6

6.5K 373 49
                                    

Vano terbangun dari tidur cogan nya. Vano melihat ke arah jam ternyata sudah jam 5 sore . Vano bangun dan pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah dari ruang bawah tanah tadi Galang langsung pergi ke kamar adik bungsunya itu, ia khawatir Vano terbangun.

Galang membuka pintu kamar Vano dengan pelan tapi dia tidak melihat adiknya berada di atas kasur. Galang sebenarnya sedikit panik takut kalo adiknya itu melarikan diri , tapi rasa paniknya hilang saat mendengar suara air dari kamar mandi.

Galang memutuskan untuk memilihkan adiknya itu baju. Galang memilih baju berwarna putih polos dan celana kotak-kotak pendek selutut.

Butuh waktu 15 menit bagi Vano untuk menyelesaikan mandinya. Vano keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk Sepinggang.

"Kakak sudah menyiapkan baju untuk mu , pakai itu dan cepat turun kebawah " ujar Galang sambil berjalan ke luar kamar.

Tanpa ba-bi-bu lagi Vano langsung mengambil pakaian yang terletak di atas kasur nya dan masuk ke ruang ganti.

Vano sudah siap dengan pakainya , sebelum turun kebawah ia bercermin terlebih dahulu.

"Siapa pria tampan itu??'Ujar Vano sambil menunjuk dirinya sendiri di kaca

"Emang ya, muka gw ini ganteng nya bukan main" narsis Vano di depan kaca.

"Kalo di lihat-lihat muka gw gak kalah sama artis Korea, 11 12 lah sama Kim Taehyung"sambung Vano lagi dengan pedenya

Setelah acara 'puji diri sendiri' tadi selesai Vano langsung pergi kelantai bawah untuk makan

Dimeja makan.....

Keempat kakaknya sudah siap di meja makan.

Vano turun kebawah dengan senyuman yang sayang nya hanya di hadiahi tatapan datar dari keempat abangnya.

"Kenapa tidak menggunakan lift?" Tanya Reyhan datar

"Hehe.... Lupa" ujar Vano nyengir tanpa dosa

"Ya udah Vano sini , duduk samping kak Arsen" ujar Arsen

Vano berjalan mendekati kursi yang berada di samping Arsen dan juga Edgar itu , lalu mendudukkan bokong nya di kursi tersebut.

Vano memakan makanan yang ada didepannya. Vano bukanlah tipe orang pemilihan dalam makanan. Vano suka sayur walaupun tidak terlalu, dia juga suka buah walaupun tidak semuanya. Karena waktu kecil dulu dia sudah terbiasa dengan itu , ayahnya tidak terlalu memperdulikannya jadi apapun yang diberikan ayah nya pasti dia makan.

Mereka semua makan dengan tenang. Tidak ada yang bicara seorang pun, karena itulah kebiasaan makan kakak-kakak nya , kalo Vano mah dia juga udah biasa makan tanpa ngomong , toh juga kalo di rumah pas makan di sendirian.

Sekarang Vano sedang berada di dalam kamarnya. Setelah makan tadi Vano di suruh pergi ke kamar, sedang ke empat kakaknya pergi entah kemana.

Vano benar benar benar benar benar gabut sekarang. Dia ingin pergi ke luar rumah sekarang tapi gak
bisa karena terlalu banyak pengawal, jangan kan mau keluar rumah, keluar kamar aja gak bisa.

Pengen nelpon cs nya juga gak bisa, karena handphonenya hilang entah di mana.

"Astagaaaaaaa , gabut banget gw"ujar Vano berteriak

Teriakan Vano tadi membuat dua orang pengawal yang ada di depan kamarnya langsung masuk untuk memeriksa keadaan Vano.

"Ada apa tuan muda? Kenapa anda berteriak?" Ujar salah satu pengawal tersebut.

"Gak ada apa-apa, cuman gabut doang" jawab Vano

"Paman, yang lain pada kemana?"Tanya Vano

"Tuan besar semua sedang ada urusan, tuan muda" jawab pengawal itu dengan sopan.

Setelah itu pengawal tersebut keluar dan kembali berjaga di depan pintu kamar Vano.

"Huhfttt, sumpah gw bosen banget asw" ujar Vano sambil mengumpat
Vano membuka sedikit pintu kamarnya dan menyembulkan kepalanya keluar.

"Paman, gw gabut banget nih , jalan-jalan keluar kuy" ujar Vano pada salah satu pengawal yang berjaga di depan kamarnya tersebut

"Maaf tuan muda anda di larang pergi keluar kamar" jawab pengawal tersebut

"Yah gak usah bilang-bilang lah , jangan sampai ada yang tau " ujar Vano masih berusaha membujuk pengawal tersebut agar membolehkan nya pergi keluar

"Maaf, tidak bisa tuan muda" tolak pengawal tersebut.

Vano menutup pintu kamarnya sedikit keras, karena dia sedang merasa kesal sekarang.

"Apa yang harus gw lakuin sekarang" ujar vano.

Dia sudah benar-benar frustasi sekarang. Tiba-tiba dia terpikir sebuah ide untuk menghilangkan rasa bosannya. Vano mulai berdiri di atas kasur nya dan mulai berjanji sambil berjoget ala aplikasi toktok

Teryata namamu Munaroooooooh~

Munaroh~

Bang Ocid datang ~

Preepet preepet ~

(Kalian bayangin aja sendiri gimana Vano joget)

Vano bagai orang kesetanan+kesurupan saat berjoget dan bernyanyi dengan suara nya yang dia bilang sih sangat luar biasa.

~~x~~

Vano benar-benar kelelahan sekarang, kasur nya saja sudah berantakan akibat konser dadakan yang dia adakan bantal dan guling juga sudah tergeletak di lantai.

Vano membaringkan badannya di lantai,
"Wow, ternyata nyanyi sambil joget-joget itu capek juga ya" ujar Vano sambil ngos-ngosan.

Karena terlalu lelah setelah bernyanyi dan berjoget tadi.Perlahan-lahan Vano mulai menutup matanya
Karena terlalu lelah setelah bernyanyi dan berjoget tadi , Perlahan-lahan Vano mulai menutup matanya dan lihat saja sekarang Vano sudah berada di alam bawah sadarnya.

~~x~~
Di ruangan lain.....

Tanpa Vano sadari ke empat kakaknya melihat semua kelakuan bobrok nya dari sebuah kamera kecil yang memang sengaja di letakkan di kamar Vano. Katanya sih buat mantau kelakuan Vano, kali aja kan Vano mau kabur.

Mereka semua tersenyum, ya , tersenyum, bukankah itu suatu hal yang besar bagi keluarga Smith yang terkenal berwajah datar ya walaupun senyumnya hampir gak kelihatan sih.

"Apa dia sedang tertidur sekarang kak? Tanya Reyhan pada Edgar

"Ya, ku rasa dia kelelahan" jawab Edgar

"Aku tidak habis pikir dengan kelakuan nya" ujar Arsen sambil terkekeh.

Bersambung...

Maaf lama updatenya.

See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nevano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang