03. Ezra dan jalan pulang

158 10 1
                                    

kadang, rumah bukan lagi tentang bangunan. tapi tentang siapa yang ada di dalamnya.

.

.

.

Ezra

Malang, 30 November 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malang, 30 November 2022

Waktu masih kecil, gue selalu beranggapan kalau semua orang di dunia ini adalah orang baik.

Mungkin hanya sampai ketika usia gue menginjak 10 tahun, ketika kemudian gue menyadari bahwa di dunia ini nggak semua orang memilih untuk jadi orang baik itu.

Papa gue mungkin menjadi salah satunya.

Nama Haristanto yang ada di belakang nama gue selalu menjadi beban tersendiri yang gue bawa kemanapun kaki gue melangkah.


"Oh ini ya anak sulungnya Pak Haris. Ganteng, kayak Papanya."

"Beruntung kamu jadi anaknya Pak Haris, banyak orang yang kepengen ada di posisi kamu."

"Semoga suksesnya nular ya dari Pak Haris."

"Enak lu Zra, nggak pernah mikirin masa depan, soalnya masa depan lo udah cerah gara-gara bokap lo."


Dan gue mulai kehilangan diri gue sendiri.

Karena di setiap hal yang gue lakukan akan selalu ada bayang-bayang Papa disana.


Sampai akhirnya gue berhenti.


Gue berhenti hidup dalam bayang-bayang yang nggak pernah membuat gue bahagia.

Gue berhenti untuk hidup dalam dunia yang selalu membuat orang lain ingin berdiri di atas kaki gue.

Dan gue mulai memiliki masa depan yang gue buat sendiri.


Mungkin pada awalnya, Papa gue memang terlihat sebagai sosok kepala rumah tangga yang bisa menjadi pijakan bagi keluarganya. Papa nggak pernah pulang lebih dari jam 7 malam karena Papa tau kalau Mama nggak pernah bisa sendirian di rumah lebih dari jam 6 sore. Papa juga nggak pernah lupa untuk bawa sesuatu tiap pulang ke rumah, entah mobil-mobilan baru buat adik gue, atau video game edisi terbaru favorit gue, dan segudang barang-barang branded yang selalu Papa hadiahin buat Mama. Papa juga selalu rutin ambil cuti tahunan supaya bisa liburan bareng keluarganya tanpa harus mikirin kerjaan.

Semuanya.

Papa bakal ngelakuin semua hal yang dia bisa untuk mengusahakan kebahagiaan istri dan anak-anaknya di rumah.

KONTRAKAN STMJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang