9. SENYUMAN SI DINGIN

45 7 0
                                    

Halo semua! <3
Gimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian selalu diberi kesehatan, ya!

Aku update chapter baru lagi, nih. Semoga enjoy dengan ceritaku, ya. Jangan lupa untuk vote, komen dan follow aku agar kalian gak ketinggalan pas aku update!

Untuk kalian yang merasa kurang sehat dan merasa tidak bersemangat menjalani hari, tetep bertahan dan jangan menyerah, ya. Jangan sampai pola makan sama pola tidurnya rusak, gak baik!

Untuk kalian yang lagi ngecrushin sama seseorang, semangat terus! Kejar dia sampai menoleh ke arah kalian. Jodoh gak bakalan kemana-mana kok, palingan diambil temen sendiri.

Terakhir, yang lagi punya banyak masalah di rumah atau di sekolah, semoga masalahnya cepat terselesaikan. Jangan lari dari masalah dan jangan lari dari apa yang menyakitimu. Terlukalah hingga kamu sembuh.

Jangan pernah merasa sendirian. Ada aku, Tuhan, yang selalu bersama kalian. Jangan sedih lama-lama, jelek!

Selamat membaca ya, readers kesayanganku! <3

9. SENYUMAN SI DINGIN

Dengan lihai, bola basket itu terpantul kesana-kemari oleh tangan para remaja putra yang sedang melaksanakan pertandingan. Sang kapten basket SMA Dewantara sama sekali tak memberi celah kepada lawan untuk mengambil alih bola basket itu. Ia terus mengoper pada satu timnya dan berturut-turut mencetak poin. Hingga pada akhirnya, SMA Dewantara berhasil memenangkan pertandingan. Sepertinya tim basket itu seolah lupa cara untuk kalah.

“Kamu memang panutan bagi semua orang. Tim basket kita menang berturut-turut setelah kamu bergabung. Keren!”

Coach mengucap bangga kepada Deven, begitu pula dengan teman satu timnya. Mereka sama sekali tidak merasa dibedakan satu sama lain. Memang benar adanya, sejak Deven bergabung dan menjadi kapten, keberhasilan seolah melonjak secara pesat.

Deven tersenyum lebar mendapati pujian yang selalu ia tuai. Deven akan terus berusaha untuk mewujudkan impian dirinya sendiri serta Ibu dan Ayahnya yang sudah menjadi mendiang.

“Coach mau merekrut dua pemain basket dari SMA ini untuk bergabung bersama DBL Indonesia All-Stars,” ujar Coach Aksel memandangi seluruh tim basket SMA Dewantara.

“Pasti lo salah satunya deh, Dev. Gue yakin deh,” Givel menyenggol lengan Deven yang sedang menunduk dengan melangitkan doa-doa.

“Gak usah git—”

“Deven dan Vares,”

Deven mengangkat pandangannya. Kedua matanya seolah berbinar mendengar penuturan dari Coach Aksel. Sungguh, Deven tidak pernah bisa membayangkan ia akan bergabung dengan tim basket hebat yaitu DBL Indonesia All-Starts.

“Coach serius? Deven sama Vares?” Deven seolah masih tak percaya. Ia memandangi Vares yang sama terkejutnya.

“Makasih Coach!” ujar Vares. “Kita janji bakalan lebih baik lagi. Kita juga janji gak bakal ngecewain Coach!” lanjutnya.

Deven tersenyum sumringah. Deven tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Pasti Kakek dan Neneknya yang sedang berada di tribun sana akan senang jika mendengar kabar baik ini. Deven tidak melunturkan senyumannya. Seluruh timnya kini bersorak. Memeriahkan kemenangan yang berhasil mereka raih dipertandingkan ini juga keberhasilan Deven dan Vares untuk bergabung bersama DBL Indonesia All-Starts.

“Dev, tuh,” Vares menyenggol lengan Deven.

Deven mengikuti arah pandangan Vares. Di tempat masuk ruangan lapangan basket ini terlihat seorang gadis yang tengah memandanginya dan berjalan perlahan. Deven tentu kembali tersenyum. Gadis itu penyemangat hidupnya selama ini.

DEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang