10.

753 81 6
                                    

"Undangan apa ini?"

Sasuke mengamati undangan yang baru saja aku terima dari Naruto. Dia bilang itu adalah undangan ulang tahun Boruto, anak Naruto itu sudah genap satu tahun.

"Ulang tahun Boruto, kau akan datang Sasuke?" Tanyaku.

Ia menaruh undangan itu dan mengangguk singkat. "Tentu tapi aku bingung barang apa yang harus kuberi sebagai hadiah?" Ujarnya.

Aku juga bingung. Boruto itu masih satu tahun, aku tidak tahu apa yang disukai oleh bayi berusia satu tahun. Apa baju saja ya? Atau mainan?

"Hm, aku juga bingung. Baju saja gimana?" Tanyaku pada Sasuke.

Ia terlihat berpikir dan mengangguk. "Boleh juga. Kapan kita akan belanja?" Tanyanya.

Aku menggeleng cepat. "Tidak! Aku saja yang belanja, sore ini aku akan pergi ke toko. Sasuke pergi menjalankan misi saja ya..." tuturku.

Beberapa jam lagi suamiku itu akan menjalankan misi, dan ulang tahun Boruto itu diadakan besok pagi. Waktu yang tepat untuk membeli hadiah adalah sore ini, karena malam terlalu larut untuk membeli hadiah.

"Aku bisa mengundurnya tengah malam nanti, sayang. Aku ingin membeli hadiah langsung untuk Boruto," ujarnya.

Pada akhirnya kami pun pergi berbelanja bersama-sama. Aku dan Sasuke memilih untuk jalan kaki sambil menikmati pemandangan desa. Banyak yang menyapa kami, dan banyak juga yang heran kami keluar bersama karena jarang sekali aku dan Sasuke pergi berdua. Mengingat Sasuke itu selalu menjalankan misi, dan aku sendiri lebih suka berdiam diri di rumah.

Kami akhirnya sampai di toko baju khusus anak-anak. Aku dan Sasuke masuk ke toko tersebut. Kami berdua disambut ramah oleh pelayan toko.

"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya pelayan toko yang seorang wanita. Wanita itu terlihat curi-curi pandang pada Sasuke. Huh, inilah alasan aku lebih memilih menghabiskan waktu bersama Sasuke di rumah walau Sasuke punya banyak waktu luang untuk jalan-jalan! Banyak yang menyukai Sasuke!

Tapi tenang saja, aku istrinya. Mereka itu hanya sekumpulan wanita yang tidak pernah Sasuke lirik.

"Baju untuk bayi usia satu tahun disebelah mana ya?" Tanyaku dengan ramah.

Ia terlihat terkejut. Namun, pelayan itu segera menormalkan kembali ekspresinya.

Oh ayolah, baju itu bukan untuk anakku.

"Disebelah kiri sana, disana banyak sekali baju-baju bagus untuk bayi usia satu tahun. Mari saya antar."

Kami pun diantar ke tempat baju-baju itu. Ternyata memang banyak sekali dan juga bagus-bagus serta lucu-lucu.

"Eh, Sasuke-kun dan [Name]-chan? Kalian disini?"

Oh, itu Hinata. Wanita itu sendirian di sini, kemana Naruto? Dan juga Boruto, anaknya?

Sasuke hanya tersenyum tipis pada Hinata. "Oh, Hinata! Kebetulan sekali bertemu disini! Hinata sedang apa disini? Kemana Naruto dan juga Boruto?" Tanyaku.

"Oh, itu Naruto bersama Boruto, mereka tengah bermain di taman. Aku menyempatkan diri kesini untuk membeli baju Boruto. Kalian disini juga mau membeli baju?" Tanyanya.

Aku mengangguk. "Benar!"

Hinata melihat kami dengan bingung. "Tunggu, apa baju itu untuk anak kalian? T-tapi kenapa disebelah sini? Ini kan untuk bayi satu tahun, kalian juga tidak pernah bilang sudah punya anak. Sebentar! Apa jangan-jangan [Name]-chan menyembunyikan kehamilannya?!" Oceh Hinata.

Aku tertawa mendengar perkataannya. Dengan segera aku menyangkalnya. "Bukan, aku beli baju untuk hadiah Boruto, Hinata. Jangan berpikir begitu, haha!" ujarku.

Sasuke hanya diam sambil memandangiku. Dia tidak berniat merespon apapun.

Hinata terlihat kecewa. Eh? Apakah aku salah bicara?

"Dengar, Boruto tidak ingin mendapatkan hadiah sebuah baju, anak itu ingin mendapatkan seorang teman baru," ujarnya serius.

"Maksudmu?" Tanyaku bingung.

"Segeralah punya anak dan berikan anak itu untuk Boruto. Jika anak itu lelaki, kita jadikan mereka sahabat baik. Jika anak itu perempuan, kita jadikan mereka sebagai pasangan. Bagaimana, Sasuke? Sanggup?" Hinata bertanya pada Sasuke sambil tersenyum misterius.

Hah?

•••

CRIMINAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang