07.

591 66 0
                                    

"[Name]?"

"Hm?"

"Kau suka coklat?"

"Suka. Kenapa memang?"

Aneh sekali, tiba-tiba saja suamiku menanyakan hal itu. Sebenarnya aku tak terlalu suka coklat, maksudku aku tak suka rasa coklat karena biasanya coklat itu pahit. Aku lebih suka vanilla dan matcha. Namun, coklat tak begitu buruk untukku coba.

"Kemarin kan hari valentine..."

Ah, ternyata itu. Hari valentine ya? Tunggu, tapi itu kan perempuan yang memberi coklat, bukan laki-laki.

Hah?! Tunggu?!

Aku langsung saja menatap Sasuke dengan perasaan bersalah. Tentu saja suamiku itu terkejut melihat raut wajahku. "Maaf, Sasuke! Aku lupa! Seharusnya aku kemarin memberimu coklat... maaf Sasuke..." ujarku.

Suamiku terdiam sebentar lalu tertawa pelan. Ia menggeleng. "Tidak apa-apa, sayang. Lagipula kau sedang sakit kan kemarin-kemarin?" Ujarnya.

Aku mengangguk pelan sambil mengulum senyum. "Tapi aku tetap merasa bersalah, Sasuke. Hinata pasti memberikan coklat untuk Naruto, Temari juga pasti memberikan coklat untuk Shikamaru, begitupun Ino kepada Sai. Kayaknya hanya aku yang kelupaan..." tuturku.

Sasuke terkekeh, ia mengusap pelan pundakku. "Mau menebus rasa bersalahmu?" Tanyanya.

"Mau!"

"Dengar, aku lebih suka membuat coklat bersama dan menikmatinya bersama, dibanding menerima coklat dan menikmatinya sendiri, oke?"

Ah, aku benar-benar dibuat salah tingkah olehnya. Sasuke ... benar-benar sosok suami yang perhatian pada istrinya.

Aku mengangguk pelan. "Ayo buat coklat bersama!" Ajakku dengan antusias.

Aku segera menarik tangan suamiku menuju dapur. Ia tersenyum melihat tingkah laku ku.

"Rasanya jadi ingin makan kamu saja daripada makan coklat," ujar suamiku.

•••

CRIMINAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang