Chapter 25

483 39 0
                                    

Duduk di sofa yang empuk, mataku terpaku pada Arlette yang berjalan anggun di ruangan. Keindahan yang dimilikinya tak terbantahkan. Rambut panjangnya yang berkilauan seperti perak, menyentuh pundaknya dengan lembut, menambahkan aura misteri pada penampilannya. Setiap gerakannya, meskipun lembut, memancarkan daya tarik yang sulit untuk diabaikan.

Kecantikan Arlette bukan hanya terlihat dari penampilan fisiknya, tetapi juga dari kepintarannya yang luar biasa. Tatapan matanya yang tajam menyiratkan kecerdasan yang dalam. Aku selalu terkesima oleh kedalaman pikirannya, oleh kemampuannya dalam menyusun strategi dan melihat hal-hal dari sudut pandang yang unik.

Namun, di balik kecantikan dan kecerdasannya yang memukau, ada rahasia yang menyelimuti Arlette. Rasa penasaran aku tumbuh seiring waktu. Apa yang disembunyikan oleh mata indah itu? Mengapa ada begitu banyak misteri yang terkunci di dalam dirinya? Aku ingin tahu, tidak hanya sebagai suaminya, tetapi sebagai seseorang yang merasa terikat dengan Arlette.

Setiap hari, rasa ingin tahu aku semakin menggebu-gebu. Aku melihatnya tersenyum, melihat kebahagiaan di matanya, tetapi selalu ada lapisan tipis misteri yang tidak dapat aku tembus. Seakan-akan ada dunia kecil di dalam dirinya yang tidak ingin dia bagi dengan siapapun, bahkan denganku sekalipun.

Arlette adalah teka-teki yang menarik, dan aku merasa seperti detektif yang terus mencari kunci untuk membuka peti-peti kecil rahasia yang ada dalam dirinya. Tapi, mungkin itulah yang membuatnya semakin menarik bagiku. Keindahan luar dan keunikan batinnya membuatku terus ingin mendekat, untuk merasakan lebih banyak lagi dari keajaiban yang dia simpan.

Mungkin itulah daya tarik sejati dalam hubungan kita. Bukan hanya sekedar cinta, tetapi juga rasa ingin tahu yang tak terbatas. Dan pada akhirnya, mungkin, aku akan menemukan rahasia-rasahasia yang tersembunyi di dalamnya adalah bagian dari keajaiban yang membuatnya menjadi mainan yang ku cintai.

Aku sudah menghubungi Raven dan mencari tahu apa yang terjadi tiga tahun lalu pada Arlette. Akan tetapi, ia juga tidak mengerti mengapa Arlette menyembunyikannya. Pasti ada alasan di balik semua itu.

Aku mendengar dari Raven tentang tiga tahun lalu, bahwa Arlette sempat diculik. Raven mengatakan bahwa penculikan itu dilakukan oleh sebuah organisasi berbahaya, yang memberikan tanda berupa simbol organisasi mereka di kulit kepala anggotanya.

Saat Arlette diculik, ia mendapatkan tanda itu. Akan tetapi, aku tidak dapat menemukannya, tidak ada cara lain selain Arlette yang mengungkapkannya. Siapa mereka dan bagaimana cara Arlette dapat terbebas dari organisasi itu?

Raven mengatakan bahwa mereka akan kembali untuk Arlette, ia juga tidak tahu yang sebenarnya terjadi antara Arlette dengan organisasi itu. Semua itu membuatku muak, bagaimana bisa mereka menculik mainanku?

Teka-teki yang diberikan Arlette terdengar cukup mudah, tetapi aku tidak tahu apa yang diinginkan oleh wanita itu. Mungkinkah Arlette mengetahui tentang pandanganku terhadapnya?

Sejak pertama kali melihat Arlette saat berusia tujuh tahun, aku terpesona oleh kecantikkannya. Aku menyukainya dan ingin memilikinya sebagai mainanku. Seperti halnya adik-adikku, kami memiliki kesukaan yang sama. Gadis kecil untuk bermain bersama kami.

Kami memilih Arlette sebagai mainan baru kami setelah yang lama meninggal dan dijadikan chimera oleh Kayne. Tidak ada yang mengetahui pekerjaan Kayne selain diriku dan Vlad. Oleh karena itu, Vlad mewarisi kepiawaiannya dalam melanjutkan penelitian chimera dari Kayne. Meskipun orangtua kami sangat menjijikkan, aku menyukai cara berpikir keluarga kami.

Setelah mendapatkan Arlette, aku pikir aku akan merasa bosan dan segera membuangnya. Namun, gadis itu tidak memberontak, bahkan dia menuruti kami. Sungguh menyenangkan memiliki mainan yang sangat patuh. Aku menjaganya sampai dewasa, dan aku pikir perasaan aneh yang muncul dalam diriku adalah sesuatu yang berbahaya.

Namun, setelah aku pelajari, ternyata itu adalah cinta. Jika kami sudah mencintai Arlette, maka wanita itu bukan lagi mainan kami. Sebaiknya aku memikirkan itu nanti karena permainan bisnis bersama Arlette baru saja dimulai.

Aku pergi dari kamar kami, dan segera menuju Landfield, tempat di mana berkumpulnya anak buah Damien. Aku rasa ia mengetahui tentang beberapa organisasi, tetapi masalahnya apakah aku harus mengatakannya padanya?

Selama perjalanan menuju Landfield, aku terus berpikir dan menimbang. Jika aku mengatakannya, semuanya pasti akan menjadi lebih kacau. Arlette bahkan akan semakin menutup rapat mulutnya. Semua ini sangat menyebalkan ketika anak buahku tidak dapat diandalkan sepenuhnya.

Landfield, sebuah nama yang meresap dalam pikiran setiap pemain dan penikmat hiburan di Kota Crimson. Begitu aku melangkah ke kompleks itu, aku segera terhanyut oleh kegemerlapan lampu neon yang memancar di sepanjang jalannya. Di tengah keramaian dan kegembiraan, ada satu bangunan yang selalu menarik perhatianku, The Grand Marquis.

The Grand Marquis, sebuah struktur megah yang menara di antara gedung-gedung lainnya, menjadi magnet bagi mereka yang mencari hiburan yang tak terlupakan. Atapnya yang berkilauan di bawah cahaya bulan memberi kesan kemewahan yang tak tertandingi. Ketika aku mendekati pintu masuknya, aroma kemenangan dan kekalahan bergabung dalam harmoni yang menggugah nafsu.

Sesampainya di dalam, aku disambut oleh gemerlap lampu warna-warni dan suara mesin slot yang berdering di telingaku. Langkahku melangkah melintasi lantai marmer yang bersih, memasuki ruang judi yang dipenuhi dengan ketegangan dan antusiasme. Orang-orang dengan pakaian malam yang glamor bergerak di sekitar, mencoba keberuntungan mereka di meja-meja permainan yang menggiurkan.

Meski Landfield dipenuhi dengan kehidupan dan kegembiraan, aku tidak bisa mengabaikan kekhawatiran yang muncul dalam pikiranku. Terlepas dari gemerlapnya cahaya dan kesenangan yang menyertainya, aku tahu bahwa di balik tirai, ada intrik dan risiko yang harus kujaga dengan hati-hati. Landfield adalah tempat di mana keuntungan dan kerugian bisa berubah dalam sekejap mata, dan aku harus waspada terhadap setiap langkah yang kubiarkan di tanah perjudian ini.

"Apa yang kau lakukan di sini, Arthur?" Damien menoleh, suaranya teredam oleh derap suara mesin slot di Landfield, gedung terpilih di Kota Crimson untuk hiburan dan perjudian.

"Tempat ini milikku, jadi mengapa kau bertanya?" jawabku, langkahku mantap mendekati meja permainan sambil merapikan jas hitamku.

Damien mengangkat alis, tatapannya menembus kerumunan orang dan lampu gemerlap yang menerangi ruangan. "Selesai bermain dengan Arlette?" tanyanya, suaranya samar-samar tenggelam di antara dengung aktivitas perjudian.

"Belum, aku akan memberikannya padamu ketika aku bosan," kataku, senyum mengembang di bibir, tetapi di baliknya ada ketegangan yang tersembunyi.

"Serakah seperti biasanya," gerutu Damien.

Benar, aku adalah pria paling serakah di keluarga Eclipse. Aku menginginkan semua yang dimiliki oleh adikku dan orang lain. Aku merasa senang dengan sifat itu, dan tidak berniat untuk mengubahnya.

"Ada tugas untukmu, aku sudah mengirimkan detailnya via email. Periksa dan cari, tidak ada batas waktu. Setidaknya, jika kau mengetahuinya, itu akan cukup membantu."

Damien membuka ponselnya dan menatapku dengan penuh tanda tanya, menunggu respons atau reaksi dari diriku.

"Aku tidak tahu, hanya itu yang aku dapatkan. Masalah ini mungkin berhubungan dengan mereka," kataku, dan Damien mengangguk mengerti.

"Aku akan segera mencarinya. Kau bisa pergi sekarang. Aku juga akan segera kembali ke markasku untuk mencari informasi lainnya. Berikan alasan yang jelas pada Arlette, dia pasti akan mencariku jika tak menampakkan diri," kata Damien sambil melangkah pergi dari Landfield.

Aku akan membiarkan Arlette mencari Damien dan menyeretnya pulang. Aku rasa itu akan menjadi pemandangan yang lucu. Aku akan minta Ezra mencari tahu tentang tiga tahun lalu. Yang menjadi masalah adalah Arlette menggunakan nama palsu. Aku tidak mengetahui nama palsunya, dan Raven juga tidak mengetahuinya.

"Ini akan menjadi kasus yang lama," ujarku.

Sebaiknya aku kembali dan membicarakannya dengan Ezra. Meski Ezra anak yang pemalas dan hanya akan bekerja jika Arlette yang meminta, aku rasa harus memancingnya dengan nama Arlette.


~To be Continue~

Untuk apresiasi silakan yang mau kasih jajan author ke link berikut ya https://saweria.co/Furaferra

Seven Brother's and a Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang