Chapter 29

331 36 0
                                    

Rasa lelah menghampiri Arlette yang baru saja pulang bersenang-senang bersama Ezra. Pria itu mengantarkan Arlette ke kamarnya, dan berpisah meninggalkan ciuman panas pada bibir Arlette. Mereka berdua cukup bersenang-senang hari ini, melupakan para Eclipse yang menunggu di mansion.

Arlette memasuki kamar mandi, lebih memilih cepat-cepat membersihkan tubuhnya daripada berendam di kolam air panas. Setelah selesai mandi dan mengeringkan rambut, ia buru-buru memakai gaun tidur dan merebahkan diri di atas ranjang.

Tiba-tiba, seorang pelayan mengetuk pintu kamar. "Nona, apakah Anda ingin makan malam di kamar?"

"Tidak, aku ingin istirahat. Aku lelah dan jangan mengganggu," jawab Arlette tanpa banyak basa-basi, melupakan peraturan penting untuk makan malam bersama. Ia memejamkan mata, mencoba meresapi ketenangan setelah hari yang penuh kesenangan.

Namun, di dalam hati Arlette, masih terbersit kenangan senyum Ezra dan riuh rendah tawa mereka. Meski lelah, kebahagiaan hari itu membuatnya tersenyum sendiri di balik pintu kamar yang tertutup rapat.

Arlette memejamkan kedua matanya, benar-benar lelah hingga akhirnya terlelap. Pintu kamar terbuka, menghadirkan Clarence dengan pakaian kasualnya. Ia masuk dan mendapati Arlette yang sudah tertidur pulas.

Hari ini Clarence mendengar Arlette membawa Ezra berkencan, terlihat jelas saat ia bertemu dengan Ezra yang tersenyum lebar di ruang makan. Ezra menyatakan bahwa mereka tidak bercinta, hanya berkencan seperti orang berpasangan pada umumnya.

Berkencan tanpa seks adalah hal yang tidak pernah Clarence dengar. Menahan hasrat pada Arlette adalah sebuah anugerah jika memang memilikinya. Akan tetapi, Ezra dapat menahannya dengan hanya berkencan seperti biasa.

Bagaimana bisa Clarence berpikir negatif pada adiknya sendiri? Tentu saja, ia tidak akan pernah berpikir positif tentang Ezra. Ezra adalah pria yang menjijikkan seperti Blaze. Jika Blaze akan menyimpan semua foto tentang Arlette, maka Ezra akan menyimpan semua video tentang Arlette.

Setiap hari, Ezra menonton kembali saat dirinya bercinta bersama Arlette, setidaknya sepuluh kali, untuk mengembangkan imajinasinya. Kamera tersembunyi tersebar di setiap sudut kamar Arlette, tanpa sepengetahuan wanita itu. Oleh karena itu, Clarence berpikir bahwa Ezra tidak mungkin melepaskan Arlette hari ini tanpa terlibat dalam hubungan seksual.

"Mengapa ia bisa menahannya?" gumam Clarence.

Ezra benar-benar berhasil menahan hasratnya hari ini dengan wajah yang ceria. Sesuatu yang tidak bisa ia duga, dan itu membuatnya bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi antara Ezra dan Arlette.

Clarence naik ke atas ranjang dan merebahkan dirinya di samping Arlette yang terlelap. Wajah cantik tanpa riasan milik Arlette mampu membuatnya terus terpesona untuk yang kesekian kalinya.

Dalam keheningan kamar, Clarence memandang wajah tenang Arlette dan merenung. Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka berdua? Apakah benar Ezra dapat menahan diri, atau apakah ada sesuatu yang tidak ia ketahui? Rasa khawatir dan perasaan protektifnya terhadap Arlette semakin memuncak.

Ia dengan berani menarik tubuh Arlette untuk menyamping dan memeluknya erat. Seharusnya ia membangunkan Arlette dan mengomeli istrinya itu untuk tidak lupa makan malam bersama, tetapi ia mengurungkan niatnya saat melihat wajah lelah Arlette.

Arlette membuka matanya perlahan, insting kuat memaksanya untuk bangun dari tidur singkatnya. Ia merasakan pelukan hangat dari seseorang, dalam bayangan matanya ia melihat siluet pria berambut putih pendek. Aroma tubuh pria itu menguar seperti aroma musim gugur, campuran aroma buku tua dan bunga mawar yang manis.

Arlette memaksa membuka matanya yang terasa begitu berat. Ia yakin itu adalah Clarence karena aroma tubuhnya yang khas. Dan benar saja, saat kedua mata mereka bertemu, Clarence tersenyum dan mengecup kening Arlette dengan begitu lembut.

Seven Brother's and a Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang