Prolog

24.9K 786 7
                                    

Baca lebih cepat dan sudah lengkap hanya di KARYA KARSA @SIENNANACHIR

****

Ini adalah hari pertama aku bekerja di Maximillian Collin Interprise. Aku dibayar mahal untuk pekerjaanku sebagai seorang junior marketing. Sialnya hari ini aku bangun terlambat. Dan sekarang aku sedang berlari-lari kearah lift yang hampir tertutup dan berteriak seperti orang gila.

"Tahan pintunya!!!" Teriakku semakin menjadi. Seseorang dari dalam lift untungnya menahan lift untukku. Dengan buru-buru aku masuk kedalam lift. Huffh!! Untung saja. Lima belas menit menuju pukul sembilan, sisa waktu ini akan kugunakan untuk menata penampilanku. Aku dapat melihat bayangan diriku yang terpantul dari dinding lift. Benar benar menyedihkan sekali tampangku. Mukaku terlihat pucat tanpa makeup, rambutku belum ku gulung.

"Arggg!!! Sialan!!" Geramku tanpa mempedulikan orang-orang disekitarku. Dari sebelah kananku, aku mendengar suara tawa seorang laki-laki. Sialan!! Berani sekali dia menertawakanku. Aku berbalik balikkan dan menatapnya garang.

"Ehh!!! Kenapa ketawa-ketawa!!! Emang ada yang lucu huh???!!" Bentakku Keras. Lelaki itu seketika menghentikan tawanya dan berdeham.

"Maaf." Ucapnya. Tapi aku masih dapat melihat sudut bibirnya yang berkendut menahan tawa.Untung saja kau ganteng pria sialan, jika tidak, sudah kutendang bokongmu yang seksi itu. Karena tidak ingin memperpanjang masalah aku membalikkan tubuhku kembali keposisi semula. Dari dinding lift aku bisa melihat pantulan bayangan pria dibelakangku ini. Dia tinggi, aku hanya mencapai dadanya walau memggunakan hak tujuh cm. Rambut coklat dan dipotong cepak. Matanya hijau,dengan bulu mata lentik. Hidungnya mancung, bibirnya seksi, rahangnya kokoh. Bentuk badannya begitu sempurna dalam balutan kemeja flanel kotak-kotak, celana jeans dan sepatu boot coklat bermerek. Meski tampak sederhana, aku yakin barang-barang yang melekat dalam tubuhnya itu bukan barang murahan. Dia tampak begitu menawan. Ya Tuhan... kenapa tadi aku membentaknya??!!! Menyeballkan sekali dirimu lilah!!!! Hilang sudah kesempatan mendapatkan cowo sexy ini dari gengamanmu!! Dasar bodoh!! Dengan dramatis aku memijit keningku.

"Kau sedang tidak enak badan Miss? Butuh pertolongan?" Tanya suara di sebelahku.

Iyaaa!! Itu semua gara-gara kamu cowok ganteng!!! Kau membuatku sakit kepala!!! Dan ya, Aku mau bersandar di dadamu yang bidang itu. Please tolong aku!!

"Sorry ya Sir, tidak usah sok perhatian!!! Saya tidak butuh bantuan anda!" Jawabku kasar sambil melotot padanya. Wajah tampan itu terlihat shock dengan jawabanku. Aku tidak tau apa yang merasukiku sehingga aku begitu galak pagi ini. Mungkin karena aku belum sarapan.

Aku membuang mukaku memadang kearah lain dan baru menyadari ada 3 orang lain di lift itu. Satu wanita cantik dan seksi dengan rambut panjangnya yang tergerai dengan sempurna. Dia tampak sedang menahan tawa. seorang lelaki yang tampak mematung menatapku sedangkan seorang wanita yang melekat disampingnya terlihat begitu ketakutan. Cih!!! Masa bodoh dengan mereka.

Saat lift mencapai lantai yang kutuju, aku melangkah keluar dengan percaya diri meninggalkan segerombolan orang shock dibelakangku.

I dont care!

***

Setelah memastikam diriku layak, aku menghampiri kantor HR Dan bertemu dengan Pak Burhan. Dia kepala HR di Maximillian Collin Interprise .

Setelah cukup beramah-tamah dengan teman-teman dari divisi HR, aku dibawa berkeliling ke divisi marketing. Atasanku adalah seorang pria akhir 30 tahun yang ganteng.

"Lilah, Sir" ucapku mantap menjabat tangannya.

"Selamat bergabung Lilah, saya Adrian kepala divisi disini." Dia tersenyum dan aku mengangguk.

"Ayo, kita ke kantor direktur, kebetulan hari ini beliau masuk." Ujar Adrian mulai bergegas kearah lift. Aku membuntutinya.

Kami masuk ke lift dan menuju lantai paling atas.

"Adrian, langsung masuk saja, matt menunggumu." Ujar satu suara dari balik meja seketaris diruangan itu. Wanita itu kemudian menampakkan sosoknya. Omg?? Wanita tadi?? Ya Tuhan mau disembunyikan kemana mukaku.

Saat melihatku dia sedikit terkejut kemudian tersenyum. Aku membalasnya dengan senyuman yang tidak dapat kujelaskan lagi. Aku malu!!!

"Marketer baru yang kau bicarakan kemarin huh??" Tanya wanita itu sambil mengangguk padaku.

"Kau benar Lex. Lilah, ini Lexy seketaris Matt, dan Lexy, kenalkan Lilah anggota tim terbaruku." Ucap Adrian kemudian mulai meninggalkan kami masuk keruangan itu.

Aku menjabat tangan Lexy sebelum mengikuti Adrian. Wanita itu tersenyum misterius. sialann!! Jantungku berdetak kencang, bukan karena aku takut bertemu direktur, tapi ini semacam petanda buruk.

Saat masuk kedalam ruangan itu, aku langsung tau kenapa perasaanku tidak karuan. Sosok itu, yang sedang tertawa dan membicarakan sesuatu dengan Adrian. Tubuhku membeku, lidahku keluh. Jangan sampai dia melihatku Tuhan. Tapi terlambat, pria iti sudah menoleh kearahku dan menatapku persis di pupil mataku.

Well, sepertinya aku harus mencari pekerjaan baru. Sial Lilah!! Kau merusak segalanya!!!

Having a Night with Mr. Gay (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang