuju ke tempat tujuan kita selanjutnya" ujar Gulf

Mereka berjalan keluar dari bandara sambil bercerita tentang kehidupan masing-masing selama mereka tidak bertemu. Keduanya tertawa dan berbagi kenangan lama serta rencana untuk menghabiskan waktu bersama selama Win berada di London.

~~~

Maaf lama up

Semoga masih ada nungguin cerita ini ya

Tolong Vote dan Komen supaya aku tau kalo masih ada yang mau cerita ini lanjut

Does Happiness Exist? S2 || MewGulf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang