Chapter 38

273 29 0
                                    

Beberapa bulan telah berlalu, tetapi misteri yang menyelimuti peristiwapen tiga tahun lalu masih belum terpecahkan. Griffin, seperti yang dijanjikan, tetap menjaga rahasia dengan rapatnya. Di saat-saat seperti ini, mengungkapkan kebenaran bisa menjadi langkah yang sangat berbahaya.

Namun, dalam seiring waktu, hubungan Arlette dengan para Eclipse bersaudara semakin terasa rapuh. Meskipun Arlette telah berusaha merangkul mereka, tetapi jarak antara mereka kembali melebar.

Arlette duduk di ruang tamu, bersama Seiran yang tampaknya kurang antusias menyaksikan berita yang ditampilkan di televisi. Suara pembawa acara memberitakan tentang gerhana yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan.

"Gerhana akan terjadi tahun ini xxxxx....," bunyi berita yang mengisi ruangan.

"Ahh, waktu kita tidak banyak. Tahun ini giliran keluarga Eclipse yang melakukannya," komentar Seiran.

Arlette memalingkan wajahnya, menatap Seiran dengan ekspresi bingung. Wanita yang masih lajang dan tak pernah tertarik untuk menikah itu hanya tersenyum padanya.

"Tahun ini kau sudah menjadi keluarga Eclipse, jadi kau harus mengetahui tradisi Eclipse, Arlette," kata Seiran sambil melihat ke arah pintu yang terbuka.

Terdengar suara seorang wanita tertawa bersama dengan suara Arthur. Arlette menutup matanya, kehadiran wanita itu bersama Arthur menjadi peristiwa yang tak asing baginya. Sudah beberapa kali Arthur membawa wanita itu ke dalam kediaman mereka, dan setiap kali itu menyisakan rasa tak nyaman bagi Arlette.

"Arlette, sebelum kau berpikir jauh dan curiga, kau harus mendengarkanku," ujar Seiran, melihat raut wajah Arlette yang muram seperti masa lalu sebelum Arlette menghilang.

"Apalagi yang ingin kalian jelaskan padaku?" tanya Arlette dengan nada yang terdengar sedikit malas mendengarkan kata-kata manis Seiran.

"Kau tahu tentang Sekte Eclipse?" tanya Seiran hati-hati.

Tubuh Arlette menegang, mengingat kembali kenangan yang terkait dengan Sekte Eclipse karena sangkut pautnya dengan penculikan tiga tahun lalu. Arlette menggeleng sebagai jawaban, tetapi sebenarnya ia ingin mendengar secara menyeluruh tentang apa yang Seiran maksudkan dengan Sekte Eclipse.

"Kami memang tidak memiliki agama, tetapi kami bukan atheis atau agnostik. Keluarga Eclipse seluruhnya masuk dalam sekte Eclipse di mana kami menyembah Dewa Rhalses, Dewa yang menguasai malam. Di dunia ini ada berbagai macam sekte, jadi kau tidak perlu merasa masuk ke dalam dunia fantasi," jelas Seiran dengan tenang, wajahnya serius saat ia menjelaskan.

"Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam sekte Eclipse, setidaknya mereka harus menikah. Dalam ritual menyembah Dewa Rhalses, kami melakukannya setiap terjadinya gerhana matahari. Di sana kita akan memberikan persembahan 'mainan' untuk diberikan kepada Dewa setiap terjadi gerhana matahari. Kami hanya membutuhkan satu 'mainan', jadi setiap keluarga akan bergilir memberikan persembahan dalam ritual."

"Awalnya kau adalah 'mainan' yang akan keluarga Eclipse persembahkan. Akan tetapi, karena kami mencintaimu, kami menarikmu menjadi keluarga Eclipse dan harus mencari persembahan lainnya. Aku ingin memberikan Melanie sebagai persembahan, tetapi Vlad terbawa suasana dan mengubahnya menjadi chimera. Jadi, kami harus mencari 'mainan' lain untuk persembahan gerhana kali ini," terang Seiran.

Arlette membeku mendengar penjelasan Seiran, ia mengumpat dalam hati karena telah masuk ke dalam sarang musuh. Setelah bersusah payah keluar dari kandang buaya, ia harus masuk ke kandang singa. Sungguh ironis hidupnya kali ini, entah ia harus tertawa atau harus merasa sedih. Arlette benar-benar tidak bisa berpikir jernih sekarang.

"Apa ada kriteria untuk menjadi mainan?" tanya Arlette dengan suara lemah, matanya mencermati wajah Seiran dengan kekhawatiran yang mendalam.

"Mainan harus merasa hidupnya sudah berada di surga, menikmati masa-masa terakhirnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dengan begitu, ia akan rela menjadi persembahan Dewa. Dengan hati yang rela dan tidak ada beban, persembahan dengan mudah diterima Dewa," jawab Seiran sambil mengelus lembut kepala Arlette, mencoba memberikan sedikit ketenangan pada wanita yang tengah terkejut.

Seven Brother's and a Young LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang